Klo dulu ada pepatah, ketika jatuh cinta, seluruh dunia serasa milik berdua, yang lainnya ngontrak, dan sekarang pepatahnya bergeser sedikit, ketika jatuh cinta, seluruh dunia adalah tempat mesum berdua, yang lainnya tinggal nunggu disambangi.
Konon menurut koran yang baru beberapa hari kubaca, mempublikasikan kemesraan di tempat publik sudah dimulai sejak akhir dekade 70an. Dan karena sudah mendarah daging dan jamak dilakukan maka hal itu menjadi lumrah dan terbiasa bagi masyarakat sekitar.
Hukum Indonesia yang notabene masih merupakan warisan jaman Belanda juga tidak mengatur hukuman untuk pasangan kumpul kebo, karena di Belanda sendiri kumpul kebo adalah hal lazim di masa itu. Jadi yang ada di masyarakat hanyalah hukum adat, moral dan etika.
Nah berhubung dunia kita sekarang terhubung dengan dunia maya, dan teknologi semakin menjadi2, ada kecenderungan bagi anak2 muda untuk memperluas area publikasi kemesraan itu lewat jejaring sosial maupun akun2 penyedia layanan hosting media gratis. Banyak foto profil ABG alay menampilkan foto orang berciuman mesra, seolah bangga karena dia sudah berani menampilkan sisi ‘dewasa’nya kepada publik, dengan asumsi, orang tua mereka tidak memiliki akun fesbuk.
Sebagian yang lain secara sengaja merekam adegan mesum mereka untuk dijadikan semacam piala kebanggaan karena telah mengambil banyak mahkota dari beberapa mantan kekasihnya. Tidak jarang mereka ingin mendapat pengakuan betapa gagahnya mereka dengan membagi2kan piala tersebut dengan teman2 satu gengnya, sampai pada akhirnya adegan tersebut bisa dilihat siapa saja di dunia maya.
Entah sudah berapa judul film amatir yang sudah diperankan anak negeri ini, dan bisa dengan mudah diduplikasi tanpa membutuhkan kemampuan teknis yang tinggi, mungkin produksi film amatir dalam negeri kita malah sudah melampaui jumlah film profesional dari negara2 penghasil film saru seperti jepang dan amerika.
Banyak anak2 muda memanfaatkan semak2 belukar, bangunan kosong, tempat2 wisata, bahkan bilik warnet untuk berbuat mesum. Tidak jarang, area2 sakral menjadi incaran favorit anak2 muda untuk memadu kasih mereka, sebut saja beberapa bangunan Candi kecil di jogja, areal pemakaman, bahkan masjid2 di tempat wisata. Kerabat Kraton pun terpaksa memagari sebagian situs Plengkung Gading yang sering digunakan pasangan muda untuk bermesraan.
Padahal kita semua sama2 mengetahui bangunan2 tersebut adalah bangunan sakral, Candi dan Masjid adalah tempat peribadatan bagi umat hindu dan muslim, pemakaman jelas adalah peristirahatan terakhir orang2 mati. Entah apa yang dirasakan oleh kakek nenek mereka, ketika cucu2 mereka justru menjadikan pusaranya sebagai lahan bercinta.
Kelakuan ini tidak hanya menimpa anak2 muda yang mabuk cinta, kakek tua bangka pun masih banyak yang memperkosa bayi tetangga. Seorang ayah yang menghamili anak kandungnya sendiri, alangkah satir kelakuan manusia di negeri ini.
[google-translator]
kemerosotan moral, bahkan juga mungkin pergeseran budaya. tak pelak kita ada didalamnya, mengikuti berarti meawan nurani, namun bertahan juga akan terbuang.
ini pilihan…
semacam di tepi jaman mas 🙂 tapi tetep saja perubahan ada yang baik dan yang buruk, saya yakin kita bisa memilih sendiri mana yang baik, tetapi sebagian anak muda kita tidak
ngeri ya. Naudzubillah ….
yah tapi selama ini emang banyak mbak, dan kita, cuma bisa mengelus dada 🙂
Serius ini?? Masjid? Candi? Ya ampun seiring perkembangan jaman, anak muda semakin menggila ya 🙁
yang penting sepi soalnya
Pengalaman apa gimana nih? :p
iya pengalaman, jadi penontonnya 😀
mesum gak liat tempat ya, maklum uang masih minta ke ortu gak sangup bayar penginapan.. beberapa abg yang kebetulan saya kenal juga merasa sangat bangga sudah tidak perawan/perjaka, seolah keperawanan dan keperjakaan adalah aib
malah aneh ya mbak, ntar klo sudah kejedoran baru deh pusing
waks…. pemakaman??
#bang bokir… satenya bang~
huft iki malah meden2i
Ada sekitar 500ribuan film bokep karya anak bangsa menurut rilis JBDK
Pengen aku cah-cah sing ngerusak tempat2 sakral itu kena sambet penunggu ben kuapok.
buset barang haram kabeh kuwi mas
sejak adanya twitter mereka makin berani bikin film dokumenter, dan bangga kala mengunggahnya untuk dibanggain pada para followernya.
njuk film esek2 sik diunggah mas? beberapa x nemu akun yang avatarnya gambar cewek gak pake apa2, gek gek germo memanfaatkan akun twitter buat jualan onlen