Fintech atau financial technology adalah sebutan untuk teknologi yang memudahkan transaksi finansial. Saat ini di Indonesia, kehadiran startup fintech mulai terlihat disana sini. Meski terkadang, tidak semua orang cukup aware dengan keberadaan perusahaan fintech. Untuk para pengguna internet yang sering berbelanja di berbagai marketplace dan toko online, mungkin secara tidak sadar sudah pernah menggunakan teknologi fintech. Misalnya sebagai payment gateway ketika melakukan transaksi finansial. Ada juga startup yang berfokus pada bisnis mikro, seperti pemberian kredit online untuk para petani yang belum tersentuh oleh perbankan. Ada yang menyediakan produk finansial seperti kartu kredit, gift card, asuransi dan investasi.
Emoney
Tidak semua teknologi finansial merupakan hasil kreasi institusi perbankan atau setidaknya melibatkan perbankan. Memang untuk beberapa bank sudah menyediakan terobosan di dunia digital finance seperti penerbitan emoney, BCA punya Flazz, Sakuku, BRI ada BRizzi, dan lain-lain. Penyedia operator seperti Telkomsel bahkan punya TCash dan Indosat punya dompetku. Terkadang, kendala yang dihadapi para pemilik emoney adalah tidak terintegrasinya sistem-sistem tersebut. Contoh kita bisa make Tcash tapi hanya di merchant yang sudah bekerjasama dengan telkomsel. Bisa nggak emoney tersebut kita pake untuk membeli garam di minimarket? Mungkin bisa, bisa juga tidak.
Nah penggunaan cashless money semacam ini sebenernya sangat membantu dalam mengefektifkan transaksi kita sehari-hari. Bayangkan petugas kasir tidak perlu mencari uang recehan untuk memberikan kembalian, proses pembayaran tol, angkutan umum juga bisa lebih cepat.
Masalah konvergensi ini yang mungkin jadi isu utama dalam perkembangan fintech maupun solusi keuangan digital di masa depan. Karena setiap produk keuangan baik digital maupun tidak memiliki standar keamanan berbeda-beda. Menganut prinsip kebijakan berbeda pula. Maka disini diperlukan pemerintah sebagai regulator agar masyarakat nantinya bisa menggunakan apapun bentuk fintech sebagai salah satu alat pembayaran sah. Jadi seandainya masyarakat punya saldo emoney A kurang seratus ribu buat beli hape, masih bisa ditambahi saldo emoney B biar hapenya kebeli.
Selain emoney, banyak juga perusahaan fintech yang bergerak di bidang jasa finansial misal, ada Pinjam.co.id yang memiliki lini bisnis gadai online. Investree, Taralite yang menyajikan platform peer to peer lending. Ada Bareksa dan Stockbit yang menghadirkan investasi online. Firstpay, Veritrans di ecommerce payment, Wujudkan & WeCare di bidang crowdfunding. Untuk para pengguna seluler terutama kalangan anak muda mungkin banyak yang menggunakan Whaff reward, cashtree. Aplikasi ini memungkinkan mereka memperoleh uang dari menginstall aplikasi di ponsel mereka. Di lain pihak Google memiliki Google Walet, ada pula fintech semacam paypal, digicash, bitcoin yang sudah cukup dikenal masyarakat digital di seluruh dunia.
Tantangan Fintech
Untuk mewujudkan cashless society di masyarakat, tantangan fintech adalah bagaimana mengkonvergensi berbagai teknologi finansial ini untuk bisa memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Faktor keamanan transaksi digital tentu menjadi sesuatu yang riskan mengingat betapa banyaknya nanti pihak yang akan terlibat dalam sebuah transaksi finansial, mulai dari ecommerce, payment gateway, emoney, perbankan, produsen, konsumen maupun regulator.
Pertanyaan berikutnya, mungkinkan teknologi ini mampu bersinergi dengan dunia perbankan? menarik uang menggunakan mesin ATM milik bank misalnya. Atau bisa juga menyasar segmen yang belum tersentuh perbankan sama sekali.
Yang terakhir mungkin untuk kita sebagai calon pengguna teknologi ini. Siapkah kita menggunakannya dengan bijak? Karena produk fintech lama seperti kartu kredit kadang membuat kita kesulitan mengerem keinginan konsumtif.
Makin berkembang saja ya industri keuangan digital ini
iya mbak tambah opsi buat nabung, transaksi n investasi
Kalau untuk e money saya sudah sering dengar, meskipun belum punya hehehe. Tapi untuk fintech baru tau ini, ngeri juga sih kalau gak bisa nahan gaya hidup . Takut kebablasan banyak hutang
karena makin mudah teknologinya malah harus makin tabah ngadepin diskonan ya mbak