Jadilah IM-ers yang bermartabat

Menjadi seorang IM atau internet marketer mungkin adalah keinginan sebagian besar netizen di indonesia, banyak cerita kesuksesan orang yang mendapatkan ratusan dollar dalam satu hari berkat kepiawaiannya mencari uang di internet.

Melihat kesuksesan seorang IM sepertinya benar-benar menggiurkan, hidup santai seolah tanpa beban, hei ingat kawan, sesukses apapun manusia selama dia hidup, tiap hari hidupnya pasti penuh masalah, bisa jadi malah lebih merepotkan dari masalah harian yang kita hadapi sehari-hari.

Untuk menjadi seorang IM, pakar SEO atau blogger yang berpenghasilan jutaan rupiah tentu bukan sesuatu yang mudah, ada banyak sekali cara di internet untuk menghasilkan pendapatan yang bisa memenuhi kebutuhan bulanan kita.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama.

Saat kita memutuskan untuk belajar internet marketing, kita dihadapkan pada pilihan, mau white hat, black hat, green hat, blue hat, abu-abu hat dan seterusnya. Semua ada konsekuensinya, apakah black hat otomatis jelek? oh belum tentu.

Dunia software dan jaringan tidak akan pernah berkembang semaju ini tanpa hacker2 black hat yang mencoba terus belajar dan menemukan hal baru di bidang teknologi informasi. Hacking memang terlihat jelek, kasar, mencuri, tapi dari segi positifnya, ilmu hacking memberitahu pada kita sebuah kebenaran yang kerap disembunyikan pembuat software, entah itu bug, pencurian data pribadi, jangan salah, beberapa produsen software legal kerap menyisipkan semacam spyware untuk memata2i aktifitas penggunanya, termasuk produsen OS yang paling banyak dipakai user dunia lho.

Nah balik ke masalah IM ini, beberapa hari ini ada berita mengenai geger video asusila anak yang diunggah seorang blogger berinisial MSA dari Trenggalek, yang bahkan dengan tega mengeksploitasi anak-anak di bawah umur untuk memperoleh keuntungan yang tidak seberapa. Motif MSA disebutkan karena ingin mendapatkan bayaran dalam bentuk dollar. Tidak berbeda dengan kita yang ingin cari duit lewat internet. Yang membedakan adalah sebagian dari kita memilih tetap menjadi manusia yang mencari uang di internet, sedangkan sisanya yang lain memilih untuk menuruti hawa nafsu setan demi meraup keuntungan dari internet.

Sayang sekali, bukan hanya MSA yang mencari duit di internet dengan cara mengeksploitasi hal-hal porno atau sering disebut dengan istilah ‘lendir’ ini. Kebanyakan dari mereka pun menggunakan user palsu untuk menyembunyikan identitas mereka. Toh, saat terjadi kasus semacam ini, tetap saja dia dicokok polisi.

Rekan-rekan blogger yang baik, semoga kita terhindar dari keinginan untuk mengikuti jejak MSA dengan menghalalkan hal-hal yang jelas terlarang oleh moral, agama dan undang-undang negara kita. Ingatlah, nama yang tercoreng tak akan pernah kembali bersih meski telah lapuk dimakan waktu.