Kebanggaan Semu

Indonesia memang terkenal untuk urusan prestasi sepakbola, yang pertama urusan kalahnya, dan yang kedua urusan rusuhnya. Enggak dari akar rumput sampe ke pucuk pimpinannya banyakan enggak beresnya ketimbang beresnya.

Logo fairplay yang menjadi kebanggaan FIFA di negeri ini tidak lebih semacam ornamen sampah bagi para penggiat dan penggila bola. Dari kisruh rebutan kursi pimpinan PSSI, sampe cuma urusan kaki keinjek antar suporter udah bisa jadi headline surat kabar dan media pemberitaan lainnya. Rusuh, ning bangga! Ngendi meneh nek udu Indonesia.

Italia, salah satu negara urusan dedengkot sepakbola, jangan tanya pendukung2 fanatik tingkat klub sampai negara, Ultras mereka setara dengan Hooligans Inggris. Suasana panas antar pendukung fanatik klub yang berseberangan toh pada akhirnya mencair setelah pertandingan selesai. Fans Inter dan AC Milan, Roma dan Lazio, Juve dan Torino sering hangout bareng setelah pertandingan. Memang bicara rasialisme, masih ada saja yang reseh, tapi soal keakuran antar suporter bagusan sono daripada disini.

Di Indonesia pakemnya, menang kalah sing penting rusuh. Njuk sik dibanggak2ne ki njuk opone ngono? entuk ngantem yo ora nggantheng, keno bogem soyo meneh, wis ora nggantheng, sih didiskon meneh gantenge lha yo elek’e nambah.

Kebanggaan semu para tifosi terhadap klub kebanggaannya sering kali hanya sebuah bullshit, hidup mati dukung klub A, besok pindah kota, ganti idola. Atau kepaksanya harus ketar ketir kalo kerjaannya ada di kota musuh bebuyutan klubnya. Njuk nyaman tentremnya disebelah mananya?

Apa ya setiap hari kita berangkat kerja harus bawa rombongan ratusan suporter ben aman? Iso malah dikiro meh gawe rusuh. Mbok ya wis, dadi menungsa pada dewasa sedikit. Wis pada – pada tuwone, wis pada-pada nduweni isin, wis pada-pada ngerti kebutuhan urip. Paling mentok, nek ngobrol di burjonan gaweane ndresula, hidup ki wis susah, kok pemerintah marake lebih susah. Batinku, dengkulmu barang kuwi le, wis ngerti susah kuadrat ijih pethakilan golek sengsara.

2 pemikiran pada “Kebanggaan Semu”

Tinggalkan komentar