Palestina boleh berbangga hati punya Bashaer Othman si walikota termuda dan tercantik di dunia. Dan Indonesia pun tak kalah punya gadis muda sekaliber Bashaer Othman, tentunya ia bukanlah seorang walikota melainkan seorang desainer dan model ternama yang bernama Dian Pelangi.
Pertama ngelihat cara berpakaian gadis kelahiran Palembang 14 Januari 1991 ini sudah mencuri perhatianku, bolehlah fenomena jilbabers a.k.a hijabers di Indonesia emang sedang naik daun, dari style punuk onta sampai style kerudung pashmina. Tapi lebih dari itu, Dian Pelangi gak cuma sekedar nampilin jilbabnya doang. Its more than a hijab style
Keunikan hijab kreasinya dipadukan dengan pemilihan kostum yang mantap, sebenernya buat penyuka warna kalem kayak aku, hampir pasti klo ngeliat dandanan seorang cewek muslim kek dia mungkin bakalan kebanting banget liat warna2 ngejreng yang dipakainya. Tapi justru Dian berhasil memadukan warna ngejreng dan saling berseberangan menjadi tidak terkesan norak bahkan terkesan berkelas dan fashionable. Rancangannya terinspirasi dari mode pakaian ala Maroko dan Turki namun tetap dengan memadukan bahan2 lokal seperti songket, tenun dan batik
Nama Dian Pelangi kini ramai menjadi ajang perbincangan gadis2 muslimah bukan hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara, Dian pernah memamerkan rancangannya ke Uni Emirat Arab, Kairo, Kuala Lumpur, London, Singapura, Melbourne, Paris, didukung orang tuanya yang pengusaha tekstil dan butik, gadis bernama asli Dian Wahyu Utami ini melejit dan menjadi salah satu desainer muda lokal yang go internasional, rancangannya bukan hanya nampak elegan tapi juga berkelas.
Buat kaum Adam semacam aku yang enggak ngerti mode pakaian perempuan akhirnya pun bakalan selidik2 karena terpesona enggak hanya karena emang paras Dian Pelangi yang memang cantik tapi karena keberaniannya melakukan eksplorasi terhadap pakaian muslimah. Cewek berjilbab enggak lagi identik dengan jilbab segitiga segiempat yang konservatif, ortodok dan membosankan, kalau dulu hijab hanya identik dengan wanita2 sholehah yang sering ngumpul2 pengajian di masjid, sekarang enggak lagi, karena hampir semua gadis muda mulai ingin tampil lebih anggun dengan kreasi2 pashmina dan pemilihan kostum yang unik dan personal.
Dian mampu mengubah image bahwa hijab pun cocok digunakan untuk cewek2 yang bertipe tomboy tanpa mengorbankan kecantikan mereka. Meskipun pake sepatu brimob, jaket kulit tetep aja unsur feminimnya berasa. Mau pakai baju bernuansa etnis, feminim atau tomboy tetep mempertahankan image seorang wanita yang anggun. Dan lebih penting lagi hampir sebagian besar disainnya dibuat tanpa harus menampilkan lekuk tubuh wanita secara berlebihan seperti kebanyakan gadis2 muda sekarang.
Buku Hijab Street Style karyanya menjadi salah satu buku fashion paling laris saat ini, keberaniannya dalam memadukan unsur lokal dan internasional, dipadu dengan kemampuannya berkreasi aku yakin Dian akan menjadi salah satu ikon fashion muslim ternama di dunia dari Indonesia, and we must proud of her.
More About Dian Pelangi and her brand please take a visit to http://dianpelangi.com
this is good
sukses trus bwat mbak Dian ma yg pnya blog nya he
suka deh sama yg difotonya..hehe. artikelnya jugaaa,,blognya jugaaa…mantapp
wah kayaknya ada yang mau jalan nih ngunjungi wanita jilbabers hehehe
haha bisa aja mas
Tp suka gatel liat gaya hijab yg berpunuk. Bolehlah gaya, ya janganlah pake punuk.,. Hiihihihi
yang katanya punuk onta itu yo mbak ika 😀