Bharatayudha adalah sebuah perang saudara yang terjadi antara pihak Pandawa dengan Kurawa yang konon terjadi 30.000-150.000 tahun sebelum masehi. Beberapa pihak mengaitkan pertempuran ini dengan legenda musnahnya benua Atlantis akibat bertempur dengan dinasti Rama di India. Konon perang besar ini adalah perang nuklir yang membuat dunia sesudahnya porak poranda dan kembali ke jaman batu.
Versi alternatif tersebut banyak bisa dijumpai dalam artikel di internet. Sedangkan menurut mitologi Hindu sendiri Bharatayudha adalah pertempuran karma antara kebaikan yang dilambangkan oleh pandawa melawan kebatilan para Kurawa.
Alkisah, pertempuran terbesar anak turun prabu Kurupati ini terjadi karena kerakusan kurawa yang tidak mau mengembalikan hak para Pandawa akibat sumpah dan kelicikan patih Sangkuni. Kedua pihak sepupu tersebut terlibat pertempuran hebat yang mengorbankan ratusan ribu manusia di kedua belah pihak.
Pandawa yang terdiri dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa berhadapan dengan Kurawa yang berjumlah seratus orang berikut bala tentaranya. Dalam pertempuran ini bukan hanya pertempuran antara kebaikan dan keburukan. Tetapi sejarah mencatat juga merupakan pertempuran untuk mempertahankan prinsip hidup dan nilai ksatria.
Tercatat dari pihak kurawa sendiri banyak senapati yang sebenarnya tidak terlibat dalam kebusukan kurawa tetapi harus berdiri bela pati membela negaranya yang terlibat pertempuran maha dahsyat di tegal kurusetra.
- Resi Bisma atau yang dikenal dengan nama Dewabrata, sosok yang merupakan tonggak berdirinya negeri Astina sejak masa Prabu Sentanu, rela memilih hidup wadat dan tidak menjadi raja Astina demi kelangsungan hidup negaranya. Resi Bisma harus berhadapan dengan cucu2 (tiri)nya sendiri dan tewas di tangan Srikandhi.
- Resi Dorna, mahaguru para pandawa yang mau tidak mau harus membela negara Hastina karena jabatannya sebagai sesepuh Astina. Bertempur dengan murid kesayangannya Arjuna dan tewas dipenggal oleh Drestajumena, anak dari mantan sahabatnya Prabu Drupada dari Pancala
- Adipati Karna, sulung dari rahim dewi Kunti yang lahir sebelum diperistri Pandu, dia adalah kakak tertua dari Pandawa, membela Kurawa karena terpasung oleh sumpah setianya pada Duryudana. Meninggal setelah terkena panah Arjuna, adik yang disayanginya.
- Prabu Salya, Kakak Dewi Madrim, ibu Nakula dan Sadewa, terpaksa membela Astina karena hasutan Sangkuni dengan dalih membela menantunya Duryudana. Tewas oleh Aji Kalimasada milik Puntadewa yang merupakan kutukan mertuanya Resi Bagaspati.
Di pihak Pandawa sendiri banyak ksatria yang harus gugur membela kebenaran, mereka adalah:
- Gatutkaca anak Bima dengan dewi Arimbi ini harus rela menjadi tameng bagi Arjuna guna memusnahkan senjata Konta milik adipati Karna.
- Abimanyu, anak Arjuna yang hebat ini tewas setelah dikeroyok dalam formasi Cakrabhuya kurawa, dipenggal oleh Jayadrata di usia 16 tahun, tetapi anak sulungnya Parikesit kelak menjadi penerus Pandawa
- Bambang Irawan, anak Arjuna yang lain tewas di terkam raksasa Srenggi.
- Utara, Wratsangka dan Seta, tiga anak Prabu Matsyapati tewas di tangan tiga sesepuh pihak kurawa, Dorna, Bisma dan Prabu Salya.
Pertempuran epik ini banyak disadur menjadi komik, buku, novel bahkan film serial yang ditayangkan di Indonesia. Kisah mahabharata merupakan satu dari 2 kisah wayang paling terkenal di dunia selain Ramayana.
Mas, numpang tanya ?
saya lagi bikin cafe dengan tema “Pandawa”,
ada cerita tentang makanan dan minuman yang disukai oleh tokoh pewayangan mas ?
kalo ada, mohon di share ya mas..
matur nuwun sanget.
waduh klo soal makanan dan minuman yang disukai wayang mungkin agak susah itu mas, tapi biasanya klo penyuka wayang ya makanan / minumannya yang ada unsur jawa tradisional mas.