Orang tua seringkali khawatir jika anak terlambat bicara. Padahal, perkembangan bicara pada bayi adalah proses yang menakjubkan sekaligus penuh tantangan bagi orang tua. Setiap anak memiliki pola perkembangan yang unik, termasuk dalam kemampuan berbicara. Beberapa bayi mulai mengucapkan kata-kata sederhana lebih cepat, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Artikel ini akan membahas tahapan perkembangan bicara pada bayi, alasan perbedaan waktu perkembangan antar anak, dan bagaimana orang tua dapat mendukung proses ini tanpa perlu khawatir secara berlebihan.
Tahapan Perkembangan Bicara pada Bayi
Secara umum, ada beberapa tahapan perkembangan bicara pada bayi, yaitu:
- Usia 0–3 Bulan
Pada tahap ini, bayi mulai mengenali suara di sekitarnya. Mereka menunjukkan respons seperti menoleh ke arah suara dan mengeluarkan bunyi-bunyi sederhana seperti menangis, tertawa, atau mengoceh ringan. - Usia 4–6 Bulan
Bayi mulai mengoceh dengan lebih sering, mengeluarkan kombinasi suara seperti “ba-ba” atau “da-da.” Pada tahap ini, mereka mulai memahami intonasi suara orang tua dan tertarik pada pola-pola bunyi tertentu. - Usia 7–12 Bulan
Biasanya, bayi mulai mencoba meniru kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa.” Mereka juga memahami kata-kata tertentu meskipun belum bisa mengucapkannya, seperti mengenali namanya sendiri atau kata “tidak.” - Usia 12–18 Bulan
Anak-anak mulai menggunakan kata-kata dengan makna, meskipun jumlahnya terbatas. Mereka bisa menggunakan 10–20 kata secara aktif dan memahami lebih banyak kata dari itu. - Usia 18–24 Bulan
Pada tahap ini, kosakata anak berkembang pesat. Mereka dapat menggabungkan dua kata menjadi kalimat sederhana, seperti “mau susu.”
Mengapa Perkembangan Bicara Bisa Berbeda?
Setiap anak adalah individu yang unik. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kemampuan bicara pada bayi, seperti:
- Faktor Genetik
Genetik dapat berperan dalam kecepatan perkembangan bicara. Jika salah satu orang tua dulu mengalami perkembangan bicara yang lambat, kemungkinan anak juga mengalami pola serupa. - Lingkungan
Anak yang sering diajak berbicara atau tinggal di lingkungan yang kaya akan komunikasi cenderung lebih cepat mengembangkan kemampuan bicara. Sebaliknya, lingkungan yang kurang stimulasi verbal bisa memperlambat perkembangan ini. - Perbedaan Gaya Belajar
Beberapa anak lebih fokus pada perkembangan motorik seperti merangkak atau berjalan terlebih dahulu, sehingga bicara mungkin menjadi prioritas berikutnya. - Bilingual atau Multilingual
Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan lebih dari satu bahasa sering kali memerlukan waktu lebih lama untuk berbicara. Namun, ini adalah hal yang normal dan justru memberikan keuntungan jangka panjang dalam kemampuan bahasa.
Terlambat Bicara Bukan Berarti Gangguan
Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa keterlambatan bicara tidak selalu menunjukkan adanya gangguan kesehatan. Setiap anak memiliki “jalur” perkembangan yang berbeda. Namun, jika terdapat tanda-tanda berikut, konsultasi dengan ahli bisa menjadi langkah bijak:
- Anak tidak mengeluarkan suara apapun atau menunjukkan respons terhadap suara pada usia 6 bulan.
- Tidak mengucapkan kata apapun pada usia 16 bulan.
- Tidak mampu menggabungkan dua kata sederhana pada usia 2 tahun.
Dukungan Orang Tua dalam Perkembangan Bicara
Orang tua dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk membantu anak mengembangkan kemampuan bicaranya, seperti:
- Berbicara Secara Aktif: Gunakan kata-kata sederhana untuk menggambarkan kegiatan sehari-hari.
- Membaca Buku: Bacakan cerita dengan suara lantang untuk memperkaya kosakata anak.
- Menjawab Ocehan Anak: Responlah ocehan atau gumaman anak dengan kata-kata. Hal ini membantu anak memahami konsep komunikasi dua arah.
Perkembangan bicara pada bayi adalah perjalanan yang berbeda bagi setiap anak. Orang tua tidak perlu khawatir jika anak menunjukkan keterlambatan selama masih berada dalam rentang perkembangan yang normal. Yang terpenting adalah memberikan stimulasi yang memadai dan penuh kasih sayang. Jika ada kekhawatiran, berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara dapat membantu memastikan perkembangan anak berada di jalur yang tepat.
referensi: https://idikotarembang.org