Start Up Gak Melulu Marketplace E-Commerce Lho, Pendidikan Juga ada

Jika kita mendengar kata startup, mungkin kita bakalan segera mengingat beberapa nama besar seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak, ya keempat startup asal Indonesia itu telah menjadi empat unicorn kebanggaan Indonesia. Sebenarnya startup di Indonesia tidak hanya didominasi oleh marketplace maupun penyedia layanan transportasi saja tetapi juga di berbagai bidang, seperti halnya bidang pendidikan.

Permasalahan pendidikan di Indonesia sendiri sebenarnya cukup kompleks, mulai dari kualitas lulusan hingga masalah teknis lain seperti fasilitas dan tingkat kesejahteraan guru. Sebagai seorang guru, aku benar-benar merasakan dinamika dunia pendidikan. Ya misal untuk tingkat kesejahteraan guru, dari pihak sekolah biasanya selalu berpedoman ya kita ini kan institusi pendidikan tidak mengarah ke bisnis jadi ya begini-begini aja.

Padahal di lain pihak, kita bisa melihat menjamurnya lembaga bimbingan belajar, mulai dari kota-kota besar hingga ke pelosok desa, semua menawarkan hal yang sama, tambahan jam belajar. Orang tua murid biasanya tidak akan segan untuk memasukkan putra-putrinya ke lembaga bimbingan belajar yang menurut mereka terbaik.

startup pendidikan ruang guru

Aku sendiri punya lembaga bimbingan belajar privat yang kudirikan bersama istri di rumah, hanya bermodalkan ruang tamu yang cukup luas dan bisa dipakai untuk menyelenggarakan beberapa kelas kecil sekaligus. Meskipun berada di pinggiran, ternyata bimbel kami tetap diminati oleh siswa, hingga kami harus menambah ruang untuk keperluan belajar anak-anak.

Jadi demand untuk kebutuhan tambahan jam belajar di luar sekolah sebenarnya masih sangat banyak, hal semacam inilah yang kemudian disiasati oleh Muhammad Iman Usman, seorang master lulusan Columbia University dengan mendirikan startup pendidikan bernama RuangGuru. Startup edtech ini fokus menyelenggarakan pembelajaran di luar sekolah yang bisa diakses oleh siswa secara nasional. Siswa bisa memilih kapan mau belajar, dimana, dan bisa memilih siapa tentor yang akan mengajarnya.

Dengan adanya startup ini secara tidak langsung mempertemukan demand dari siswa dengan supply dari tenaga-tenaga pendidikan yang bisa diakses oleh guru-guru kita yang berada di sekolah. Setidaknya selepas pulang sekolah, para guru masih bisa menambah jam mengajar.

Situs ini juga memudahkan para mahasiswa, yang notabene hanya bisa bekerja secara part time karena kesibukan kuliahnya untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang produktif dengan menjadi tentor di platform edtech buatan Iman tersebut. Karena pada dasarnya, kebutuhan akan tentor itu sangat banyak, tetapi yang sulit adalah mempertemukan kebutuhan dan kemampuan ini. Dan RuangGuru hadir sebagai salah satu solusinya.

Solusi yang ditawarkan di RuangGuru terhitung integratif, karena platform ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan baik untuk siswa maupun tentor, misalnya untuk melakukan janji pembelajaran, memberikan materi-materi dalam bentuk video, melakukan administrasi pembayaran hingga memberikan rating/review kepada tentor.

Dengan adanya rating/review tersebut sebenarnya bukan untuk menjatuhkan kinerja tentor, tetapi sebagai bagian dari transparansi kemampuan tentor, dengan demikian calon siswa nanti bisa mengetahui track record tentornya bagus atau tidak. Yah, bisa dibilang ada plus dan minusnya sih, bisa aja kan yang ngasih review tuh sengaja menjatuhkan, tapi aku pikir dengan adanya pertemuan antara murid dan tentor hal semacam itu bisa lah diminimalisir asal tentornya bekerja sesuai dengan ketentuan.

Bisa dibilang, RuangGuru adalah salah satu pionir marketplace pendidikan yang ada di Indonesia. Nah siapa tahu setelah baca artikel ini kalian punya ide buat bikin startup sendiri.

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini