Pilihan Ganda

Anak2 sejak jaman SD – SMA setiap ulangan umum pasti selalu dikasih soal dalam jenis pilihan ganda, jumlahnya sekitar 30-45 biji, sisanya 5 soal dalam bentuk essay. Kenapa soalnya harus pilihan ganda?

Entahlah, tapi mungkin karena dengan soal pilihan ganda, jumlah variasi soal yang diberikan lebih banyak, mudah dijawab dan enggak terlalu ribet kek essay. Cuma masalahnya soal pilihan ganda itu buat guru adalah dilema.

Gimana enggak, buat bikin soal sebanyak itu guru harus berpikir banyak, mencari jawaban yang kira2 mampu membedakan daya serap siswanya, menuliskannya dalam bentuk soal siap print, sementara bagi siswa, gampang aja ngisinya, cukup nulis A semua, nyontek temennya atau klo terpaksa sekali, ngitungin kancing baju.

Waktu mengerjakan yang asal2an itu gak sebanding dengan waktu yang diperlukan masing2 gurunya untuk membuat soal sebanyak itu, dan tentu saja meskipun pilihan ganda mudah dikoreksi untuk soal, dan mudah diklasifikasi untuk kepentingan penelitian tindakan kelas atau penelitian pendidikan, toh buat aku itu terlalu mudah diakali siswa dengan cara2 diatas.

Mungkin itu juga faktor keterbiasaan dengan soal pilihan ganda di jaman sekolah kemudian berganti jawaban essay di kampus, hasilnya dikasih 5-10 soal essay pun mahasiswa banyak yang cuma menulis ulang soalnya, sambil disertai surat cinta permohonan maaf pada dosennya karena sering ketiduran di dalam kelas.

Membuat soal essay memang mudah, cukup kata SEBUTKAN dan JELASKAN, tapi cara menilainya susah, guru harus jeli melihat jawaban siswa satu persatu, kemudian memberikan nilai, ini juga gak gampang, bisa aja saking banyaknya lembar jawab yang harus dikoreksi, faktor kelelahan dan kejenuhan membaca jawaban siswa membuat nilai yang diberikan bisa berbeda antara lembar jawab pertama dengan lembar empat puluh tujuh.

Nah, aku sendiri, meski lebih suka membuat soal essay tidak memungkiri faktor subyektifitas yang mungkin bisa membuat nilai siswa satu dan yang lain berbeda walaupun substansinya sama.

Trus gimana caranya ngasih soal yang membuat siswa bener2 bisa berfikir? susah untuk mencontek dan bisa memberikan daya beda terhadap masing2 siswa?

Aku akhirnya mengadopsi teknik pembuatan soal pada ujian CCNA (Cisco Certified Network Academy). Ujian CCNA adalah ujian yang diberikan untuk mereka yang ingin mendapatkan sertifikasi teknisi jaringan dari Cisco, tarafnya pun internasional. Tapi bukan tingkat kesulitan soalnya yang aku adopsi melainkan konsep soal pilihan gandanya.

BACA JUGA:   Pentingnya Berani Bermimpi

Soal CCNA, berupa pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, yang membedakan adalah, setiap soal bisa saja memiliki alternatif jawaban 1, 2, 3 bahkan semua jawaban tersebut benar! Enggak mudah emang bagi siswa yang hobi main untung2an dalam menjawab soal, jika dalam satu soal jawaban yang benar adalah A & C, dia cuma jawab A atau C doang? salah, jawab A, B dan C Β atau A, C dan D salah juga. Jawabannya harus bener2 sama baru dia dianggap betul, nah susah kan πŸ˜€

soal pilihan ganda putri

Emang perbedaan cara menjawab ini akan mempersulit siswa, tapi tentu saja bagi anak2 yang belajar dengan baik tentu tidak akan sulit, masalah tingkat kesulitan soal kan tergantung pada masing2 gurunya dalam menganalisis kemampuan siswa sebelumnya.

Tapi yang terpenting buatku, anak2 nantinya akan kesulitan untuk saling contek mencontek, gak akan mudah bagi mereka saling memberikan kode kode jawaban pada temannya. Dan ini membuat siswa semakin tidak percaya pada jawaban teman2nya. πŸ˜€

Soal pilihan ganda emang sering dipandang sebelah mata oleh anak didik kita, mereka terbiasa menghadapi ganda putra dan ganda putri dengan modal kancing baju, tapi klo soalnya adalah pilihan ganda campuran? hahaha silahkan mumet dewe nek ra sinau sik tenanan

diikutken dalem lomba

Gerakan Indonesia Berkibar

Lomba+Blog+Gerakan+Indonesia+Berkibar

10 pemikiran pada “<span class='p-name'>Pilihan Ganda</span>”

  1. Saya dulu lebih suka menjawab essay..Karena bisa ngecap dan menjelaskan cara berpikir saya mengapa menjawab demikian. Yang asyik soal essay nilainya gak saklek seperti pilihan berganda. Walau jawabannya tak sesuai seperti yg diminta guru, penjelasan kita masih dihargai dengan sedikit nilai hehehe..

    Balas
  2. Waktu SMA kami malah pernah diberi tugas buat soal pilihan berganda dan dihapalin pula, terus pengambilan nilainya lisan ke gurunya satu-satu, rrrrr…. otak langsung njelimet (–“)

    Balas
  3. dulu wkt masih sklh sy paling sebel kl dpt pilihan ganda spt ini
    a. setuju
    b. cukup setuju
    c. kurang setuju
    d. tdk setuju

    arrrggghh!! nyebelin aja πŸ˜€

    Balas
  4. Nek soal sing dimulai JELASKAN soal dibawah ini!..njawabe gampang yo….gari dikandeli maning soale karo puplen kan JELAS.
    hla nek sing TERANGKAN hla lampune gari diurubaken..kan dadi terang..

    mondol lah

    Balas

Tinggalkan Balasan ke aditiazaman Batalkan balasan

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini