Rasya

“Pa lima menit lagi yah?”
“Lho bukannya tadi udah papa kasih 5 menit?”
“Janji yah pa ini yang terakhir deh, rasya masih pengen main”
“Ia deh, 5 menit lagi yah?”

Rasya mengangguk dan berlari ke tempat bermainnya, rasya menaiki tangga perosotan dan meluncur turun dengan gembira. Sama sepertiku dulu
Kukeluarkan ponselku dan mengecek barang2 yang harus kubawa, ransel, map, laporan presentasi, laptop, perlengkapan mandi,baju ganti, charger, tas, baju rasya, boneka, mainan, ah sepertinya sudah semua

“Itu putri anda pak?” Seorang ibu yang juga menunggui anaknya bermain menegurku dengan senyuman
“Oh, iya bu itu putri saya”
“Putri anda beruntung sekali punya ayah seperti anda, saya lihat dari tadi dia minta ditemani lebih lama lagi”
“Saya yang bersyukur bu, karena dia mengijinkan saya menemaninya lebih lama, anak anda tentu juga bersyukur punya ibu yang baik seperti anda” jawabku
“Ya, mungkin hanya saja suami saya tidak pernah punya waktu untuk anak kami, sibuk dengan pekerjaannya”

Aku melirik tiket kereta jurusan jakarta di tanganku, ah rupanya aku sudah ketinggalan kereta 15 menit yang lalu

***

“Rasya baik2 dirumah nenek, papa pulang 3 hari lagi, bantu jagain nenek buat papa yah?”
“Ia papa”
Kupeluk dan kucium satu2nya kenangan istriku
Aku berlalu dari rumah ibu dan bergegas menuju terminal antar kota


*terinspirasi dari sebuah kisah dalam buku*
*”Berikan Ketulusan Bukan Kesempurnaan”*
*tidak diikutkan dalam lomba FF, just for share*
*gambar koleksi lama hasil googlingan*

*Kenapa tiba2 aku malah jadi doyan nulis FF yah??*

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini