Seeing insight

Pada saat ada pameran komputer, motor show atau pameran mobil, pengunjung sering dimanjakan oleh penampilan cantik para SPG (sales promotion girl) yang berdandan seksi.

Dari baju yang dikenakan berukuran minim, terbuka, memperlihatkan lekak lekuk tubuh si wanita. Pada akhirnya tubuh si wanita akan menjadi daya magnetis tersendiri untuk calon pembeli yang kebanyakan adalah laki2.

Dan biasanya emang para cowok, lebih merasa nyaman datang ke pameran2 semacam ini dengan teman satu gengnya, dibanding datang dengan pasangannya, ya biar matanya juga bisa ikut jajan pecicilan dengan lebih leluasa.

Jika kita perhatikan satu merk mobil dijajakan oleh beberapa orang SPG cantik berpenampilan super seksi, merk lain punya punggawa2 cantik yang juga mengelilinginya, siap memberikan rekomendasi dan rayuan untuk calon pembeli laki2.

Aku kadang mikir, untuk menjual satu produk itu para gadis cantik tersebut rela membiarkan tubuhnya dieksploitasi dan dinikmati mata lapar para lelaki yang tidak dikenalnya, aku yakin kok tarif jasa SPG itu tidak akan cukup untuk membeli satu mobil yang dia tawarkan.

Aku membayangkan, seorang laki2 yang datang ke pameran mobil, dikerubuti para SPG, dirayu agar mau membeli produk yang mereka tawarkan, dan setelah memutuskan membeli mobil di pameran tersebut, mobil itu dibawanya untuk melamar calon istrinya yang mungkin dandanannya biasa2 saja, mungkin seorang wanita rumahan atau wanita kantoran.

Dari dua hal itu aku merasakan bahwa, value dari seorang SPG di bawah value dari harga produk yang ditawarkan, karena ia harus menyerah dengan berdandan sesuai keinginan penyewa jasanya. Sementara seorang wanita lain yang menjalani hidup seperti biasa, mungkin sedang diperebutkan oleh laki2 yang rela tampil semapan mungkin untuk memilikinya.