Java script

Penemuan terbesar umat manusia menurutku bukan bom nuklir, melainkan bahasa, karena dengan bahasa, manusia bisa saling berbagi ilmu, termasuk ngempi dini hari begini, coba klo saja dulu bapak ibu kita ogah ngajarin kita ngomong, bisa seterbelakang apa kita hari ini?

28789 112241908812695 100000806603362 86623 8020212 nDari bahasa bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, javascript menempati posisi ke 14. Bukan javascript, bahasa pemrograman yang banyak dipakai buat iklan adsensenya google, melainkan bahasa jawa. Bahasa jawa diucapkan oleh lebih dari 75,5 juta orang. Heran, prasaan bangsa Indonesia ada 200juta orang, tapi malah bahasa Indonesia ga masuk dalam 20 besar bahasa paling banyak diucapkan di dunia? Apa karena bahasa jawa juga banyak digunakan di Suriname, Malaysia sama Singapur ya???

Nah di jawa sendiri javascript nya ada macem2 dari ujung timur sampe ujung kulon (daerah banten, beberapa desa di Indramayu, Cirebon). Mungkin yang paling sering kupake ya logat jogjascript (bandek) dan ngapakscript (ngapak). Jogjascript merujuk bahasa jawa mataraman yang lebih banyak menggunakan vokal O sementara ngapakscript lebih banyak menggunakan vokal A. Perbedaannya jika jogjascript menggunakan kaidah tingkatan bahasa ngoko, madya, kromo, ngapakscript hanya mengenal satu tingkat bahasa, blakasutha, setipe sama logat suroboyonan keknya 😀

BACA JUGA:   Cara Mendapatkan Parfum Wanita Terbaik

Di jawa ada ungkapan desa mawa cara, setiap desa memiliki peraturannya sendiri. baik dari segi budaya maupun bahasa, itu makanya biarpun sama2 ngomong pake bahasa jawa, kadang ada idiom yang hanya dimengerti dan berlaku di tempat2 tertentu. Mungkin juga karena orang jawa seneng membuat istilah2 baru yang aneh bin ajaib x yah?

Ndrewak, mlecing, ndlidig, gejus, gali, nylekuthis, polo, dobol, lengob

jagoanbelum ditambah boso walikan ala Malang atau gaya jogjaan yang makin menambah ribet bahasa jawa bagi orang2 yang belum mengenalnya 😀

Tapi hermannya, kenapa justru huruf hanacarakanya malah tenggelam digerus zaman?? kenapa ga bisa seeksis kanji/hangul, huruf cina, arab atau setidaknya seperti huruf thai dan devanagari yang jadi tuan rumah dinegeri sendiri? apa ini bagian penyeragaman oleh pemerintah masa lalu? atau memang sengaja dianaktirikan demi huruf latin?? apa kabar juga aksara sunda?huruf bali dan surat batak? ngaku deh sebagai orang jawa justru aku sendiri malah dah lupa sama aksara hanacaraka, baik dari sekedar aksara2 murninya sama aksesoris aksaranya, tapi setidaknya aku masih seneng ngobrol pake basa jawa biarpun mo dikatain kampungan kek, udik kek, ga nationality kek halah luweh ora urusan ora urunan, reang ya kampleng, senggol ya bacok angel2 temen. Daripada hilang dimakan jaman ntar eksis di negeri sebelah ngamuk lagi.

*bonus dagelan ngapakscript Samidi – Antonim, ketawa ditanggung penumpang
*gambar nyomot dari sini dan sini

BACA JUGA:   Antara Kita, Borobudur dan Rohingya

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini