Pengalaman Mengalami Deindex Google

Oke, di artikel kali ini aku akan sharing mengenai pengalaman deindex Google yang diterima blogku selama kurang lebih sepuluh hari. Tanggal 13 Oktober 2016 aku menemukan pageviews di laporan Adsense Dashboardku tidak mengalami peningkatan signifikan. Biasanya beberapa menit sekali akan ada penambahan antara belasan hingga puluhan views. Dari situ aku merasa ada yang tidak beres, Mengingat sebelumnya Google pernah memberikan warning ke blogku dengan layer proxy berwarna merah mengenai keberadaan malware, aku langsung bertindak cepat mengamankan beberapa kemungkinan yang bisa membuat Google marah.

Apa sih yang menyebabkan sebuah Blog terkena Deindex Google?

Penyebab sebuah blog terkena deindex Google dapat bermacam-macam. Antara lain

  1. Situs digunakan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum, menawarkan jasa aborsi, perdagangan manusia, terorisme dan pelanggaran-pelanggaran hukum lain dapat dikenai deindex.
  2. Situs tidak memenuhi Google’s quality guideliness, seperti misalnya tidak memberikan akses informasi yang relevan pada pengguna, menerapkan keyword spider, keyword spamming atau tindakan lain yang memanipulasi hasil pencarian Google.
  3. Melakukan hacking, mencuri data pengguna, menginstall malware dan mengalihkan pengguna secara otomatis ke halaman lain yang tidak relevan dengan apa yang dicari pengguna.

Blogku masuk dalam kategori ketiga, karena ada script iklan nakal yang meredirect pengguna ke halaman lain di luar websiteku. Tanggal 14 Oktober secara resmi semua pencarian yang mengarah ke anotherorion.com menghilang dari halaman SERP Google (baca anotherorion deindex). Copy manual action yang aku terima adalah adanya pengalihan tersembunyi terhadap pengguna seluler. Sebelum mengajukan pertimbangan kepada Google, aku perlu mengecek beberapa indikator yang mungkin bisa menyebabkan terjadinya konsekuensi ini.

Apa saja yang perlu dilakukan saat Blog mengalami deindex Google?

Jika blog mengalami deindex, selama proses reconsideration (naik banding) dan menunggu review dari Google. Ada baiknya kita melakukan beberapa tindakan berikut ini.

Pertama, kembalikan settingan tema blog ke tema default bawaan masing-masing blog engine, untuk pengguna wordpress kembalikan ke tema seperti Tweenty sixteen atau sebelumnya. Tema non-standar bisa saja memiliki script yang berbahaya dan melanggar kebijakan Google. Jadi sebelum memutuskan membeli tema baru, pastikan juga keamanannya dari testimoni para pengguna sebelumnya.

Kedua, non aktifkan semua widget dan plugin pihak ketiga. Seperti halnya tema, plugin disediakan oleh pihak selain pembuat blog engine, kemampuannya bermacam-macam, ada yang aman ada yang tidak, ada yang berguna tetapi melanggar guideliness. Untuk keamanan, sebaiknya nonaktifkan dulu semua plugin blog yang kita miliki selama proses review.

Ketiga, nonaktifkan juga semua script iklan. Kode-kode iklan seperti Adsense yang berbasis javascript tidak dapat dirayapi oleh mesin pencari. Hal ini menjadikan tampilan fetch as Google antara Google bot dan tampilan yang dilihat pengguna berbeda. Google bisa saja membanned sebuah blog karena dianggap memberikan tampilan berbeda kepada googlebot dan user.

Keempat. Usahakan tetap menulis artikel yang bermanfaat, dan rutin selama masa review. Pengunjung dari search engine memang akan turun sangat drastis, tetapi kita masih bisa menggunakan channel yang lain untuk mendapatkan pengunjung. Misal dari social media, BBM channel, blogwalking atau melakukan guest post di blog rekan yang lain. Pastikan bahwa kalian tetap produktif selama masa deindex.

Setelah melakukan keempat hal di atas, barulah kita melakukan permintaan banding di halaman manual action google webmaster. Informasikan juga semua tindakan yang sudah kita ambil untuk mengembalikan situs kita agar sesuai dengan Google Guideliness. Jika memungkinkan, kirimkan url screenshoot/ data-data terkait tindakan kita untuk pemulihan situs. Agar tim Google bisa memperoleh gambaran lebih rinci bahwa tindakan yang kita lakukan sudah benar dan sesuai kebijakan mereka. Usahakan untuk menggunakan bahasa Inggris, meskipun Google memiliki kantor representatif di Indonesia. Kemarin aku sempat menelepon ke kantor Google Indonesia dan mereka menyarankan menghubungi Google pusat via webmaster dan menunggu proses review.

After story

Proses review anotherorion memakan waktu sepuluh hari, hari ke sembilan Google memberikan approval terhadap bandingku. Hari berikutnya tanggal 24 Oktober, anotherorion.com resmi kembali ke papan pencarian Google. Berikut adalah screenshoot tampilan perbandingan visitor sebelum, selama dan pasca deindex menggunakan Jetpack.

deindex-anotherorion

Penurunan terjadi mulai tanggal tiga belas dimana posisi views saat itu sudah mencapai dua ribuan dan langsung anjlok 400 view hari berikutnya, Tiga hari yang benar-benar hilang karena blogku tidak aku koneksikan dengan jetpack sehingga tidak memperoleh laporan views.

Maturnuwun buat para suhu Komunitas Blogger Jogja, Blogger Kekinian, dan rekan-rekan lain yang selalu mensupport saya selama masa deindex. Anotherorion dot com is back

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini