Google Pasca Nokia

Nokia, adalah salah satu vendor yang pernah memegang tampuk kekuasaan dunia ponsel selama hampir satu dekade terakhir. Produsen handheld asal Finlandia ini telah mengalami banyak persaingan berat dengan pesaing2 awal mulanya seperti Ericsson dan Siemens.

Setelah perebutan kasta pertama bertahun2, Siemens pelan tapi pasti menghilang dari pasaran, Ericsson harus menggandeng Sony agar tetap mampu bersaing dengan Nokia. Sementara sisanya seperti Philips dan Motorola praktis hanya sebagai penggembira. Mulai masuknya pabrikan Korea seperti Samsung dan LG tidak cukup kuat mendobrak brand Nokia di mata masyarakat. Nokia berubah menjadi ponsel elite dengan semboyan connecting people.

Sekelompok Handheld murah meriah berbagai merk dari China pelan tapi pasti menggoyahkan iman para pengguna Nokia, gimana enggak dengan modal setengah juta perak mereka bisa mendapatkan ponsel yang memiliki fitur setara dan body sama persis dengan ponsel Nokia seharga 1,5 sampai 2 juta rupiah. Yah minimal punya Nokia versi KW, klopun gak nyaman sama merk Chinanya ya tinggal diganti pake stiker Nokia KW udah gak malu2in ditenteng.

Dan kehadiran Blackberry + Android praktis menghancurkan Nokia kemana2, mau bersaing dengan ponsel low end, Nokia terlalu jual mahal sehingga gak laku di depan bazar jor2an ponsel China. Sementara mau bersaing dengan BB dan Android, image Nokia jelas sudah kebanting, hari gini masih connecting people???

Nokia akhirnya ambruk, harus menutup ratusan kantor dan merumahkan belasan ribu karyawannya. Blackberry yang mengalahkan Nokia pun sekarang mulai waspada terhadap geliat Android yang didukung puluhan vendor.

logos Google tools

Google, semua orang tahu, awal kelahirannya sebagai search engine harus bertarung mati2an dengan Yahoo! yang saat itu telah memiliki fitur lengkap dan image besar. Tidak ada yang mampu mengalahkan Yahoo! Search, YahooMail dan YahooMessenger, tapi akhirnya, minus YM Google mengalahkan Yahoo secara telak.

Merangkak dari sebuah search engine minimalis, Google mempersenjatai diri dengan berbagai fitur yang seolah saling terpisah namun tetap terintegrasi, mereka mampu mengembangkan puluhan produk baru dan mengakusisi beberapa layanan website besar. Youtube, Blogger, Orkut, diakusisi. GoogleMaps, GoogleEarth, GMail, GoogleTranslate, Picasa, Google+, GoogleChrome, Adsense, AdWords, GoogleAnalytics, GooglePanda, Android, GoogleDocs, GoogleDesktops, Web based Operating System dan masih banyak layanan lain untuk para penggunanya.

Dari masa web 1.0 sampai jaman mobile dan cloud computing, Google masih tetap jadi juara. Selain Yahoo dan Nokia yang kena getahnya, Windows CE buatan Microsoft keok habis2an melawan Android, Firefox sudah tidak lagi memegang kasta tertinggi perang browser ada Chrome menempel dengan ketat. Translator online dan offline mulai sepi pengunjung setelah kemunculan GoogleTranslate.  Wordpress bersaing ketat dengan Blogspot, Flickr ditandingi oleh Picasa, situs2 PTC terpaksa memainkan scam karena kalah saing dengan layanan Adsense dan AdWords. YahooDesktop dan Copernics masih terus mewaspadai fitur GoogleDesktop.

BACA JUGA:   Dunia Tanpa Password

Meski Google multifitur, Google juga multibrengsek, masalah adsense misalnya mereka enggak kira2 membantai akun milik para blogger yang sudah bekerja keras mengiklankan layanan mereka tanpa sebab yang jelas. Belum Google Search sangat bertanggung jawab terhadap kerusakan moral generasi muda kita karena dengan banyaknya fitur mereka, mereka belum membuat aplikasi semacam GoogleParental untuk memblokade akses ke situs2 porno, harusnya mereka membuat GoogleAntiScam&Spam karena maraknya situs keyword spider, juga akibat dominasi algoritma pencarian search engine oleh Google.

Yah, Google memang telah menyebar dari sekedar search engine menjadi sebuah perusahaan multiplatform dan multilayanan. Hampir semua layanan google sukses besar, tentu saja Google+ keknya gak masuk hitungan karena gagal mendepak Facebook dan Twitter. Mengalahkan Google saat ini bagaikan mimpi di siang bolong, tapi tentu saja, setiap perusahaan memiliki era masing2. Kita tidak tahu sampai kapan Google akan terus bertahan menjadi raja dunia maya. Dengan Google Labs yang belum mencapai versi final, para pengguna internet masih akan menunggu kejutan lainnya dari Google.

Untuk lima tahun kedepan, aku yakin masa depan Google masih akan tetap cerah, tetapi setelahnya aku nggak yakin karena perkembangan teknologi saat ini berjalan sangat cepat, Google bisa saja tersungkur jika tidak belajar dari kesalahan Nokia.

18 pemikiran pada “<span class='p-name'>Google Pasca Nokia</span>”

  1. Ada juga google scholar yang bisa dipakai untuk nyari buku-buku. Asal tetap menerapkan layanan prima dan merespons kebutuhan pengguna, layanan google akan tetap diterima. Kalau saya pikir memang lumayan lengkap layanannya.

    Balas
  2. yeah, saia kira dengan mengeluarkan chrome inilah google bisa bertahan karena semua layanan google bisa di handle dengan baik oleh browser mereka sendiri.

    satu keinginan saia, kapan ya wordpress dibeli google biar ga bolak-balik ganti account kalo mau comment ke temen² wordpress….,,;D

    Balas

Tinggalkan Balasan ke ayanapunya Batalkan balasan

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini