Secangkir kopi

Aku bukan orang yang suka minum susu, sejak kecil pun katanya aku gak begitu suka susu, klopun dulu waktu kecil minum susu itu pasti harus susu coklat kaleng bermerk bendera. Waktu kecil dulu suka ngerusuh almarhumah simbah waktu minum kopi item, tapi waktu itu ya gak berani minum kopi panas, pasti diseduh dulu di lambar, di tiup-tiup baru kemudian di sruput.

Menginjak usia remaja, aku sudah bener2 lepas dari pengaruh susu, paling klo minum sekedar minum teh atau kopi. Karena sering minum kopi itu aku juga jadi seneng begadang, iya begadang. Eh tapi jangan salah biarpun hobi begadang bukan berarti untuk urusan sekolah nilaiku ambles.

Enggak lah, meskipun gelar juara kelas cuma pernah aku rasakan pas SMA toh aku hampir gak  pernah keluar dari 5 besar sejak SD sampai SMA. Oh ya, soal kopi ini, dulu aku minumnya kopi tubruk made in sendiri.

Almarhumah simbah beli biji kopi kemudian disangrai terlebih dahulu. Karena belum jaman pake kompor gas, disangrai di kompor kayu bakar doang yang asepnya berjelaga itu. Sehabis di sangrai barulah biji kopi itu ditumbuk dalam alu. Lalu diayak untuk mendapatkan biji kopi yang halus dan gak bikin nyelilit di sela-sela gigi.

BACA JUGA:   Drive Hilang di Windows

usb coffe warmer padSetelah pindah ke Jogja aku kenalan sama kopi instan, berbagai macam kopi instan pernah aku cicipi, dari merk legenda macem kapal api sampai kopi gaul macem good day sudah pernah mampir di lidahku. Toh tak ada yang mengalahkan juara rasa moccacinonya good day. Tiap ke burjo pasti beli kopi yang ini, cuma klo agak bosen baru pesen kopi item lagi.

Untuk citarasa kopi emang paling nikmat disruput pas masih berkebul alias panas, minimal anget deh. Cuman ya itu, klo lagi nongkrong di luar seperti warung kopi kebiasaan selalu nongkrongnya lama, walhasil kopi pun jadi dingin deh. Mau beli lagi kok isinya masih nanggung belum abis.

Tapi temenku selalu punya senjata untuk kasus ini, dia beli coffe cup warmer yang waktu itu masih pake colokan listrik. Maklum jamanku kuliah, perangkat USB masih sebatas USB flashdisk berkapasitas 64 Mb dan mouse USB. Belum banyak aksesoris seperti USB cup warmer buat ngangetin kopi.

BACA JUGA:   Harmony

Emang untuk cup warmer macam ini, suhu kopinya tidak akan balik ke suhu 100 celcius, kisarannya sekitar 40 C. Tapi sudah cukup anget lah untuk membuat kenikmatan minum kopi gak makjegleg turun drastis.

13 pemikiran pada “<span class='p-name'>Secangkir kopi</span>”

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini