Jadi ceritanya tahun ini istri ngajak aku buat bikin rumah buat dikontrakkan memanfaatkan sisa lahan yang ada di belakang ruko. Rumah ini emang rencananya gak kami tempati dulu, tapi biar jadi cuan dulu itung-itung buat pasif income kebutuhan di masa mendatang.
Sebelumnya, aku udah bangun dua unit ruko di bagian depan yang menghadap ke jalan raya, alhamdulillah masuk tahun kedua udah disewa semua. Nah target berikutnya emang bikin rumah, cuman ya nunggu dana ada dulu.
Rencananya emang selama dua tahun terakhir ini ada beberapa proyek keluarga yang dilakukan, pertama bangun ruko, kemudian bantu bangun rumah om di daerah Sleman, lanjut bangun rumah kakak ipar di bagian tanah belakang ruko, dan dilanjutkan dengan rumah kami.
Rencana yang Ya Pokoknya Jalani Aja
Nah setelah rumah kakak ipar jadi, mertua mendadak terkena stroke kebetulan untuk urusan bangun rumah ini emang dihandle sendiri mertua yang jadi mandor, so kami terpaksa mengurungkan niat dulu buat bikin rumah. Fokus kesembuhan mertua, untungnya, penyakitnya bisa langsung kami tangani dan dua bulan setelah mertua kena stroke lanjut deh bangun rumah.
Tanggal 5 September 2022 kami melakukan peletakan batu pertama. Nah buat rumah ini, semua emang dipersiapkan dari nol, beda dengan ruko dan rumah kakak ipar yang masih ada sisa kayu dari rumah leluhur yang bisa dimanfaatkan, disini kami beneran plain.
Ukuran dan Konsep Rumah
Untuk ukuran rumah sendiri, kami maksimalkan sisa lahan di belakang ruko, yaitu 9×9 meter, rencananya akan dibuat rumah dengan dua kamar tidur, dapur, ruang tamu merangkap ruang keluarga dan juga garasi.
Rumahnya sendiri, jenisnya rumah kampung, ini buat ngebedain sama rumah kakak ipar yang berkonsep limasan, aku sendiri pengennya untuk bagian teras nanti pake pilar biar keliatan ada mukanya.
Kebutuhan Tukang
Untuk tukang sendiri ada 7 orang dengan tukang batu 2 orang tukang kayu 1 orang, peladen 4. Jumlah peladen emang kami siapkan lebih banyak biar sirkulasi pekerjaan bisa lebih mudah, karena tukang bisa tetap fokus pada kerjaan utamanya. Untuk urusan lain-lain ditangani empat personil lain.
Ongkos tukang kurang lebih nantinya akan menghabiskan setengah dari alokasi dana yang kita siapkan.
Kebutuhan Dana
Bicara soal dana, sebenernya dana kami mepet, uang yang aku kumpulin kurang lebih ada 130 juta itu aja udah berkurang 10 juta karena dipake istri buat sunatin anak lanang. Pernah juga temen nawarin buat dilepas dikerjain sama temen, tapi buat harga gak terkejar menurut aku.
Harga normal untuk pemborong di harga 240 juta itu harga temen ya, buat ukuran rumah 81, sementara kalau kami siapkan kayu sendiri harganya minimal 170an juta. Sementara dana yang ada sekitar 120 juta itu aja masih tercerai berai dalam bentuk logam mulia, reksadana, tabungan, deposito, P2P dan lain sebagainya.
Tantangan Saat Proses Pengerjaan
Namanya bikin rumah mah selalu aja lah ya kebutuhan ada aja, ya mulai dari bahan yang kurang, rusak, spek gak sesuai, dan estimasi biaya akhirnya melonjak tajam. Kebetulan tanah yang kami bangun rumah juga tanah sawah jadi cukup banyak kebutuhan yang dialokasikan buat nguruk dulu.
Untuk genting, kami ambil dari genteng Jepara, dan dikirim langsung dari sana, jumlahnya sekitar 2000 unit, batako 2000 dan tambah lagi jadi total sekitar 2500, buis beton 6, kayu, papan, semen dan lain sebagainya. Oh ya untuk sumur kami emang gak buat karena sudah ada dua unit sumur di lokasi.
Setelah pondasi jadi dan kami memulai proses uruk, ya tetep aja nanti di bagian akhir butuh 4 rit lagi buat nutup jalan bagian depan rumah biar lebih enak buat masukin mobil ke garasi.
Proses pengerjaan sampai rumah tertutup genteng kurang lebih 1.5 bulan. Setelah itu baru nembok, ngeramik dan masang plafon. Nah di fase ini mulai deh duitnya abis-abis, untungnya masih ada simpanan emas, sertifikasi n beberapa sumber dana lain juga yang bisa kami maksimalkan.
Proses pengerjaan juga sempet melambat karena emang untuk detail n finishing lebih lama dibanding pasang batako, butuh ketelitian, dan berjalan kurang lebih 2 bulan. Selama proses ini juga ada tukang yang berhenti, dan terakhir kemaren tukang utama malah jatuh dan tangannya patah. Untung aja udah di fase akhir pengerjaan, jadi udah tinggal urusan ngecat aja.
So, Total Dana Berapa?
Kalau dihitung-hitung total dana bikin rumah mulai dari nol, lumayan nambahnya, hitungan kasar sekitar 160-170 jutaan. Sudah termasuk instalasi listrik, pemasangan sanyo dan finishing. Paling tinggal nambah isinya aja buat perlengkapan kamar mandi sama korden.
Untungnya sampai di proses ini, dananya cukup meskipun sempet berdarah-darah di beberapa minggu terakhir. Dan disini gak sampai harus pinjem ke bank, udah bisa terpenuhi semua. Udah lega? belum cuy masih belum ngepel n beberes rumah biar siap buat dikontrakin. Haha