Bagi seorang blogger, menulis satu artikel per hari bisa dibilang sulit banget, rasanya bener-bener tersiksa, iya lah, setiap hari harus mikir cara update blog yang berkualitas, kalo bisa panjang katanya di atas 500 – 2000 kata biar dianggap aman oleh algoritma Google dan didongkrak artikelnya ke Google pejwan.
Tapi buat blogger yang udah tahan banting kek salah satu temenku, menulis 10 – 15 artikel per hari itu sudah kesenangan sehari-hari, inget ya kesenangan bukan penderitaan 😀 Aku sendiri bukan termasuk blogger yang writingholic amat, iya sih dulu di Multiply sehari bisa bikin 2 – 3 posting dalam sehari, itupun ada dalam bentuk blog ada yang hanya sejenis quick notes.
Sekarang ini, untuk membuat artikel, aku mengalokasikan waktu khusus satu/ dua hari dalam satu minggu ditemani secangkir kopi panas untuk membuat scheduled posting, jadi selama satu minggu ke depan, sudah ada artikel yang siap dipajang per harinya, sengaja aku batasi 1 artikel per hari biar tidak terlalu ngoyo dan menyita waktu, namanya juga sudah berkeluarga.
Pengertian Spin Article
Nah untuk mengatasi penderitaan para blogger yang harus membuat konten rutin harian itu, dan untuk mengakali Google, maka diciptakanlah software spin article, apa pula ini? Seperti namanya spin article, software ini digunakan untuk membuat duplikasi konten website lain dengan tidak memplagiat sama persis isi kontennya. Caranya adalah dengan men-spin atau menukar kata yang memiliki sinonim, misal mengganti kata aku dengan saya, lalu dengan kemudian, tetapi dengan namun.
Untuk melakukan spin artikel cukup menggunakan software khusus, ada yang free dan ada yang berbayar, berbahasa Indonesia maupun Inggris. Artikel asli dicopas disana dan di spin, maka muncul artikel baru dengan beberapa kata yang telah di-sinonim-kan sehingga terlihat seperti artikel unik baru. Banyak sekali website yang menyediakan software spin article / content rewriter ini, silahkan googling jika ingin mencicipi salah satunya.
Akan tetapi, pada akhirnya teknik ini pun diketahui oleh Google, kurang jelas algoritma Google yang mana yang akhirnya menumbangkan teknik spin ini, memang masih ada blog yang spin article nya masih aman dari sergapan Google, tetapi ada juga yang meski kontennya update setiap hari, pengunjungnya malah menurun atau sampai mengalami deindex.
Google sepertinya juga mempelajari kemungkinan similaritas dan sinonimitas dalam konten-konten yang diupload di berbagai web, agar tidak merugikan blogger yang benar-benar memiliki konten unik. Meskipun toh, setiap harinya Google masih sering kecolongan oleh blog-blog AGC yang tekniknya belum mampu diatasi oleh Google.
Sejak mengikuti berbagai grup di facebook, aku baru menyadari bahwa ternyata banyak sekali blogger yang mengandalkan jurus plagiat copy paste, newbie maupun mastah, baik menggunakan teknik spin article atau AGC, dan jangan tanya berapa penghasilan mereka per harinya, blogger yang bener-bener menulis konten mungkin akan merasa terdzolimi jika tahu berapa nominal perharinya.
Mungkin kalo aku tau tekniknya juga bakalan tergiur oleh pundi-pundi uang yang dihasilkan dari jurus copypaste itu. Ya yang sabar saja, bagaimanapun juga, aku percaya selama kita masih berada di jalan yang lurus, Google tetap akan memperbarui algoritma untuk menyingkirkan para plagiator tersebut, cepat atau lambat, kalau mereka udah terlanjur kaya duluan ya sudah gak papa, toh meningkatnya kekayaan mereka gak bikin kita jadi miskin mendadak kok, setel kendho wae.
Kita cukup fokus pada meningkatkan kemampuan menulis kita saja, rezeki orang sudah ada yang mengatur kok, gak perlu protes orang lain berbuat curang dapat bayaran gede kita yang jujur tetep kok malah gak bayaran. Nanti ada waktunya, karena sejatinya tidak ada cerita kualitas dan kreatifitas yang bisa dicurangi.
So, jadilah dirimu sendiri
Saya belum mampu menulis setiap hari, Mas. Kemarin baru berhasil selama 10 hari berturut-turut saja.
saya biasanya triknya gitu, ada waktu sehari-dua hari buat siapin artikel buat beberapa hari ke depan
Jarang saya praktek duplikat artikel. Paling, bisa diitung artikel yang saya duplikasi dari blog utama ke blog pendukung
klo dulu saya sering crosspost ke platform lain buat backup klo sewaktu2 platform yg dipake bermasalah