FF: Secangkir Kopi dan Es Krim yang Meleleh
Kulangkahkan kaki menuju ruang tamu dengan ragu, apa kata ibu mertuaku klo anaknya pulang ke rumah dengan terisak – isak. Maafkan aku ibu, membuat anakmu terluka.
Kuangkat gagang telpon dan memutar nomor yang ada diseberang sana.
“Assalamualaikum, ibu?”
“Walaikum Salam Wid, eh dah ditunggu Ratri di rumah”
“Err iya bu, gimana kabar Ratri bu? baik2 kan?”
“Ah kamu ini, baru ditinggal berapa jam sama istrimu aja dah kangen begitu”
“Iya, bu maaf tadi..”
“Dah buruan kesini, Ratri dah masakin sayur sop kesukaanmu, tadi pagi dia ga sempat masakin kamu, tadi pagi Ibu telpon Bapak minta dianter ke RS” Potong Ibu mertuaku.
“Oh… njih bu, nanti saya kesana”
“Dah buruan keburu dingin sopnya”
“Njeh bu, wassalamualaikum”
“Walaikum salam”
Kututup telpon dan segera menyambar kunci mobilku.
Trimakasih telah tulus menyayangiku
Tanpa bingkisan cokelat dan bunga
Maafkan kesalahanku padamu
ini piksi – piksi – piksi