Tips Mendesain Rumah Anti Puting Beliung

Pada akhir Oktober 2018, bencana angin puting beliung memporak-porandakan kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Dilansir dari laporan terakhir PT Jakabaring Sport City, total kerugian materiil dari yang rusak diketahui mencapai 20 milyar dengan rincian paling besar pada sektor venue olahraga sebanyak 14 unit.

Selain infrastruktur olahraga megah Jakabaring Sport City (JSC), beberapa hunian masyarakat yang terdapat di sekitaran kelurahan Ulu dan Jakabaring juga ikut diporak porandakan mengikuti bencana JSC. Dalam data terkini, terdapat 29 rumah di wilayah tersebut yang tergolong rusak berat dan rusak ringan akibat diterpa kejadian pada Sabtu (27/10) kemarin.

Puting beliung di Jakabaring merupakan satu dari musibah bencana-bencana puting beliung lain yang terjadi di Indonesia selama 2018. Diantara bencana alam lain yang terjadi tahun ini, puting beliung merupakan bencana yang paling banyak terjadi, yakni sebanyak 447 kali berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dari sejumlah kejadian tersebut, properti hunian baik non hunian menjadi salah satu elemen yang paling dirugikan, yakni berjumlah 8.457 unit. Hampir 30 % dari total unit yang rusak tersebut, diantaranya tergolong dalam kategori rusak berat dan rusak sedang. BNPB juga merilis pemetaan wilayah potensial atau yang paling terkena dampak puting beliung berada mayoritas di pulau jawa.

Puting beliung merupakan bencana yang mungkin saja terjadi dalam musim pancaroba seperti saat ini. Menanggapi ancaman yang hadir untuk sejumlah properti hunian, sudah semestinya sebagai pemukim, masyarakat dapat mendesain rumahnya untuk tahan bencana tersebut.

Stanley Wangsaraharja, Ketua Bidang Infrastruktur Ikatan Arsitek Indonesia mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain rumah yang dapat menguatkan bangunan dari dampak hempasan angin puting beliung.

Poin pertama adalah dalam hal pemilihan material. Sebagai langkah awal pencegahan rusaknya bangunan dari bencana angin puting beliung, para pemilik properti harus memastikan dan meyakinkan para developer telah menggunakan material berstandar nasional sebelum transaksi jual beli rumah. Penetapan standar-standar dari material, ia sebutkan merupakan salah satu langkah pemerintah yang menginginkan setiap bangunan yang dikembangkan dapat tahan dari bencana-bencana alam yang terjadi di Indonesia. Ia menjelaskan, material tersebut harus dipastikan teruji dalam kemampuannya menahan beban lateral di bagian-bagian rawan seperti atap dan dinding. Seperti telah diketahui, sebuah hunian yang terporak porandakan akibat bencana puting beliung rata-rata berawal dari jumlah angin yang masuk melalui atap serta dinding.

tips mendesain rumah anti puting beliung badan nasional penanggulangan bencana

Melanjutkan dari standar material, poin kedua yang harus diperhatikan adalah dalam hal komposisi ‘bukaan dan bidang’. Adapun pengertian komposisi bukaan adalah jumlah udara yang masuk melalui elemen-elemen pada hunian seperti pintu dan jendela. Di lain hal, komposisi bidang merupakan besaran atau luasan dinding pembentuk hunian

Dalam fase ini, para pemilik properti harus mengetahui persis wilayah tempat huniannya berdiri. Misalnya, jika wilayah tersebut sangat rawan bencana angin puting beliung, sudah seharusnya para pemilik properti memperbesar dan memperkuat komposisi bidang untuk mencegah jumlah angin yang masuk kedalam saat bencana berlangsung. Tidak ada salahnya bagi anda para pemilik properti untuk mempelajari wilayah dimana anda tinggal, dan mempertanyakan apakah sudah tepat komposisi ‘bukaan dan bidang’ dalam hunian yang anda tinggali.

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini