Salah satu sumber pemasukan seorang blogger adalah dari Adsense. Apa itu Adsense? Jenama ini merupakan layanan periklanan milik Google yang menjadi sumber pemasukan berdasarkan perhitungan cost per click dan cost per milion. Keberhasilan memaksimalkan Adsense, tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun demikian di Indonesia sendiri, kebanyakan CPC adsense sangat lah kecil.
Sebagian rekan blogger merasa berkecil hati karena pendapatan iklan mereka tidak seberapa dibandingkan dengan jumlah traffic yang mereka dapatkan. Mengapa bisa demikian? Kebanyakan praktisi SEO menyebutkan karena mereka memang tidak mampu untuk mendapatkan trafik dari high paying keyword, meski kenyataannya, memang nilai per klik iklan adsense di Indonesia terbilang cukup kecil.
Mengapa CPC Iklan Adsense Saya Rendah?
Lalu mengapa iklan CPC Adsense cenderung kecil? Ada beberapa teori yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan rekan-rekan blogger. Apa saja?
Biaya Periklanan Indonesia
Pada kebanyakan kasus di Indonesia, iklan yang tampil berasal dari UMKM, baik mereka yang memproduksi barang sendiri, maupun mereka yang berusaha menjadi seorang marketing digital. Produk yang ditawarkan cukup beragam, namun kenyataan bahwa mereka adalah UMKM tentunya sensitif terhadap biaya iklan. Inilah yang membuat biaya CPC yang didapatkan oleh blogger pun kecil.
Niche yang Disasar
Niche adalah istilah untuk menyebutkan sebuah topik, sebuah blog atau website sebaiknya memiliki niche atau topik yang spesifik, bisa berupa otomotif, bisnis, kecantikan, dan lain sebagainya. Mengapa memilih niche? karena dengan adanya niche kita telah mengelompokkan target market yang ingin disasar.
Seorang pengiklan tentu berharap dengan biaya rendah ia bisa mendapatkan orang-orang yang sesuai dengan target market mereka, jika blog kita terlalu general maka tentunya pengiklan menganggap orang-orang tersebut terlalu random untuk kemungkinan membeli produk mereka.
Bayangkan jika kita memiliki niche beauty, tentunya, pemasang iklan produk skincare akan lebih suka memasang iklan tersebut di website kita dibanding memasang iklan di blog gado-gado yang juga membahas bola dan otomotif pada website yang sama.
Sayangnya tidak semua jenis niche memiliki nilai jual yang sama jika kita membahas mengenai CPC, tentunya lagi-lagi karena keuntungan setiap bidang bisnis berbeda, niche gadget dengan kecantikan tentu memiliki segmen pasar berbeda, niche asuransi dan lifestyle juga memiliki value berbeda dalam menentukan biaya periklanan. Hal ini yang membuat CPC kita bisa saja kecil meski jumlah kliknya banyak.
Persaingan
Iklan dengan biaya besar disebut dengan istilah high paying keyword, untuk jenis keyword panas ini, nilai iklannya lebih besar dibanding kata kunci lain. Namun semakin tinggi value yang diberikan, maka semakin ketat persaingan yang ada untuk mendapatkan kue yang sama.
Maka tidak heran jika saat ini, tingkat kesulitan menaklukan keyword HPK terbilang sangat sulit, dan susah jika harus dijebol oleh seorang blogger solo karir. Bagaimanapun lawan kita biasanya adalah perusahaan besar seperti media, yang tidak hanya bermain tim tapi juga didukung oleh capital yang lebih baik daripada kita.
Apakah Worthy untuk Bermain di Low Paying Keyword?
Lalu jika kata kunci high paying keyword sudah dimainkan pemain pro atau perusahaan besar, apa kabar kita yang berusaha mencari remahan rengginang di internet ini? Tentunya masih ada low paying keyword, yaitu kata kunci yang yah hasil CPCnya ya seperti yang menjadi keluh kesah rekan-rekan blogger di awal artikel ini. Cuilik rekkk!
Bermain low paying keyword tentunya tetap worthy untuk dimainkan, ada beberapa alasan mengapa kita tidak boleh memandang sebelah mata kata kunci jenis ini
Persaingan Lebih Mudah
Siapa sih perusahaan besar yang mau menghabiskan capital mereka untuk memburu kata kunci low level? Tentu mereka pun berharap mendapatkan ikan besar dari Adsense sesuai modal yang mereka keluarkan untuk menggaji seperangkat team setiap bulannya.
CPC rendah tetap worthy untuk para blogger karena tingkat search difficulty nya tidak separah high paying keyword. Dengan demikian akan lebih baik jika artikel kita menempati page one di LPK dibanding menempati page 10 untuk HPK, which is useless karena jaman sekarang gak akan ada orang yang akan mencari sampai ke halaman 10 kecuali benar-benar kepepet.
Riset Kata Kunci yang Memiliki Value
Sebaiknya dalam melakukan riset kata kunci kita tetap memperhatikan apakah kata kunci yang kita cari memiliki nilai CPC, lebih baik kecil daripada tidak sama sekali. Jika kita berhasil page one di kata kunci yang gak ada nilai CPCnya, ya nanti iklan yang muncul pun tidak akan related dengan isi artikel kita. Eman-eman sih aku bilang
Mainkan Kuantitas dan Kualitas
Jika kita diminta memilih 100 klik seharga 1 dolar dengan 1 kali klik dengan harga yang sama, worthy mana? Orang tentu akan bilang yang 1 klik dapet 1 dolar, masalahnya susah broh! Akan lebih masuk akal mendapatkan 100 klik yang nilainya setara dengan 1 dolar. Semakin banyak klik menunjukkan bahwa user memiliki interaktivitas yang baik saat berada di website kita.
Mereka merasa nyaman dan tertarik berinteraksi dengan layanan iklan adsense yang terpajang di website kita. Tentunya ini jauh lebih valuable dibanding 1 kali klik tidak sengaja berharga 1 dollar, yang mungkin kesempatan mendapatkannya lagi jauh lebih sulit dari mengumpulkan 100 klik kedua seharga 0.01 dolar.
Membuat orang tertarik berinteraksi tentunya bukan sekedar masalah kuantitas, tetapi juga kualitas tulisan dan fitur di website kita yang membuat mereka merasa nyaman saat berinteraksi.
So, buat aku sih gak masalah jika cuma ngerank di kata kunci ber CPC kecil, daripada ngejar CPC gede tapi sama sekali gak muncul di hasil pencarian. Nah bicara soal teknik seputar Adsense maupun SEO kalian bisa banget berkonsultasi dengan Optimasi.AI, salah satu penyedia layanan SEO di Indonesia yang memiliki jasa lengkap seputar SEO mulai dari On page optimization, off page, riset keyword dan lain sebagainya.
Kalian sendiri, masih ragu dengan CPC kecil kalian?