Salah satu yang dipelajari oleh siswa TKJ dalam tahun pertamanya di SMK adalah mempelajari mengenai periferal komputer. Sehingga postingan kali ini akan membahas salah satu periferal komputer yang lazim digunakan, yaitu optical drive.
Optical drive atau lebih dikenal dengan nama drive optik merupakan salah satu perangkat komputer yang berfungsi untuk memutar piringan data berbasis optik. Optical drive dikenal juga dengan nama laser disc drive.
Sejarah Optical Drive
Optical drive pertama kali didemonstrasikan pada tahun 1972 dengan nama teknologi Laservision Optical Disc, piringan data yang digunakan saat itu menggunakan media disc berukuran 12 inchi. Pada tahun 1975 Phillips dan Sony membuat audio CD pertama pada keping berukuran 5 inchi.
Cara kerja Optical Drive
Bagian terpenting optical disc drive adalah bagian optik yang berupa pickup head (PUH) biasanya terdiri dari laser semikonduker dan sebuah lensa untuk mengarahkan sinar laser. Sebuah photodiode digunakan untuk mendeteksi pola refleksi dari penampang CD. Pola refleksi penampang CD sendiri merepresentasikan bit data. Yaitu nol dan satu, jika photodiode mendapatkan cahaya refleksi data maka cluster dalam piringan tersebut bermuatan bit positif, sedangkan jika tidak maka cluster tersebut bermuatan bit negatif atau nol.
Data dalam CD sendiri ditulis secara melingkar mulai dari bagian tengah CD terus berputar menuju tepian disc. Itulah mengapa ketika kita membakar sebuah CD dengan sedikit data, maka pada bagian tengah CD akan tercetak pola lebih tebal dibanding bagian luarnya, yang menandakan bagian tengah tersebut telah berisi data.
Jenis jenis optical drive
Seiring perkembangan jaman, optical drive saat ini telah berkembang sehingga memiliki beberapa varian, begitu juga keping disc nya. Secara umum, berdasarkan kemampuan baca tulisnya optical drive terbagi dalam 2 jenis yaitu Read Only Memory Optical Drive; sering disebut dengan ROM drive, dan Read Write Optical Drive atau RW drive.
Sedangkan berdasar kemampuan membaca piringannya optical drive dibagi menjadi 3, CD drive, DVD drive dan Blueray Drive. CD drive hanya mampu membaca piringan CD, DVD drive selain mampu membaca piringan CD juga mampu membaca keping DVD, sedangkan BD drive mampu membaca piringan blueray.
Dan dari segi pemasangan perangkat ini dibagi menjadi dua yaitu internal drive yang harus dipasang di dalam casing komputer dan external drive, yang dihubungkan menggunakan interface USB. Internal drive optic sendiri nantinya dibagi menjadi dua yaitu untuk komputer dan untuk laptop.
Untuk perangkat optical drive yang dirilis ke pasar khusus bagi pengguna komputer dan banyak tersedia dipasaran adalah sebagai berikut
- CDROM – perangkat ini hanya mampu membaca keping CD
- CDRW – drive CDRW memiliki kemampuan menulis keping CD
- DVDROM – drive yang mampu membaca keping CD dan DVD
- DVD Combo – drive ini mampu membaca keping CD dan DVD, tetapi hanya mampu menulis di media CD
- DVDRW – drive ini mampu membaca dan menulis semua keping CD dan DVD.
- CD/DVD Duplikator – berupa rack berisi perangkat DVDRW/DVDcombo/CDRW untuk keperluan duplikasi data pada media optik.
Kompatibilitas dan Kemudahan pengguna
Rata-rata optical drive memiliki interface Paralel ATA dan SATA untuk drive opticalnya, sedangkan perangkat external menggunakan interface USB. Bisakah menggunakan internal optic drive sebagai drive external? Ya tentu saja bisa. Kita tinggal mencari PATA/SATA to USB converter yang tersedia di berbagai toko peripheral komputer di kota anda, dan anda bisa menggunakan perangkat internal anda sebagai optical drive eksternal.
Apakah hardisk termasuk optical drive?
Ya, hardisk pada umumnya merupakan jenis optical drive, hardisk terdiri dari beberapa layer piringan untuk menyimpan dan menulis data. Akan tetapi dengan perkembangan terbaru, saat ini telah tersedia Hardisk dengan media Solid State Drive atau dikenal dengan nama Hardisk SSD. Hardisk SSD murni menggunakan metode penyimpanan semikonduktor layaknya Flashdisk / SD card.