Menyusuri Tradisi Nyadran Dusun Bandung Kulon Kecamatan Tempel
Nyadran sendiri adalah bentuk asimilasi penyebaran ajaran islam di masa lampau yang terus dijaga saat ini di beberapa daerah utamanya di pulau Jawa.
Tradisi Nyadran Bandung Kulon
Seperti halnya tradisi nyadran di Kabupaten Sleman, tradisi sadranan di Bandung Kulon dilaksanakan di masjid kampung setempat yaitu Masjid Al-Furqon Bandung Kulon. Dalam acara tersebut selain menghadirkan Kyai Ma’mun Kholid dari Turi, Sleman sebagai pengisi pengajian sadranan juga menampilkan kelompok kesenian dusun Bandung Kulon yakni Laras Madio.
Kelompok yang digawangi oleh warga padukuhan Bandung Kulon ini menampilkan seni sholawat maulid yang diramu dengan gamelan khas jawa seperti Kendang dan Gamelan.
Dalam acara serupa, Bapak Santoso, S.Pd Ka.sie Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni selaku perwakilan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat Bandung Kulon dalam nguri-nguri kebudayaan jawa agar tetap lestari hingga generasi mendatang.
Acara sadranan diakhiri dengan saling berjabat tangan dengan kerabat dan masyarakat yang hadir dalam acara tersebut serta dilanjutkan dengan ziarah kubur, membersihkan dan mendoakan anggota keluarga yang telah mendahului.
Acara Nyadran Dusun Bandung Kulon ini mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman dengan dana pendanaan dari Dana Keistimewaan DIY selain sumber-sumber lain yang panitia warga masyarakat siapkan secara mandiri.