Malam ini 30 September 2022 genap setahun aku mencatat penghasilan dari aktivitas sampinganku sebagai seorang blogger dan influencer. Yup, aku mulai mencatat penghasilanku di internet sejak Bulan Oktober tahun kemarin. Alasannya sederhana, biar aku bisa mengukur pencapaianku selama satu tahun terakhir.
Sebelum melakukan pencatatan aku sudah terbiasa melakukan manajemen projek dengan mengelompokkan setiap asset project dalam folder khusus. Nah dengan bantuan Google Form dan Google Sheet aku melengkapi manajemen tersebut sehingga aku tidak hanya kesulitan mencari data pekerjaan terakhir tetapi juga informasi detail dari pekerjaan tersebut, kapan selesai, kapan deadline, kapan menerima pembayaran dan lain sebagainya. Informasi mengenai manajemen proyek ini bisa disimak di artikel ini
Pencapaian Satu Tahun Terakhir
Berdasarkan data yang aku miliki, selama setahun aku bekerja untuk 412 campaign, yang bekerjasama dengan 312 brands berbeda. Pada saat yang sama aku juga menambah beberapa blog baru untuk aku kelola, saat ini aku mengelola tidak kurang dari 10 blog.
Trus setahun ini hasilnya berapa yo? Gak banyak kok cuma 8x juta doang hehe
Tidak hanya penghasilan dari blog, tetapi juga penghasilan dari branding yang aku bangun selama setahun ini. Setidaknya dalam satu tahun ini, aku memiliki beberapa pencapaian lain terkait dunia internet dan digital marketing.
- Dipercaya sebagai salah satu dosen praktisi program KMMI salah satu kampus negeri di Yogyakarta
- Menjadi narasumber blogging dan SEO di beberapa komunitas
- Mendampingi shortcourse blogging
- Mengawal beberapa event offline
- Menjadi panitia inti event Search Marketers Indonesia The SEO Show Main Event
Untuk event terakhir di atas, selama 2 hari penuh aku memantau layar laptop demi kelancaran acara, selain itu dengan semakin banyak blog yang aku handle, semakin banyak juga waktu yang harus aku habiskan di depan layar laptop. Hal tersebut tentunya beresiko terhadap kesehatan mata karena terlalu lama berada di depan layar.
Mengingat laptop yang aku gunakan hanyalah laptop pinjaman dari tempatku bekerja, dengan spesifikasi yang moon maap namanya juga laptop buat anak sekolah, pastinya tidak mendukung kebutuhanku.
Kendala Satu Tahun Terakhir
Pencapaian tentunya dilalui dengan berbagai kendala dan rintangan, yang pertama adalah aku harus memindahkan web utama ke hosting baru, mengingat banyak hambatan dan downtime di hosting lama. Proses pemindahan berjalan cukup alot hingga memakan waktu 2-3 hari gak bisa tidur dengan nyaman.
Kendala kedua adalah masalah laptop, ya, laptop sekolah yang aku gunakan lebih cocok sebagai laptop untuk mengurus kebutuhan kantor seperti mengolah office dan ala kadarnya. Sementara untuk kebutuhan sebagai content creator seperti blogger jelas membutuhkan spesifikasi yang lebih baik.
Setidaknya aku butuh laptop dengan kecepatan tinggi yang mampu melahap berbagai aplikasi dengan mulus, termasuk beberapa software grafis dan multimedia.
Ya iyalah untuk sekedar bikin IG reels aja aku lebih mengandalkan smartphone karena kualitas laptop yang gitu doang, gak enak banget buat edit video. Oh ya, salah satu kebiasaan burukku adalah suka banget membuka tab chrome sampai puluhan biji.
Tahu sendiri kan, browser buatan Google ini beneran RAM killer, ditambah spek media penyimpanan yang cuma bermodalkan kepingan HDD, lengkap sudah. Baru baca tab sebelah mau nulis, ngelag dulu, auto mampet n lupa deh tadi mo nulis apaan.
Kayaknya emang sudah waktunya upgrade semangat dan peralatan tempur dengan spesifikasi yang mumpuni.
Laptop Spek Apa yang Mendukung Blogger?
Terus laptop seperti apa yang bisa mendukung aktivitas seorang blogger sepertiku?
Processor yang Super Cepat
Bicara komponen utama dalam sebuah laptop, jelas adalah otaknya yang bernama processor. Pemilihan processor ini sangat penting untuk memastikan laptop kalian siap untuk melahap berbagai jenis aplikasi dan melakukan multitasking.
Processor cepat biasanya terbuat dari teknologi yang lebih baru dengan ukuran transistor yang lebih kecil. Saat ini pilihan terbaik ada pada processor yang menggunakan teknologi 7nm, 7 nano meter adalah ukuran panjang 1 buat transistor yang ditanamkan dalam processor. Dengan ukuran ini, panas lebih mudah diserap dan jumlah transistor yang diciptakan dalam satu die processor menjadi lebih banyak sehingga support untuk kebutuhan komputasi yang lebih tinggi.
Mengingat saat ini laptop jauh lebih berguna dibandingkan PC desktop karena mobilitasnya, pemilihan processor juga memperhatikan apakah sudah mensupport dukungan mobile computing?
Salah satu pilihan processor yang paling cocok menurutku adalah AMD Ryzen 5800 H Series Mobile Processor. Dengan frekuensi 4.4 GHz processor satu ini memiliki 8 core dan 16 thread untuk memperlancar aktivitas multitasking. Selain itu, processor ini hemat daya dibanding kompetitornya
RAM Besar dan NVME SSD
Processor bagus akan sia-sia belaka tanpa dukungan duo ini, RAM generasi 4 dengan spek minimal 8 GB menjadi targetku, untuk media penyimpanan, meski saat ini sudah jamak menggunakan SSD, tetapi aku lebih memilih untuk sekalian saja ke NVME PCIE.
Bedanya apa sih sama SSD? Jika SSD biasa bentuknya seperti HDD laptop, namun menggunakan NAND Drive, maka NVME ini bentuknya seperti RAM laptop. Just info aja, kira-kira begini perbandingan kecepatan transfer datanya
Dengan menggunakan NVME PCIE SSD, akan lebih masuk akal buatku untuk invest di laptop yang memiliki kecepatan lebih jauh dari SSD biasa. Mengingat, saat ini seri Windows terbaru sudah diluncurkan dan bakalan banyak menguras sumber daya seperti RAM dan media penyimpanan. NVME menurutku solusi terbaik untuk saat ini.
Layar Jernih dan Tidak Melelahkan
Dengan time spendingku di depan layar laptop saban harinya, aku butuh laptop yang mampu menjaga kewarasan dari trouble lambat, mudah hang dan tentunya tidak melelahkan mata saat bekerja dengan laptop dalam durasi lama.
Untuk urusan layar, aku lebih percaya sama laptop produksi ASUS, dimana mereka selama satu tahun terakhir rutin merilis laptop berlayar OLED, laptop OLED memiliki tingkat kecerahan dan reproduksi warna yang sangat baik. Mulai dari kemampuan produksi 100% warna pada color space DCI P3, serta tersertifikasi PANTONE Validated Display. Layar OLED ASUS juga udah mendukung sertifikasi HDR dari VESA.
Sementara urusan durability kesehatan mata, laptop ASUS terbaru umumnya dibekali dengan gitur low blue light dan anti flicker dari TUV Rheinland untuk layarnya. Cahaya biru dari layar laptop ini yang cukup meresahkan jika aku harus berlama-lama menatap layar. So, biar kerjaanku gak keganggu, kayaknya emang lebih cocok make laptop yang menggunakan teknologi ASUS OLED dan sertifikasi TUV Rheinland.
Adem dan Baterai Besar
Oh ya, selain menggunakan laptop dari sekolah, aku sebenernya ada satu laptop lagi, cuma ya masalahnya ya maap aja, soal kemampuan membuang panas. Meski berbody cukup tipis, tapi ternyata gak dibekali kemampuan meredam panas yang baik. So, itu laptop berfungsi sebagai personal desktop di rumah yang harus nangkring di atas cooling pad melulu.
Dengan gitu, aku gak mau lagi punya laptop tipis tapi punya issue masalah panas. Paling gak, laptopnya harus punya kemampuan sistem pendingin yang mumpuni, entah menggunakan sistem model IceCool Plus atau kemampuan rekayasa hardware seperti mengangkat body saat layar dibuka untuk membuka aliran udara lebih lega.
Bicara soal baterai, ya namanya juga blogger, kadang kalau udah buka laptop mah gak bisa sepuluh menit doang, bisa berjam-jam. Tentunya butuh laptop dengan baterai yang mendukung kinerja, selain kualitas baterai, teknologi processor yang hemat daya, pemilihan jenis media penyimpanan juga berpengaruh terhadap durabilitas dan daya tahan baterai saat digunakan.
ASUS VivoBook Pro 14 OLED M3400 Jawabannya
Bulan kemarin aku diajakin ASUS buat ketemu n hadirin launching sebuah laptop yang oke banget, dan menurutku ini laptop ngejawab kebutuhan laptop blogging yang aku sebutin di atas.
Nama produknya sebut aja ASUS VivoBook Pro 14 OLED M3400. Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.
Laptop berukuran 14 inchi ini memiliki berat 1.4 kilogram saja, dengan layar yang mampu menampilkan resolusi 2.8K. Tentunya, berkat teknologi layar ASUS OLED, laptop ini mampu mereproduksi warna dengan baik, mulai dari DCI P3 100%, Pantone Validated, VESA HDR True Black dilahap dengan baik, itu masih diperkuat dengan keramahan mata berkat sertifikasi TUV Rheinland untuk low blue light dan anti flicker.
Di sisi dapur pacu, seperti kubilang di atas, VivoBook Pro 14 OLED ini menggunakan processor mobile yaitu AMD Ryzen 7 5800 yang menggunakan komputasi 7 nm. Ditambah lagi, untuk storage ASUS gak kompromi dengan menjadikan NVMe PCIe 3.0 SSD 512GB sebagai media penyimpanan utama.
Untuk kecepatan pemrosesan data tersedia dua pilihan yaitu 8 GB DDR4 dan 16 GB DDR4, hmmm buat aku sih 8GB sebenernya udah sangat lebih dari cukup kalau penyimpanannya pake NVMe.
Tapi apa cuma itu doang kemampuan VivoBook Pro 14 OLED M3400?
Hmm jangan salah yak, siapa sih blogger yang mau koneksi empot-empotan saat ngerjain artikel di cafe? Gimana kalau pake dualband WiFi 6 dan Bluetooth 5?
Terus untuk reproduksi suara ditangani oleh Harman/Kardon, belum ada HD camera untuk kebutuhanku ngisi webinar dengan resolusi 720p, ada privacy shutternya lagi, jadi bisa selfie sambil webinar deh.
Bicara soal kemampuan gaming, gak perlu kuatir juga meski aku gak terlalu butuh ini tapi setidaknya pengunaan AMD Radeon Graphics yang tertanam bisa aku gunakan untuk keperluan lain seperti ngedit video tanpa takut ngelag. Ya iyalah, sekarang ini blogger gak cuma dituntut bagus tulisan, tapi juga kemampuan buat nampilin grafis dan multimedia di berbagai channel sosmed juga.
Dan tentunya masih banyak kemampuan laptop ini, kalian bisa perhatiin deh dari spesifikasi yang dibawanya berikut
Main Spec. | Vivobook Pro 14 OLED (M3400) |
CPU | AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8-core/16-thread, 20MB cache, up to 4.4 GHz max boost)
AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor (6-core/12-thread, 19MB cache, up to 4.2 GHz max boost) |
Operating System | Windows 11 Home |
Memory | 16GB DDR4
8GB DDR4 |
Storage | 512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD |
Display | 14-inch, 2.8K (2880 x 1800) 16:10, ASUS OLED, 90Hz 0.2ms, 600nits,
DCI-P3 100%, Pantone Validated, VESA HDR True Black |
Graphics | AMD Radeon™ Graphics |
Input/Output | 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x USB 2.0 Type-A, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader |
Connectivity | Wi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5 |
Camera | 720p HD camera with privacy shutter |
Audio | Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified audio |
Battery | 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion |
Dimension | 31.58 x 22.63 x 1.89 ~ 1.92 cm |
Weight | 1.4 Kg |
Colors | Solar Silver, Cosmos Blue |
Price | Rp11.299.000 (Ryzen 5 / 8GB RAM / 512GB SSD)
Rp11.799.000 (Ryzen 5 / 16GB RAM / 512GB SSD) Rp12.799.000 (Ryzen 7 / 16GB RAM / 512GB SSD) |
Warranty | 2 tahun garansi global dan 1 tahun ASUS VIP Perfect Warranty |
Nah menurut kalian, dengan spesifikasi yang dimiliki ASUS VivoBook Pro 14 M3400 ini, menjawab kebutuhan ku gak sebagai seorang blogger?