Pembangunan seringkali dihadapkan dengan isu pencemaran lingkungan dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati di sekitarnya. Di satu sisi kebutuhan infrastruktur semakin meningkat, hal ini juga turut disadari oleh PT Terminal Teluk Lamong yang berkedudukan di Tambak Osowilangun Surabaya. Dengan mengangkat konsep green port, PT Terminal Teluk Lamong adalah first green port di Indonesia, bahkan, di Asia Tenggara.
Hal tersebut disampaikan oleh Reka Yusmara, Corporate Communication Section Head, PT Terminal Teluk Lamong saat menerima kehadiran rekan-rekan narablog Jawa Timur, Rabu 6 Desember 2016. Terminal Teluk Lamong (TTL) merupakan terminal berkonsep ramah lingkungan dengan teknologi semi otomatis pertama di Indonesia. Konsep green port ini kemudian diimplementasikan dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan di TTL. Sebagai contoh adalah penggunaan truk berbahan bakar non BBM, Grab Ship Unloader, Ship to Shore bertenaga listrik, serta penggunaan solar panel untuk penerangan lampu di pelabuhan.
Teluk Lamong, First Green Port di Indonesia
Lokasi Teluk Lamong sendiri berada di sebuah delta di perairan Selat Madura, tepatnya di kawasan Tambak, Osowilangun. Untuk mengaksesnya terdapat jalan khusus ke tengah laut dimana Terminal Teluk Lamong berdiri. Di tengah jalan tersebut diberi jembatan untuk akses perahu nelayan yang tinggal di kawasan tersebut. Garis pantai di wilayah ini masih cukup terjaga dengan masih banyaknya tanaman bakau dan camar laut di sekitar pelabuhan. Konsep green port Teluk Lamong ini diharapkan bisa tetap menjaga keanekaragaman hayati yang ada disekitarnya.
Green Strategi ala PT Terminal Teluk Lamong
Untuk mendukung konsep green port, maka Terminal Teluk Lamong menggunakan infrastruktur maupun peralatan yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, penggunaan truk ramah lingkungan. Untuk truk berbahan bakar non BBM ini menggunakan Compressed Natrium Gas (CNG). Penggunaan gas sebagai bahan bakar truk dimaksudkan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan terutama asap, serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap minyak. Sementara Grab Ship Unloader, adalah mesin yang digunakan untuk melakukan bongkar muat barang curah kering, TTL sendiri hanya melayani komoditi food and feed grain. GSU ini berkapasitas 2000 ton/jam dan menggunakan tenaga listrik. Serupa dengan GSU, unit Ship To Shore (STS) di Teluk Lamong menggunakan bahan bakar listrik dalam operasinya. ada 10 unit STS di dermaga Teluk Lamong yang melayani kebutuhan bongkar muat kontainer dari kapal domestik maupun internasional.
Selain menggunakan Truk CNG, Teluk Lamong juga mengoperasikan Combined Terminal Tractor (CTT). CTT adalah truk otomatis yang digunakan untuk mengangkut peti kemas dari dan ke kapal. Untuk CTT masih menggunakan BBM tetapi sudah menggunakan standar emisi Euro 3 untuk mengurangi polusi dan bagian dari komitmen PT Terminal Teluk Lamong sebagai green port.
Teluk Lamong juga memiliki 5 unit Stradle Carrier (SC) SC ini adalah truk pembawa kontainer juga, seperti truk CNG maupun CTT, bedanya adalah SC mengangkut kontainernya di bawah truk, bukan di atasnya. SC umumnya digunakan untuk memindahkan peti kemas tanpa harus melibatkan bantuan crane untuk mengambil dan menempatkan kontainer. SC di Teluk Lamong memiliki standar emisi Euro 4 untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu terdapat instalasi water and waste management untuk pengolahan limbah yang ada dari kegiatan di Teluk Lamong. Proses sedimentasi di area perairan Teluk Lamong juga selalu dipantau demi kelancaran arus transportasi laut maupun ekosistem disekitarnya. PT TTL juga aktif dalam gerakan penanaman sebelas ribu tanaman mangroove di wilayah Tanjung Perak.
Untuk urusan administratif, PT Terminal Teluk Lamong juga menggunakan mekanisme paperless based. Baik untuk urusan internal kantor maupun untuk pelayanan terhadap pelanggan. Untuk pelayanan pelanggan misalnya, menggunakan komunikasi internet di alamat http://app.teluklamong.co.id/webaccess/. Pada web ini pelanggan dapat mendaftarkan diri dan melakukan transaksi untuk bisa menggunakan layanan PT Terminal Teluk Lamong. Dengan penggunaan web ini sekaligus memangkas biaya operasional dan meningkatkan efektifitas waktu baik dari sisi pelabuhan maupun pelanggan.
Quality, Health, Safety and Security
Sebagai unit usaha yang melakukan pelayanan publik, PT Terminal Teluk Lamong dalam menjalankan bisnisnya juga tetap mengedepankan aspek kualitas, kesehatan, keselamatan dan keamanan di lingkungan pelabuhannya. Untuk menjamin aspek-aspek tersebut, TTL telah mengantongi sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001, Occupational Health and Safety Assessment Series OHSAS 18001, standar keamanan International Ship and Port Security ISPS 201 dan untuk mengatasi pencemaran lingkungan menggunakan standar pengelolaan lingkungan ISO 14001 . Kami beruntung karena pada hari itu TTL tengah menyelenggarakan Exercise ISPS Code 201. Pada latihan penanganan keamanan pelabuhan ini dilakukan dua simulasi penanganan penyusupan oleh pencuri lewat jalur laut dan sabotase pembakaran rumah bahan bakar lewat jalur darat. Dalam kondisi darurat, PT Terminal Teluk Lamong telah memiliki struktur organisasi untuk keadaan-keadaan darurat yang bisa segera bekerja untuk merespon ancaman keamanan maupun keselamatan kerja.
Penerapan standar-standar ini nantinya diharapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan untuk pelanggan yang menggunakan jasa layanan PT Terminal Teluk Lamong.
HiSpeed Teluk Lamong
Meski seolah terlihat sangat serius, ternyata suasana di kantor TTL sendiri cukup segar. Ini tidak lain karena kebanyakan staffnya memang berusia muda di bawah 40 tahun. Ibu Dothy sendiri selaku direktur utama tampil casual saat menerima rekan-rekan blogger di ruang kerjanya. Banyak wallpaper bernada inspiratif dan memberikan semangat di dinding-dinding kantor, and tentu saja sih yah, Instagrammable banget. Kemudian bangunan juga dibuat dengan gaya modern minimalis khas anak muda. Serta tersedia beberapa unit playground seperti tempat karaoke dan foosball. Motto staff Teluk Lamong adalah HiSpeed yakni Hi committed, Skillfullness, Professional, Enthusiasm, Excellence and Discipline.
Kemitraan dan program CSR
PT Terminal Teluk Lamong aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, Salah satunya yang rekan-rekan blogger saksikan adalah kerjasama dengan seluruh fasilitas pelabuhan di area Tanjung Perak dengan menggelar exercise ISPS code 201. Bekerjasama dengan rekan-rekan blogger dan Yayasan Putri Indonesia Jawa Timur untuk memperkenalkan green technology yang ada di Teluk Lamong, dan juga selaku anak usaha PT Pelindo III juga menjalin kemitraan dengan masyarakat yang berada di wilayah Osowilangon, antara lain dengan melaksanakan program Pemberdayaan Kemasyarakatan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan membangkitkan kembali industri sepatu di wilayah Surabaya. Terdapat 140 perajin sepatu yang berada di wilayah kelurahan Tambak, Osowilangon dan Romokalisari, yang merupakan budaya warisan turun temurun sejak tahun 1950an.
Kemitraan yang dijalin dengan para perajin sepatu antara lain, memberikan pinjaman lunak sebesar Rp. 100.000.000 kepada koperasi sepatu, renovasi koperasi sepatu, pelatihan bisnis dan manajemen usaha pelaku industri sepatu, pemberian alat berupa mesin produksi sepatu kepada perajin.
pengalaman yang mahal dan mengesankan ya mas….jadi ketagihan nih hehehe
dapet banyak ilmu baru mbak
Teluk Lamong emang bikin BANGGA banget mas. Semoga bisa jadi percontohan buat banyak pelabuhan di seantero dunia. Devisa makin masuk banyak, negara makin jaya
semoga makin banyak yang mencontoh mbak, biar pelabuhan kita lebih maju n ramah lingkungan