Satu lagi buku baru tentang mikrokontroller menggunakan compiler Codevision AVR karangan Mada Sanjaya WS, seorang doktor lulusan Universitas Terengganu Malaysia. Berbeda dengan buku pembelajaran mikrokontroller pada umumnya, buku ini memang lebih memfokuskan diri pada robotika.
Beberapa aplikasi praktis robotika dijelaskan disini, memang aplikasi robotikanya masih sangat sederhana, tapi keberanian penulis mengeksplorasi segmen ini memang patut diapresiasi. Dimulai dengan solusi yang ditawarkan terkait hardware robot murah. Ya cukup bermodalkan motor DC dari mainan mobil2an atau malah yang lebih murah, menggunakan stik es krim untuk membuat robot berkaki.
Buku ini juga mengupas tentang jenis2 hardware yang digunakan dalam rangkaian mikrokontroller robotika, baik berupa komponen analog sampai digital. Cukup jarang ada buku robotika yang memberikan porsi cukup untuk menjelaskan komponen analog.
Penggunaan simulasi Proteus memang membantu pengguna lebih memahami cara kerja program, rangkaian skematik sekaligus memahami bagaimana nantinya hasil dari program yang dibuat. Di buku ini dengan berbagai kekurangan ISIS Proteus yang enggak mampu menampilkan beberapa komponen penting, penulis tetap konsisten untuk memberikannya, dengan solusi mengubah komponen yang tidak ada dengan komponen lain yang kira2 bisa mewakili, misalnya menggunakan optocoupler untuk menggantikan modul wireless.
Kelebihan lainnya lebih cocok disebut berada di luar text booknya, yaitu di CD pendamping. Dalam CD pendamping selain diberikan source code Codevisionnya juga diberikan rangkaian proteusnya. Tidak ketinggalan video hasil percobaan pembuatan robot pada setiap bab nya. Ini menarik, karena pasti mampu mendongkrak semangat pembacanya untuk bisa membuat robot sendiri. Jadi jangan kuatir klo programnya gak bakalan jalan karena sudah dicoba diterapkan oleh penulisnya sendiri.
Hanya saja, masih banyak kekurangan dari buku ini. Pertama, buku yang berjudul lengkap Membuat Robot Bersama Profesor Bolabot, Simulasi Menggunakan Code Vision AVR dan Proteus ini tidak menyertakan pengenalan bahasa C yang cukup sebagai bahasa induk dalam Codevision, untuk mereka yang pernah belajar bahasa pemrograman C, C++, Java, dll mungkin hal ini tidak terlalu bermasalah, tapi untuk mereka yang belum mengenal bahasa pemrograman mungkin agak kesulitan.
Karena memang buku ini ditujukan untuk kalangan pemula, agak merepotkan sebenarnya jika program yang dibuat menggunakan wizard tidak dirapihkan. Tidak semua listing program yang digenerate oleh Codevision Wizard dibutuhkan. Sangat penting untuk membuang kode2 yang “tidak berkepentingan” agar tidak terlalu merusak konsentrasi pembaca, terutama membingungkan para pemula. Juga tidak ada penjelasan baris2 perintah yang harus diperhatikan oleh pengguna.
Untuk inisialisasi port dan data direction, aku juga enggak terlalu paham, kenapa mas Mada keukeuh mrogramnya tiap pin, per bit! Ini agak lucu karena inisialisasi otomatis wizardnya jelas sudah keluar per byte dan bisa langsung diubah sendiri. Bahkan sampai tahap looping utama pun masih bermain per pin, ini jelas tidak efektif toh semua pin outputnya berada dalam satu kelompok port yang sama.
Kekurangan lainnya terletak pada penggunaan motor untuk robot. Mungkin karena mengedepankan solusi robot murah dengan motor DC dari mainan anak2, maka praktis semua robot disini menggunakan motor DC, padahal banyak juga robot menggunakan motor servo/stepper, dan meski di bagian awal buku ini menjelaskan cara merakit robot berkaki, justru robot berkaki ini hanya dimunculkan satu kali, dan menggunakan motor DC pula, aku kok malah horor dewe membayangkan kaki robot itu langsung kepuntir dan patah karena salah make jenis motor. Ekspektasiku sepertinya agak berlebihan saat melihat buku ini, dengan mengangkat tema robotika, aku berharap akan menemukan materi tentang PID controller, atau setidaknya komunikasi via bluetooth yang lebih stabil dari IR tapi memang bisa dimaklumi melihat background penulis yang bukan berasal dari lingkungan teknik.
Dalam beberapa bab di buku ini, penulis menggunakan analog comparator berbasis IC, padahal dalam hardware ATMega sendiri sudah ada 2 pin yang bisa digunakan sebagai analog comparator (AIN0 dan AIN1), aku rasa penulis memang perlu lebih banyak lagi belajar tentang arsitektur AVR dari buku2 yang ada dalam daftar pustaka, agar edisi revisi ke depannya pun tidak mengabaikan fitur2 yang ada dalam AVR.
Meskipun buku ini masih banyak kekurangan disana sini, poin keunggulan utamanya terletak pada ide yang ditawarkan dalam membuat robot, meskipun penulisnya bukan berasal dari background elektro/elektronika/mekatronika justru idenya menjadi pengetahuan baru di lingkungan elektronik misalnya penggunaan ADC untuk memilah warna dan membuat metal detektor.
Finally, untuk mereka yang ingin mempelajari mikrokontroller dari dasar, buku ini tidak aku sarankan, tapi buat mereka yang ingin mencari referensi baru tentang tugas akhir/ eksperimen bidang robotika, bolehlah, dengan catatan tetap memiliki pedoman utama baik berupa modul/ buku lain yang membahas mikrokontroller lebih detail.
BELI BUKU MIKROKONTROLLER AVR | ||||
Lingga Wardhana |
![]() Heri Andrianto |
![]() Ardi Winoto |
![]() Sidik Nur C |
|
![]() Ary Heryanto |
![]() Andi Nalwan |
![]() Afrie Setiawan |
![]() Syahrul |
bahaha ge be nembe tuku wingi, urung sempet dideleng2 mat
aku nyilih apa ngopi ngeneg mas hehehe