Tahun ajaran 2016/2017 adalah kali ketiga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK. Setelah dua kali pelaksanaan UNBK tahun 2014/2015 dan 2015/2016, kali ini UNBK dilaksanakan untuk jenjang SMP, SMA, SMK dan sederajat (MTs dan MA dibawah naungan Kementrian Agama). Secara teknis syarat UNBK adalah adanya pemenuhan kebutuhan mulai dari sarana prasarana hingga tim pelaksana di satuan terkecil yakni sekolah.
Personil yang terlibat dalam pelaksanaan CBT Online di sekolah ada 2, yakni Proktor dan Teknisi. Kepala sekolah bertindak sebagai pelindung dan penanggungjawab di tingkat sekolah. Sedangkan kebutuhan prasarana adalah ruang ujian yang memadai, jumlah komputer minimal adalah perbandingan 1/3 dengan jumlah siswa serta adanya server, server cadangan, line internet minimal 1 Mbps serta jaminan tidak adanya gangguan sumberdaya selama proses pelaksanaan UNBK.
Untuk proses pelaksanaan UNBK sendiri, setiap sekolah penyelenggara UNBK diwajibkan mengikuti pelatihan proktor dan teknisi, simulasi pelaksanaan untuk menghindari adanya gangguan selama proses ujian. Website utama penyelenggaraan UNBK berada di alamat unbk.kemdikbud.go.id dan hanya sekolah penyelenggara yang dapat mengakses isi materi yang ada dalam website tersebut. Informasi yang berada di website UNBK bersifat confidental dan hanya dapat dibagikan kepada pelaksana di lapangan.
Meski demikian secara garis besar kebutuhan dan syarat UNBK terutama kebutuhan peralatan adalah sebagai berikut:
- Server UNBK dan server cadangan, syaratUNBK yang utama ini memiliki spesifikasi komputer server UNBK berupa PC/server minimal Intel Xeon atau Processor I5, kebutuhan RAM minimal 8Gb dan space hardisk 500Gb. Setiap ruang ujian wajib memiliki satu server, sedangkan server cadangan tidak wajib untuk setiap ruang. Server cadangan berspesifikasi sama dengan server utama, minimal ada satu cadangan di tiap sekolah. Setiap server utama menampung maksimal 40 peserta ujian.
- Komputer ujian, berjumlah minimal 1:3 dari jumlah siswa peserta ujian. Jika sekolah tersebut memiliki 300 siswa kelas XII maka perlu ada 100 komputer yang dimiliki, minimal berprosesor core i3, meski pada pelaksanaan processor dual core dan core2duo juga masih layak.
- Komputer cadangan, komputer cadangan berfungsi untuk siswa yang mengalami masalah pada komputer ujian, mereka bisa langsung berpindah ke komputer cadangan jika komputer miliknya error, jumlah komputer cadangan minimal 10% dari jumlah komputer ujian.
- Line internet minimal berkecepatan 1 Mbps, bisa diupgrade ke kecepatan yang lebih tinggi jika jumlah peserta ujian cukup banyak. Sebagai cadangan, sekolah kami dulu menyiapkan dua line dari dua provider, 2 Mbps speedy dan 1 Mbps dari Amikom
- Jaringan lokal; kebutuhan jaringan lokal dibagi menjadi beberapa unsur utama, yakni perangkat jaringan (hub, switch, modem) dan kabel. Untuk penghubung server dan komputer ada baiknya menggunakan perangkat switch untuk menghindari bottleneck dan broadcast domain. Pilih juga switch yang mendukung mode full duplex dan berjalan minimal di spesifikasi fast ethernet/gigabit. Beli switch dengan port terbanyak yang bisa anda beli untuk mengurangi cascading antar switch. Penggunaan hub dan switch 10/100 dapat menimbulkan lag saat proses listening bahasa inggris.
- Kabel UTP, sebagai penghubung komputer dengan switch, kabel UTP dipilih minimal berkategori cat5 atau yang mendukung fast ethernet. Panjang kabel juga perlu diperhitungkan, jika terlalu banyak dapat menggunakan repeater atau hub.
- UPS sangat penting untuk keberlangsungan sesi ujian. UPS harus ada satu untuk setiap server utama. Agar progress ujian tidak hangus saat terjadi gangguan listrik.
- Headset diperlukan untuk listening pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dengan headset memungkinkan siswa untuk mengerjakan soal sesuai tingkat kemudahan masing-masing siswa terlebih dahulu. Soal dalam ujian listening hanya bisa terdengar satu kali.
- Genset, meski sekolah telah meminta jaminan tidak adanya pemadaman dari PLN, sekolah perlu menyiapkan genset untuk keperluan UNBK. Agar pelaksanaan UNBK tidak terganggu bahkan dinyatakan gagal.
- Perangkat cadangan, beberapa perangkat cadangan yang bisa disiapkan antara lain kartu jaringan tambahan, headset, keyboard mouse, serta tool set yang bisa digunakan teknisi jika ada gangguan sewaktu pelaksanaan ujian. Untuk maintenance yang bersifat software, teknisi dapat mengerjakan di ruang ujian. Tetapi jika maintenance memerlukan waktu lama (harus membongkar hardware) ada baiknya dilaksanakan selepas sesi ujian atau dibawa keluar.
Demikian pengalaman kami selaku teknisi dan proktor pelaksanaan UNBK 2015/2016, semoga dari pengalaman tersebut dapat memberikan gambaran kepada rekan-rekan guru yang bertugas sebagai teknisi dan proktor UNBK 2016/2017 untuk kali pertama. Semoga apa yang kita kerjakan menjadi amal ibadah dan pelaksanaan UNBK di sekolah masing-masing lancar tanpa halangan yang berarti. Amin.