Pengalaman menginap di hotel dekat Bandara Soekarno Hatta. Setelah mengikuti acara launching salah satu vendor laptop terkemuka di Indonesia, aku sebenarnya ingin langsung segera pulang ke Jogja, tetapi mbak Rien, memintaku untuk extend, rencananya kami dan rekan-rekan blogger lain akan staycation di Kepulauan Seribu, sayangnya rencana itu gagal karena ada musibah tsunami yang menimpa di dekat Jakarta.
Aku dan rekan-rekan lain memilih untuk tidak mengambil opsi dekat laut, jadilah kami akan berkeliling di kota Tangerang sambil menunggu jadwal kepulangan kami ke kota masing-masing. Agar memudahkan akses kami ke bandara, Mbak Rien menawarkan tempat menginap di hotel dekat Bandara Soekarno Hatta. Hotel itu dekat, hanya seplinthengan dari area bandara, terang saja kami tertarik, dengan begitu kami bisa punya waktu yang lebih untuk jalan-jalan tanpa harus kelamaan menuju ke bandara dari tempat kami menginap.
Siang itu kami menggunakan dua buah kendaraan untuk mengantar kami dari tengah kota Jakarta menuju Cengkareng. Tujuan kami adalah Swift Inn Aeropolis, hotel ini masih satu manajemen dengan Whizz Hotel dan Whizz Prime Hotel yang terletak di kawasan Malioboro Jogja. Nah kok namanya ada Aeropolisnya yah?
Berkenalan dengan Aeropolis
Jadi Aeropolis ini adalah sebuah kawasan kota terintegrasi yang terletak di sebelah barat Bandara Soekarno Hatta, kawasan ini hanya terpisahkan oleh sebuah sungai dan Jalan Marsekal Surya Darma. Lokasi yang sangat strategis inilah yang membuat Aeropolis sangat nyaman untuk mereka yang memang harus stay di dekat bandara, atau, ya buat kami-kami ini, traveller yang harus mencari tempat bermalam di dekat bandara Cengkareng.
Ada dua buah hotel di Aeropolis, yang kami tempati adalah Swift Inn Aeropolis. Meskipun lokasinya tidak jauh dari bandara, ternyata, harga kamar yang ditawarkan murah meriah lho. Hanya Rp. 250.000 hingga Rp. 295.000 saja. Itu sudah termasuk dengan sarapan pagi. Kami sendiri menempati kamar double bed, aku kebagian kamar sama mas Dwi dari Pontianak.
Sarapn paginya gimana? Nah ini yang perlu temen-temen tahu, harga segitu tadi udah include sarapan pagi. Cuma, sarapannya tidak di dalam hotel, buat temen-temen yang menginap di Swift Inn, pagi-pagi bisa dateng langsung ke resepsionis hotel untuk minta voucher makan. Voucher tersebut bisa kalian tukarkan dengan sarapan di Oryx Resto yang terletak tepat di depan pintu hotel.
Enaknya, hotel ini terletak di depan Commercial Area Aeropolis, jadi buat yang mau nongkrong, ngopi, makan roti bakar, jajan di minimarket, semua tinggal melangkahkan kaki dari hotel. Di sisi yang lebih dalam lagi, terdapat apartemen Aeropolis, tersedia kamar untuk single dan juga double. Nah ini biasanya disewa oleh pilot, pramugari maupun pekerja-pekerja yang berkantor di bandara. Isi apartemennya sendiri udah lengkap, mulai tempat tidur, sofa, dapur, dll, tinggal bawa koper sama badan aja.
Yang menarik, tersedia juga kolam renang dan gym yang bisa dipakai oleh resident, tamu hotel maupun pengunjung umum. Kolamnya bersih n bikin pengen foto-foto ganteng mulu. Nah gym nya asyik nih, karena terletak di lantai dua dan menghadap langsung ke arah kolam, jadi kamu bisa olahraga sambil menikmati pemandangan kolam yang seger.
Oh ya, tadi kan bilang kalo kami dolan-dolan di Tangerang ya?
Yes, di Aeropolis, kami disambut oleh mas Said dan tim, mas Said ini sebagai pengelola kawasan Aeropolis, beliau berbaik hati mengajak kami untuk menikmati wisata di Kota Tangerang. Nah apa aja sih lokasi wisata yang bisa kamu kunjungi selama menginap di Bandara?
Pusat Kuliner Laksa Tangerang
Jika mendengar nama Laksa, aku kepikiran masakan ala-ala India yang kaya dengan rempah. Ternyata begitu sampe disana, beda. Jadi Laksa ini adalah kuliner khas dari Kota Tangerang, nah siapa yang baru tahu? Sama dong ya
Laksa ini berupa mie, yang berbeda adalah, ia terbuat dari tepung beras, bukan dari tepung gandum sebagaimana mie pada umumnya. Yang lebih unik lagi, mie ini dibumbui dengan kacang ijo. Iyes, serius, kacang ijo. Unik banget kan? Kalo biasanya aku di Warmindo pesan indomie goreng sendiri dan kacang ijo sendiri, disini kamu bisa nemu mode fushion dari kedua makanan itu, rasanya gimana? Enak kok, rasanya gak sekenceng gurihnya mie pada umumnya karena ternetralisir sama kacang ijonya. Rekomended buat mereka yang pengen makan mie dengan cita rasa yang unik.
Kampung Bekelir
Destinasi kedua kami adalah Kampung Bekelir, kampung yang terletak di pinggir Sungai Cisadane ini adalah kampung padat penduduk di daerah perkotaan pada umumnya. Dulu, kampung ini bisa dibilang kumuh, sampai akhirnya warga setempat berupaya untuk mengubah kampung tersebut. Anak-anak muda mulai mengecat jalan batako yang berada di gang-gang sempit di dalam kampung. Dalam waktu empat bulan, kampung tersebut disulap menjadi kampung warna warni.
Untuk membuat kampung ini lebih semarak, ada 100 seniman dari seluruh Indonesia yang terlibat untuk menyumbangkan lukisan di dinding-dinding rumah warga. Di sisi luar kampung kita juga bisa menikmati pasar kuliner yang buka mulai jam 5 sore di tepi sungai Cisadane. Saat ini Kampung Bekelir menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Tangerang, dengan kreatifitas warga ternyata mampu menjadikan kampung ini menarik minat wisatawan dan juga perusahaan untuk memberikan bantuan CSR di Bekelir
Jembatan Berendeng
Jembatan Berendeng adalah salah satu ikon Kota Tangerang, Jembatan ini menghubungkan wilayah Benteng Makassar dengan wilayah Gerendeng, di tengah jembatan ini, di sisi kiri dan kanannya terdapat kotak petak kaca dimana kita bisa berdiri dan melihat sungai dari atas kaca. Pemandangan di malam hari pun ciamik, karena jembatan ini dihiasi dengan lampu warna-warni. Di dekatnya ada taman kuliner yang bisa dipakai pengunjung untuk menikmati keindahan jembatan Berendeng bersama keluarga maupun rekan.
Nah, sekarang nginepnya udah, muter-muternya udah. Terus urusan balik ke Jogjanya gimana ini? Ya moon maap, aku kan golongan malestraveller yang dolannya cuma di seputaran Jogja. Ternyata, adalagi nih fasilitas yang disediakan sama Aeropolis. Buat kamu yang menginap di Aeropolis dan ingin berangkat ke bandara Soetta, gak usah kuatir karena disediakan shuttle bus tiap 2-3 jam sekali yang akan mengangkut kita ke terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soetta. Untuk menikmati shuttle bus ini, kita cuma ditarik biaya Rp. 15.000 saja lho, langsung tanya sama resepsionisnya kalo misal pengen tau jadwal n beli tiket shuttlenya. So, daripada bermalam di Bandara Soetta, mendingan sih nginep di Swift Inn Aeropolis aja
Kamar apartemennya lebih nyaman ya kak, kalau kamar hotelnya lumayan ya heuheu
Kamar apartemennya unyu banget kak, moga aja kamar hotelnya bisa dibikin unyu kek gini biar makin rame
Langsung meluntjurrr…
Siap kakak
Kok apiiiikk yo Mas.
Kapan2 kalo transit mau ke LN, aku pengin nginep di sini aaahhh
Yg itu kamar apartemennya tapi lho mbak hehe
Dekat bandara banget tapi jalannya muter, jadi jauh juga 😂
Hotel backpacker. Serba ekonomis, ya kamarnya, ya harganya. Tapi dapat fasilitas sport club yang lumayan. Kok kamu ndak ngegym? 😁
Tapi solutif kok, temenku ngajar kalo main ke jakarta nginepnya di situ juga ternyata