7 indikator user signals untuk SEO. Adakah rekan narablog yang tahu apa itu user signals? User signals adalah sinyal yang dikirim oleh website kepada search engine mengenai interaksi user mereka baik positif maupun negatif selama berada di situs. Kenapa user signals ini penting? Karena hal ini digunakan oleh Google sebagai faktor yang diperhitungkan dalam algoritma SEO terbaru mereka.
User signals menandakan kebermanfaatan sebuah situs dilihat dari bagaimana pengguna berinteraksi disana. Nah, kebermanfaatan inilah yang kemudian digunakan Google untuk menilai apakah sebuah situs memberikan informasi yang benar, relevan dan bermanfaat untuk penggunanya.
7 Indikator user signals
1 Bounce rate
Bounce rate adalah persentase user yang keluar dari sebuah website setelah hanya membuka satu halaman saja. Bounce rate memiliki nilai 0%-100%. Semakin tinggi bounce rate, semakin banyak user yang langsung keluar dari situs kita. Lebih lanjut soal teknik mengurangi seo bounce rate bisa dilihat di artikel saya yang lain: Teknik mengurangi bounce rate
Umumnya bounce rate digambarkan dalam siklus seperti di atas. User mencari di search engine, melakukan klik di blog kita, masuk ke landing page, membaca sebentar kemudian memilih kembali ke search engine tanpa melakukan interaksi berarti di landing page kita.
2 Mobile friendliness
Penetrasi penggunaan smartphone yang semakin besar dewasa ini membuat perubahan signifikan dalam algoritma mesin pencari. Sebuah blog/website saat ini harus dapat diakses secara jelas menggunakan smartphone. Saat ini Google sendiri merilis fitur AMP, accelerated mobile pages project, yang mengoptimalkan tampilan situs untuk device bergerak. Sementara pengembang themes, pada umumnya sudah mengembangkan template mereka agar mendukung tampilan multi device. Anda bisa menggunakan tools penguji mobile friendliness untuk melihat apakah blog dan situs kita sudah mobile friendly.
3 Average load times
Waktu loading sebuah situs turut berpengaruh terhadap nilai user experience, user umumnya akan segera meninggalkan website yang loadingnya terlalu lama. Loading terlalu lama dapat terjadi karena banyaknya iklan, plugin maupun script yang harus di load sebuah website untuk dapat tampil ke pengguna. Belum lagi penggunaan animasi dan video di web dapat memperparah waktu tunggu yang bisa membuat pengguna merasa bosan dan memilih menutup situs kita.
Berapa kecepatan yang paling bisa diterima untuk loading sebuah halaman blog? Salah satu praktisi SEO global menyarankan sebanyak-banyaknya loading time hanya 3,24. Lebih cepat lebih bagus. Anda bisa menggunakan tools analisis kecepatan website seperti Pagespeed, GTMetrix, Pingdom maupun yang lain. Di setiap tools tersebut anda akan diberi tahu, elemen apa yang paling bertanggung jawab membuat loading situs anda lama
4 Repeat visitors
Repeat visitors adalah pengunjung yang kembali lagi ke situs kita setelah beberapa lama. Repeat visitors bisa ditandai dari caches yang tertinggal di browser mereka saat mengakses situs kita terakhir kali, bisa juga dari device yang pernah mereka gunakan untuk membuka situs kita. Repeat visitors ini menandakan loyalitas pengunjung blog untuk terus datang kembali mendapatkan info terbaru dari update artikel kita. Semakin tinggi persentase pengunjung yang kembali, maka semakin bagus user signals yang diterima oleh mesin pencari. Cara terbaik untuk memperoleh user loyal adalah dengan membuat website berniche dan rutin melakukan update.
Bagaimana jika user akan kembali mengunjungi blog kita jika kita tidak memberikan pancingan setiap kali ada update? Nah inilah kenapa kita perlu dan perlu banget untuk membuat form subscribe, baik itu berbasis html native di sistem wordpress, blogspot atau menggunakan push notification one signal seperti anotherorion.com ini
5 Brand Queries
Nah apa yang dimaksud dengan brand queries. Brand query adalah keyword yang dimasukkan user di search engine untuk mencari sebuah produk, brand atau seseorang yang spesifik. Sebutlah nama Dian Sastro, nama tersebut adalah sebuah “brand” dari seorang aktris Indonesia. Seandainya ada orang lain yang bernama dian sastro dan bekerja sebagai seorang penjual batik dan ingin mencari namanya di Google, Google akan menampilkan jawaban yang merujuk ke halaman yang membahas Dian Sastro artis bukan ke halaman yang menulis dian sastro si penjual batik. Ini karena Google mengasosiasikan bahwa kata kunci Dian Sastro merujuk pada Dian Sastro Wardoyo, dari banyaknya user yang mencari informasi mengenai dia di search engine.
Brand dapat berupa nama, atau tagline, oleh karena itu tidak jarang para pakar SEO juga menekankan pentingnya membuat personal branding untuk para blogger. Untuk itulah sebagai seorang blogger kita perlu mengetahui cara membangun personal branding. Brand queries ini nantinya terkait dengan poin kita selanjutnya yakni Click Through Rates.
6 Click Through Rate
Blogger pemilik adsense pastinya sudah hapal apa itu click through rates. CTR adalah jumlah klik dari setiap tampilan iklan adsense yang dilihat pengunjung. Seperti halnya pemain adsense, user signals ini juga menggunakan CTR, cara melihat CTR menggunakan Google Webmaster. Disana kita bisa melihat query, ranking SERP untuk query tersebut, serta berapa CTR yang diperoleh. Semakin tinggi posisi SERP berbanding lurus dengan rasio CTR kita.
7 Pageviews per visitor
PPV atau pageviews per visitor menunjukkan pengunjung blog kita disukai oleh pembaca, pembaca setidaknya membuka paling tidak dua halaman atau lebih. Semakin banyak halaman yang dibuka setiap pengunjung maka PPV kita semakin tinggi. PPV sendiri tidak muncul di Google analytics, kita bisa menggunakan pendekatan page per session. Minimal nilai PPS adalah 1, semakin tinggi nilai PPS semakin baik PPV kita. Ada beberapa teknik untuk mempertinggi pageviews misalnya dengan cara membuat related post di bagian akhir artikel kita.
Nah itulah 7 user signals yang perlu rekan-rekan blogger ketahui, selain mengembangkan teknik penulisan, mempelajari SEO on page dan SEO offpage, tidak ada salahnya kita belajar hal baru dalam algoritma google, User signals.