Mbuh Piye Carane

Di jaman aku kuliah, ada satu frase yang enggak pantas untuk ditolak ketika seorang teman meminta tolong, meskipun kadang permintaan itu agak enggak waras dan diluar kemampuan kita.

Mbuh piye carane atau anak2 dulu sering menyingkatnya dengan MPC, sering digunakan ketika temenku ada dalam kondisi terdesak dan diluar kemampuannya, jadi sesuai arahan Tantowi Yahya dia menggunakan opsi phone a friend “Dab, komputerku modyar ki, mbuh piye carane pokoke tandangono, mengko sore aku ngerti beres”

“Cangkemmu, komputermu sik modar aku sik kudu kepunthal2” mungkin bacotan semacam itu yang akan keluar secara refleks dari mulut kita menanggapi permintaan paling bangsat dari temen kita. Tapi toh memang akhirnya aku harus datang memperbaiki komputer itu, dengan mbuh piye carane juga, ra mempan dioprek ya digajul, ora gelem maning buang kalen.

Meski permintaan itu bener2 memaksa dan kek gak kenal sopan santun adat istiadat, wong njaluk tulung ra mbayar kok sak geleme dewe, tapi aku sadar cangkeman mereka itu menandakan klo buat mereka aku bisa diandalkan untuk bongkar pasang PC, meskipun gak selalu kerusakan komputer itu bisa aku tangani dengan mudah.

BACA JUGA:   Bikin ebook bisnis sampingan cari uang dari internet?

532132 398285283562254 992488118 nNah, begitu juga ketika aku ada masalah tertentu aku sudah punya teman yang punya pos keahlian masing2, dan untuk minta tolong mereka secara gratis pun aku cukup modal Mbuh Piye Carane, “MPC “hapeku ngeblank dab, urusen” “cuk, gaweke rangkaian downloader nggo minggu sesuk” pol mentok aku cukup nyediain duit buat beli komponen dan udud, sisanya aku tinggal ongkang2 nunggu laporan keberesan hasil kerja mereka.

Memang kita hidup di dunia pasti butuh bantuan orang lain, dan dengan modal mbuh piye carane itu, secara tidak langsung ketika seorang teman telah memaksa aku menangani masalahnya berarti dia telah memberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuanku lebih tinggi dari sebelumnya. Ya mereka seperti melepaskan seekor anjing herder agar mengejarku sehingga aku bisa berlari jauh lebih cepat.

BACA JUGA:   Merajut Bahagia dengan Sponsor Anak

Dan memang, cara seperti itu menurutku jauh lebih efektif karena kita tidak akan pernah merasa sedang berada di zona nyaman kemampuan kita, karena selalu menghadapi tuntutan mbuh piye carane dari orang2 disekitar kita.

17 pemikiran pada “<span class='p-name'>Mbuh Piye Carane</span>”

  1. Tapi biasanya MPC ini diterapkan untuk orang-orang yang sudah akrab atau dekat secara emosi. Kalau baru kenal trus MPC ya paling dijawab: Prei…! Ra sudi! dll.

    Btw, fontnya kurang enak dibaca, Mas.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Haryo Wicaksono Batalkan balasan

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini