Beda Sudut Pandang

Tersebutlah suatu hari ada seorang tua berjalan kaki bersama anaknya yang pergi ke pasar dengan membawa keledainya. Saat mereka berjumpa dengan seseorang, orang tersebut berkata, alangkah bodohnya orang tua itu, membiarkan anaknya berjalan kaki sementara dia membawa keledai. Setelah orang itu pergi, orang tua tersebut lalu menaikkan anaknya ke atas keledai.

Mereka meneruskan perjalanan dan bertemu orang kedua. Orang kedua itu berkata, hai nak, seharusnya kamu membiarkan ayahmu yang tua naik ke atas dan kamu berjalan kaki. Maka turunlah si anak dan naiklah si orang tua tersebut ke atas keledai. Begitulah dan seterusnya dan seterusnya.

Hidupmu, Pilihanmu

Apa yang salah jika tokoh2 di atas sama2 berjalan kaki, atau jika anaknya yang naik keledai, atau ayahnya bahkan kedua2nya naik keledai? Wajar saja kan? Tidak ada yang salah dengan pilihan mereka kok. Hidup mereka itu pilihan mereka, mau kayak apa juga silahkan selama tidak melanggar norma / aturan yang ada. Hla kok malah jadi repot ngurusi komentar orang? Inget komentar orang itu termasuk subyektif, kali aja cuma beda sudut pandang, jadi perlu dipilah biar jadi obyektif.

BACA JUGA:   I'm me

beda sudut pandang

Pahlawan super pembela kebenaran macam Superman dan Spiderman saja selalu punya haters dari kalangan orang-orang yang mereka lindungi, Nabi Muhammad, Yesus, Musa, Ibrahim saja dimusuhi banyak orang, apalagi kita? Jadi jika ada orang lain yang tidak suka dengan apa yang kita perbuat, prinsipku mah pertama lihat apakah hal yang kita lakukan itu melanggar norma / merugikan orang lain atau tidak? Jika ya, maka komentar dan kritikan itu perlu untuk dipakai sebagai bahan evaluasi. Hidup itu jangan sampai anti kritik, tapi engga juga semua kritikan perlu didengarkan dan ditindaklanjuti. Prinsipnya Ambillah dari pantat ayam jika itu adalah telur, tapi biarkanlah jika yang keluar dari mulut manusia itu adalah ludah Jika hanya sekedar komentar dari orang yang gak penting dalam hidupku saja mah akunya cuma stel kendho.

BACA JUGA:   6 Tahun Pacaran ditinggal kawin?

Klo dia ngerasa repot dengan caraku hidup ya itu urusannya, masalahnya, bukan masalahku. Cara berpikir kita beda, cara nulis kita beda, cara ngeblog kita beda, yo wajar aja lah. Kecuali ada yang membuat cara hidupku itu bakal berdampak buruk secara langsung buat dia. Lha klo engga ngapain perlu dipikirin.

Sebaik2nya manusia itu yang paling bagus akhlaknya, bermanfaat buat sesama dan bukan yang bisa nyenengin semua orang, jadi setel kendho wae lah.

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini