Densus 86 AntiGalaw

Densus 88? semua orang mah sudah tau apa kerjaan mereka, berlagak sebagai rambo kesasar yang mementahkan peluru ke siapa2 yang baru terduga teroris, waow big WOW

Baru terduga aja udah diberondong, sementara untuk para koruptor yang sudah dipastikan tersangka gak ada anggota densus bersenjata lengkap yang boro2 memberondong rumahnya pake ak 47, ngepung rumahnya aja kagak, tuh mpe Nazarudin sempet2nya nyasar ke Kolombia.

Lebih konyol lagi klo sekarang di KPK ada kriminalisasi terhadap salah satu penyidik polri yang ditempatkan di KPK hanya karena diduga menembak pencuri walet tahun 2004 yang lalu. Hallo? kemana saja komandan kompinya selama itu??? masalah 8 tahun yang lalu baru dibahas setelah Djoko Susilo jendral bintang dua mereka digelandang ke KPK.

Fine, bisa aja kombes Novel Baswedan bersalah dalam tindakan itu, lalu bagaimana dengan para anggota densus 88? sudah ada yang ditindak karena menembak orang secara sembarangan? gimana kabar pemimpin pasukan ketika terjadi insiden yang menyebabkan korban jiwa dari kalangan warga waktu terjadi penyergapan terhadap peserta pelatihan jihad di Aceh dulu???

Lalu gimana kabar jendral infotainment kita? yang terbiasa mengucapkan kata “saya prihatin”? sejak kasus kriminalisasi ini mencuat dia juga menghilang dari peredaran. Bukankah dia dulu yang sesumbar, akan berada di barisan terdepan ketika KPK dikriminalisasi? terus kenapa dia gak nongol???

Densus 86 AntiGalaw Foto Polwan Tercantik Di Indonesia Polisi Wanita Cantik

Ada indikasi dia sedang diamankan oleh detasemen 86 Antigalaw pimpinan Briptu Eka Frestya, mungkin lagi ditemenin karaoke bersama buat nyiapin album terbarunya.

Trus gw harus bilang wow klo lagi2 dia menjadi pengecut dan menyembunyikan pantatnya dari pantauan kamera wartawan?

Densus 86 AntiGalaw coverpolwan

So what gitu loh?

4 pemikiran pada “Densus 86 AntiGalaw”

  1. Berdasarkan informasi dari media, yang nembak itu anak buahnya Kompol Novel. Memang janggal pengangkatan kasus ini. Saya takut kalau ini hanya upaya adu domba antar lembaga negara dengan melibatkan simpati rakyat untuk sebuah tujuan dan aktor yang sampai saat ini belum diketahui. Entah itu menutupi kasus yang lebih besar atau apa saya tidak tahu. Itu kemungkinan pertama.

    Kemungkinan kedua, kalau ini memang benar-benar murni “konflik” antar lembaga, maka saya agak khawatir, dalam rentang yang tidak jauh bakal ada relawan teroris yang unjuk gigi lagi, trus Densus 88 beraksi lagi, trus kasus ini hilang lagi.

    Dan agaknya rakyat masih cuma bisa jadi penonton atas drama yang membosankan ini.

    Balas

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini