Game of Life

Hari ini ceritanya ada studium general, bener gak tuh nulisnya? biasanya cuma tau stadium akut, untuk anak2 yang ambil konsentrasi teknik media digital, sebenernya aku masih plin plan antara pengen masuk SI apa TMD, tapi jenenge entuk kesempatan ilmu gratisan yo mangkat wae.
Game of Life cp agateTema hari ini intinya tentang game, perkembangan game dan peluang dari game, pembicaranya mas Arif CEO dari Agate Studio, sebuah perusahaan yang bergerak dalam game development, bicara soal game banyak dari kita menganggap game itu hiburan yang menyenangkan dan disisi lain game juga adalah masalah sosial bagi kebanyakan masyarakat kita, dimana game identik dengan sikap malas, abai dan penurunan prestasi entah itu prestasi belajar atau bekerja. Sebut saja para pengguna game2 online di facebook semacam farmville atau mafia wars, atau malah game2 baru yang gw sendiri blabarpisan ora melu ngikuti perkembangane kepiye.
Ya perkembangan game memang sangat pesat, dari model jaman console pangan2an macem pacman, tapuk2an ala street fighter sampai 3D dengan special effect yang waw. Tapi menurut mas arif, game sekarang tidak lagi memfokuskan pada keluwesan teknis partikel2 yang diciptakan ketika ada mobil tabrakan atau bom meledak, sekarang difokuskan pada pengalaman bermain game, bagaimana menciptakan nilai positif dalam game ke dunia nyata.
Nilai positif?
Bukannya selama ini banyak game identik dengan kekerasan? pembodohan publik dan membuat generasi bangsa malas belajar?? Mungkin ya, tapi jujur saja terkadang anak2 susah belajar karena merasa tidak mendapatkan reward dari prestasinya, seorang anak yang tidak mengerjakan PR akan dimarahi di sekolah dan di rumah, mengerjakan PR hasilnya jelek hasilnya sama saja, mengerjakan PR hasilnya bagus, paling banter gurunya cuma tersenyum tidak ada penghargaan khusus terhadap anak yang membuat dirinya bangga dengan pencapaiannya. Berbeda dengan game, setiap ia mengalahkan musuh besar ataupun kecil, maka dia akan memperoleh item, kenaikan bar level, mengalahkan seorang Bos atau menuntaskan sebuah campaign dia akan mendapatkan reward, ya reward, mungkin hanya kecil memang tapi reward itu selalu ada untuk setiap action yang dia lakukan, tidak seperti yang ia dapatkan di dunia nyata, jadi mungkin inilah yang membuat anak2 lebih memilih game daripada belajar, karena dari game ia merasa mendapat pengakuan atas pencapaiannya.
Kemudian pembicaraan berlanjut dengan menampilkan project Milo, Milo, seorang tokoh anak yang di awal cerita diceritakan adalah tokoh pemalu dan tidak memiliki teman, dirancang dengan AI agar bisa berkomunikasi dengan kita, dan hebatnya AInya digunakan untuk menerima rangsangan dari kita, jika kita sering memakinya maka Milo kita akan menjadi orang yang cenderung penakut, dan berkata kasar juga, tapi jika kita mengajarinya hal2 baik, maka Milo kita akan menjadi anak yang baik pula. Terdengar seperti kita mengajari anak kita? Ya begitulah project ini dibuat, agar memberikan pengalaman pada kita cara mendidik anak, selain itu project Milo konon disiapkan untuk mempersiapkan AI bagi robot2 manusia masa depan yang bisa belajar tentang emosi manusia.
Itu belum berakhir, sesi kuliah umum dilanjutkan dengan pemutaran sebuah film yang diambil dari TED.com disitu saya baru sadar ada situs yang khusus memberikan video2 motivasi secara gratis, saya recommended banget situs ini buat temen2 yang pengen cari inspirasi tentang banyak hal. Judulnya adalah John Hunter on The World Peace Game.
John Hunter seorang guru yang mengajar untuk anak2 berkebutuhan khusus menceritakan kisahnya bermain bersama anak2, dalam permainan itu setiap anak bertindak sebagai orang2 penting di 4 negara, perdana menteri, menteri kabinet, pengusaha, tentara, rakyat, pegawai dan sebagainya, 4 negara itu dibuat sebagaimana negara2 di dunia, ada yang kaya akan sumberdaya, ada yang kuat militernya, memiliki senjata nuklir, bahkan sangat miskin, banyak hal yang dapat dipelajari dari permainan itu, misalnya ketika seorang anak yang menjadi komandan militer akan berangkat perang, maka ia diharuskan membuat surat wasiat kepada keluarga mainannya, layaknya seorang prajurit mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuknya, kemudian ia menyerahkan pada seorang ibunya yang berkunjung ke kelas, He lebih baik temen2 melihat sendiri kisah yang dituturkan John di video dibawah ini  atau lihat langsung di http://www.ted.com/talks/lang/en/john_hunter_on_the_world_peace_game.html

Dari kuliah hari ini banyak hal positif tentang game, tidak selalu tentang hal buruk, tapi tentu saja, semua itu kembali lagi kepada kita, karena bagaimana juga setiap orang yang berbicara di depan hanyalah orang yang bisa memberikan gambaran saja, tetapi kita sendirilah yang bisa menjadikan diri kita lebih baik dari hari kemarin.

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini