Yogyakarta Independent School menutup tahun 2023 dengan pementasan drama siswa yang diberi tema Once Upon a Book bertempat di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta. Kegiatan yang diikuti siswa dari Primary Years Programme, Middle Years Programme dan Diploma Years Programme sekolah internasional di Jogja ini menampilkan berbagai atraksi untuk pengunjung dan tamu undangan.
Tema yang ditampilkan sendiri menggunakan balutan latar British Chic, yang mengambil semangat bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang dipakai secara luas di seluruh dunia, termasuk dalam proses pembelajaran di international school Yogyakarta ini.
Once Upon a Book berkisah tentang Mathilda seorang siswa yang gemar membaca buku dalam dinamikanya menghadapi dunia sekolah yang tentunya sangat relate dengan kondisi umumnya anak di usia sekolah.
Selain Mathilda ada juga sosok Ms Honey yang merupakan seorang guru yang tetap bersemangat menanamkan nilai-nilai baik pada anak didiknya untung terus berkembang.
Pementasan ini berupaya mengingatkan bahwa siapapun memiliki kesempatan untuk sukses terlepas apapun bidang minat dan bakat yang dimiliki oleh seorang anak. There’s will be a chance for anyone to be success.
Kegiatan ini dilaksanakan menjelang sesi libur akhir tahun dimana siswa YIS akan menikmati masa libur Natal dan tahun baru sebelum kembali belajar tanggal 8 Januari mendatang.
Mengajak Siswa YIS Berani Tampil
Salah satu hal yang menarik di YIS adalah siswa selalu diajak untuk berani tampil di publik, baik melalui kegiatan seni panggung maupun kegiatan lain di luar jam belajar. Siswa dari Primary Years Programme pun di usia yang sangat belia unjuk kebolehan untuk menari dan bernyanyi bersama teman-temannya.
Dalam gelaran ini semua siswa, dan guru ambil bagian dalam pementasan, baik melakukan akting penari latar maupun bernyanyi, hal ini untuk memberikan rasa tanggung jawab bagi segenap siswa bahwa mereka bagian dari sebuah komunitas, dan mereka memiliki tugas untuk ikut berkontribusi baik dari hal kecil hingga menjadi pemeran utama.
Tidak hanya menggunakan bahasa Inggris, ada beberapa scene yang menampilkan bahasa lain misalnya saat anak-anak Middle Years Programme naik ke panggung dan membentuk barisan koor, sepertinya mereka menyanyikan lagu latin, yup di YIS selain bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar siswa juga belajar bahasa lain, salah satunya adalah Spanish, dan kutebak siswa MYP menyanyikan lagu dengan bahasa ini.
Kerjasama Lintas Usia
Tak hanya mengajak siswa berani tampil, tetapi pementasan drama Once Upon a Book ini juga menunjukkan pentingnya kerjasama antara siswa dari berbagai program YIS serta guru-guru mereka untuk mementaskan drama bersama.
Saat lampu sorot diredupkan, tamu undangan dapat mendengar suara bergemuruh dimana anak-anak dan guru bekerja “dibelakang layar” secara cepat untuk mengganti setting layout pementasan menuju scene berikutnya.
Lucunya meski suasana begitu gelap suara derap kaki anak-anak yang cepat dan kecepatan mereka mengganti layout patut diapresiasi, ini menandakan koordinasi seluruh elemen yang terlibat dalam pementasan sangat baik.
FYI, karena anak-anak primary years yang juga lucu-lucunya pun ikut terlibat tentu bukan hal mudah untuk mengkoordinasikan anak-anak dari beragam usia semacam ini. Terlebih dengan wardrobe yang dikenakan anak2 early years yang mereka buat disekolah.
Pementasan Umbrella Dance dari guru dan pihak yayasan menutup rangkaian acara Once Upon a Book di Ballroom Hotel Tentrem malam itu, orang tua, siswa, guru dan tamu undangan melanjutkan sesi dinner dan ramah tamah.
Pentingnya Dukungan Orang Tua dan Komunitas
Yogyakarta Independent School menyadari bahwa salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran anak adalah dukungan orang tua, kehadiran orang tua dalam setiap tahap pembelajaran anak sangat berarti untuk meningkatkan semangat belajar mereka.
Oleh karena itu, program yang dirancang di sekolah internasional di Jogja ini pun sering melibatkan orang tua, tidak terkecuali dalam pementasan kali ini.
Anak-anak nampak enjoy berkat kehadiran orang-orang terdekat dalam sesi tersebut, suasana pementasan yang ceria dan penuh senyum mewarnai acara sejak awal hingga akhir.
Orang tua dapat memberikan dukungan moril yang berarti mengingat merekalah orang-orang terdekat si anak, dan tentunya kehadiran mereka untuk memberikan support yang memang dibutuhkan anak. Hal ini meski bukan sesuatu yang wah, namun to be honest jarang dilakukan sekolah lain kecuali pada agenda acara tutup tahun saja.
Berbeda dengan YIS yang mengagendakan beberapa kali kegiatan selama setahun yang melibatkan orang tua. Kehadiran orang tua dapat memberikan bonding yang lebih kuat pada anak bahwa kerja keras mereka dalam belajar mendapat apresiasi yang semestinya. Hal kecil yang mungkin sering kurang diperhatikan oleh orang tua masa kini, namun memiliki dampak besar untuk kepercayaan diri anak.
Info lebih lanjut mengenai program belajar dengan kurikulum internasional di Yogyakarta Independent School dapat diakses melalui website yis-edu.org