Masa Depan Pendidikan dalam Angan

siswa sekolah dasar indonesia mengajarAdalah hak setiap warga negara mengenyam pendidikan di negeri ini, tetapi bicara soal hak dari puluhan juta anak Indonesia tentu tak akan ada habisnya, dunia pendidikan kita masih belum menemukan bentuk terbaiknya, tetapi tentu saja kita sangat berharap perbaikan2 untuk masa depan dunia pendidikan kita semakin lebih baik.

Jika kita melihat dunia pendidikan dalam pandangan global, Finlandia masih dianggap kiblat pendidikan terbaik disusul Korea Selatan. Apa sih yang membuat negara penghasil ponsel Nokia ini menjadi yang terbaik di dunia?

Sistem pendidikan di Finlandia bisa dikatakan sangat ketat bagi para tulang punggung pendidikannya, untuk menjadi seorang pendidik di negeri itu, ia haruslah bergelar Magister dari kampus ternama, dan minimal ia mendapat peringkat 10 besar pada kelulusannya, artinya hanya lulusan2 terbaik yang bisa mendapat kehormatan mendidik anak2 Finlandia, sungguh berbeda dengan stereotype yang berkembang sejak beberapa dasawarsa di Indonesia.

Menjadi guru adalah nasib, karena yang pintar memilih menjadi manager dan insinyur, yang kaya menjadi dokter atau direktur, sisanya yang pintar enggak, kaya juga enggak pilihannya cuma jadi guru. Bisa dibilang selama masa orde baru posisi guru secara kemasyarakatan memang mulia, karena guru dituntut harus bisa menjadi panutan baik di sekolah maupun lingkungan sekitarnya, tapi jika bicara soal finansial atau bisa saya sebut finance sial, menjadi seorang guru berarti harus siap hidup apa adanya, enggak bisa punya kekayaan layaknya teman2 mereka yang berprofesi sebagai seorang dokter atau manager.

Pasca reformasi secara finansial dunia pendidikan mulai mendapat angin segar meski kita sama2 tahu, masih banyak sekali kekurangan disana sini untuk terciptanya dunia pendidikan yang ideal, masih banyak sekolah ambruk, kekurangan dana, fasilitas minim dan lain sebagainya. Tapi baiklah, bicara pendidikan berarti bicara investasi jangka panjang yang susah untuk kita prediksikan seperti apa nanti hasilnya.

Program2 seperti BOS dan sertifikasi guru merupakan contoh program pemerintah yang sangat membantu dunia pendidikan, sertifikasi guru diciptakan untuk memberikan penguatan peran guru dalam dunia pendidikan agar mereka bisa menjadi guru profesional, sehingga mampu menciptakan generasi penerus yang tidak hanya cerdas namun juga beradab. Sayangnya terkadang kebijakan kementrian pendidikan dan kebudayaan sendiri sering tidak sinkron satu sama lain dan justru saling berseberangan saya kira.

Dalam kurikulum saat ini yang ditetapkan adalah SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar), SKKD mengacu pada standar minimal yang harus dimiliki siswa agar dapat dinyatakan lulus dari jenjang pendidikan tertentu, sayangnya, pemerintah masih menerapkan UN untuk menjadi salah satu penentu kelulusan siswa, padahal kita tahu, budaya mencontek dalam UN adalah hal yang sangat sangat biasa, sudah mendarah daging entah sejak jaman kompeni sampai hari ini, jangankan siswanya, guru – gurunya saja jika menghadapi tes sertifikasi, mereka bakalan saling contek mencontek kok, apalagi siswanya??? Kurikulum kita disiapkan untuk menguji seberapa hebat siswa kita menampung semua standar kompetensi dari lintas disiplin ilmu.

BACA JUGA:   BCA Blog Competition: Berbagi Cerita Bersama BCA

Mari kita kembali mengunjungi Finlandia, kurikulum disana mungkin mirip dengan kurikulum kita di Indonesia, yang berbeda adalah ketika kelulusan siswa diijinkan untuk memilih mata pelajaran mana yang ingin dia ikuti, jadi tidak semua mata pelajaran akan diujikan cukup yang anak tersebut minati, dalam mendidik di satu jenjang pendidikan setiap kelas berisi 20an siswa dan setiap kelas hanya diajar oleh 3 orang guru selama jenjang tersebut dengan metode team teaching, dengan begitu setiap guru mampu memahami karakter setiap anak dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan2 akademik anak, mereka pun menjadi dekat secara personal sehingga si anak menjadi lebih nyaman dalam menyampaikan pertanyaan dan pendapat mereka.

Ujian kelulusan, bukanlah untuk menilai layak tidaknya siswa lulus, melainkan digunakan untuk menilai kinerja guru mereka, masih layak tidakkah mereka menjadi seorang pendidik! Hasil ujian siswa digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja guru, kekurangan2 yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas kurikulum periode berikutnya.

Yah, dunia pendidikan kita memang berbeda dengan Finlandia, bagaimanapun juga hujan batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan emas di negeri tetangga, harapan kami selaku pendidik di negeri ini, dunia pendidikan menjadi lebih baik lagi, tidak hanya tentang kuantitas baik itu jumlah sekolah maupun kuantitas finansial tapi kualitas dunia pendidikan pada umumnya agar negeri kita tidak lagi hanya mampu menjadi langganan juara olimpiade pendidikan tapi juga mampu menjadi kiblat pendidikan di dunia.

diikutkan dalam lomba blog edukasi kidulratan.com

banner lomba

gambar dokumentasi Indonesia Mengajar

6 pemikiran pada “<span class='p-name'>Masa Depan Pendidikan dalam Angan</span>”

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini