Masjidil Aqsha/Aqsa adalah masjid ketiga yang terpenting milik umat Islam, begitu pentingnya karena menjadi saksi pengIsra Mi’rajan nabi Muhammad untuk mendapat perintah salat 5 waktu dari Allah SWT. Namun demikian banyak dari kalangan umat muslim sendiri benar2 tidak tahu apa itu Masjid Aqsa, letaknya, riwayat dan lain sebagainya.
Kita praktis hanya tahu kedudukan Al Aqsa sebagai kiblat pertama umat Islam, masjid ketiga yang dimuliakan Rasul dan juga sebagai saksi perjalanan Isra Mi’raj. Banyak kekurangpemahaman kita dijadikan ladang yang subur bagi para kaum orientalis dan salibis untuk menggasak keyakinan umat muslim lewat penggugatan Masjidil Aqsa sebagai salah satu masjid terpenting dalam sejarah umat Islam.
Berawal dari beberapa postingan yang mempertanyakan eksistensi Al Aqsa di masa pengIsra Mi’rajan Nabi Muhammad saya terusik untuk mencari tahu apa itu Al Aqsa dan sejarah yang menyertainya.
Pada masa Khalifah Umar Bin Abi Thalib, pasukan Islam berhasil menaklukan Jerusalem. pemimpin Umat Kristen Palestina waktu itu Uskup Agung Severinus(Snaifore) menyatakan hanya akan membuka pintu Jerusalem pada Khalifah Umar sebagai jaminan pasukan Muslim tidak akan membantai rakyat Yerusalem seperti yang dilakukan pasukan Nebucadnezzar dan Constantin Agung. Sang Uskup mempersilahkan Umar Bin Khatab untuk sholat di dalam “Rumah Allah”. Sejak saat itu terjadi perjanjian damai antar pemeluk umat dibawah perlindungan hukum Islam. Umar Bin Khatab sempat berdoa di atas sebuah batu yang menjadi titik Pe Mi’raj an Nabi ke langit ke tujuh.
Di masa pemerintahan Umar inilah dimulai pembangunan Masjidil Aqsa yang baru usai di masa pemerintahan Khalifah Walid.
Pertanyaan kaum salibis pada umat muslim adalah jika Masjidil Aqsa dibangun pada masa Umar bin Khatab berarti telah terjadi kejadian mustahil terhadap eksistensi Isra Miraj yang menggambarkan Nabi Sholat dengan ribuan Nabi dan Malaikat di Masjidil Aqsa dan berarti Perintah Sholat 5 waktu sama sekali tidak pernah disampaikan.
Nah bagaimana anda menyatakan kebenaran ini?
Sesungguhnya di dalam Islam kata Masjid berasal dari kata Sujud dan Sajadah. Jadi yang dimaksud masjid adalah rumat tempat manusia bersujud meninggikan Tuhan Yang Esa misalnya dalam Quran 2:125, 3;43, 2;58,3;113,4;154,38;24
Bahkan dalam Kisah Ashabuul Kahfi
La nat Takhnzanna alaihim masjida
“sesungguhnya kami mendirikan masjid ditempat mereka itu”18;21
Sedangkan kisah Ashabul Kahfi terjadi jauh sebelum keNabian Muhammad. Jadi yang dimaksud Masjid adalah tempat manusia2 beriman bersujud menTauhidkan Allah SWT, bukankah dalam Quran dan Bibel dikisahkan Ibrahim membangun Kabah sebagai Baitullah? Ibrahim dan Ismail tidak mendirikan Masjidil Haram seperti sekarang, bahkan di masa Kabilah Quraisy banyak sekali bertebaran patung2 sesembahan di sekitar Kabah. Oleh sebab itu Istilah Masjidil Aqsa tidak dimaksudkan sebagai bentuk Masjid dalam bentuk jadi setelah dibangun Khalifah Umar. Namun mengacu pada Baitul Maqdis yang juga dibangun Ibrahim pasca kepulangannya dari Makkah ke Yerusalem. Kata Masjid dalam kajian2 Kitab2 terdahulu memiliki makna tempat bersujud, dalam artian luas, sedangkan di zaman Nabi pembangunan masjid masjid di kota yang ditaklukan tentara muslim mengakibatkan kata tersebut mengalami persempitan makna menjadi Bangunan yang digunakan sebagai tempat bersujud bagi umat Muslim saja.
Dalam sebuah hadist shahih bukhari:
1cVolumn 004, Book 055, Hadith Number 636.
Narated By Abu Dhaar : I said, “O Allah’s Apostle! Which mosque was built first?” He replied, “Al-Masjid-ul-Haram.” I asked, “Which (was built) next?” He replied, “Al-Masjid-ul-Aqs-a (i.e. Jerusalem).” I asked, “What was the period in between them?” He replied, “Forty (years).” He then added, “Wherever the time for the prayer comes upon you, perform the prayer, for all the earth is a place of worshipping for you.” 1d
Masjid yang dibangun pertama kali adalah Masjidil Haram (Kabah) dan masjid kedua setelahnya bernama Masjidil Aqsa (BaitulMaqdis/Rumah yang suci). Al Aqsa sendiri berarti tempat yang sangat jauh. Disebut demikian untuk menggambarkan jarak antara Masjidil Aqsa dengan Masjid pertama yaitu Kabah. Rentang waktu yang terjadi antara pembangunan Masjidil Haram dengan Masjidil Aqsa yaitu selama 40 adalah rentang pembangunan yang dilakukan Ibrahim AS sejak mendirikan Rumah pertama Allah, sedangkan ahli tafsir sabilis mempercayai yang dimaksud Al Aqsa yang dibangun di masa Umar sehingga tidak hanya memiliki selisih 40 tahun tapi lebih dari ribuan tahun lamanya.
Dalam Hadits lain yang diriwayatkan Bukhari tentang Isra Mi’raj disebutkan:
“kaum Quraisy menanyakan padaku tentang perjalanan Isra, aku ditanya tentang hal hal di Baitul Maqdis, tidak dapat aku menerangkannya sampai2 aku bimbang. Tatkala kaum Quraisy mendustakanku, Aku berdiri di Hijr lalu Allah SWT menggambarkan dimukaku keadaan Baitul Maqdis dan tanda2nya hingga aku mampu menerangkan seluruh keadaan”
Baitul Maqdis adalah sebutan bagi Al Aqsa dan lingkungan sekitarnya di masa itu, dengan demikianlah Nabi mampu menjelaskan keadaan Baitul Maqdis yang tidak dapat dibantah lagi oleh Pedagang2 Quraisy yang pernah singgah di Baitul Maqdis.
Menurut History of Al Aqsa Mosque karya Kais Al Khalby, Al Aqsa inilah Masjid yang dibangun Ibrahim untuk digunakan sebagai tempat bersujud bagi beliau, Siti Sarah, Nabi Ishak dan anak turunnya yang menghuni Yerusalem. Disebut juga sebagai Baitul Maqdis/Beteyel/Holy Shrine. Pasca kelaparan di era Nabi Yusuf, keluarga Yakub meninggalkan Baitul Maqdis untuk mengadu peruntungan di Mesir, dan meninggalkan urusan rumah Tuhan kepada suku asli Yerusalem yang kemudian dikenal sebagai suku Filistin. Hampir 400 tahun sejak loss connection antara bangsa Israel dengan Baitul Maqdis dan orang2 Palestina. Sampai Musa menyelamatkan mereka dari perbudakan Fir’aun dan membawa mereka ke tanah yang dijanjikan. Di masa Nabi Sulaiman inilah dibangun sebuah “Masjid” lagi untuk menyembah Tuhan yang mereka sebut sebagai Haikal Sulaiman. Mengingat tempatnya yang lagi2 bertempat di Baitul Maqdis sangat mungkin jika Haikal Sulaiman sendiri adalah pemugaran terhadap Masjidil Aqsa yang dibuat Ibrahim AS.
Kekalahan orang Israel dari Nebucadnezzar dan Constantin yang meluluhlantakkan Haikal Sulaiman. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa setelah itu dibangun Rumah Allah(gereja)yang ditempati Uskup Severinus, namun ada pula yang menyebutkan luluh lantak hingga digunakan saat Isra Miraj. Di masa Penaklukan Yerusalem oleh Tentara Muslim inilah Khalifah Umar memutuskan untuk membangun kembali Al Aqsa untuk membangkitkan keTauhidan yang diajarkan Ibrahim AS dan Muhammad SAW.
Pembangunan dilakukan dari tahun 691 M – 715 M yaitu di masa Khalifah Walid, sedangkan batu tempat Nabi melakukan Mi’raj dan tempat umar berdoa di atasnya diabadikan sebagai Masjid Umar/Masjid kubah batu/Dome of The Rock yang kita kenal sekarang dengan kubah emasnya yang baru dibangun di masa pemerintahan Khalifah Marwan(bukan oleh golongan Yahudi untuk mengkamuflase Al Aqsa; dalam kasus menggunakannya sebagai kamuflase memang benar namun Yahudi tidak pernah membangunnya). Kompleks ini kemudian disebut sebagai Haram Al Syarif (The Noble Sanctuary) yang dimuliakan oleh Umat Islam di seluruh dunia.