Apa yang kalian pikirkan tentang lukisan langit, tentunya yang terbayang adalah sebuah karya seni yang menjadikan langit sebagai elemen yang mendominasi dalam karya tersebut. Kalian bisa membayangkan sebuah langit senja di atas laut, atau iringan awan yang berarak di atas alam liar. Apapun yang kita bayangkan satu sama lain bisa jadi sangat berbeda, meskipun berakar dari elemen yang sama.
Karya Terbaru Penulis Surat Kecil Untuk Tuhan
Dan disinilah seorang penulis muda hendak mengisahkan cerita yang membebaskan kalian berimajinasi tentang seperti apa lukisan tersebut. Adalah Agnes Davonar, penulis novel Surat Kecil untuk Tuhan yang telah diadaptasi menjadi sebuah film, yang menuliskan cerita ini.
Agnes Davonar sendiri, menulis karya-karya lain seperti Sleeping Beauty, Bidadari Terakhir, Ayah Mengapa Aku Berbeda, Misteri Kematian Gaby dan Lagunya, Kisah Tragis Nina Wang, Love n Life Chocholatos, Pesawat Kertas Terakhir dan masih banyak lagi.
Data Buku Lukisan Langit
Judul Buku : Lukisan Langit
Penulis : Agnes Davonar
Tahun Terbit: 2021
Penerbit : PT Kanisius
Harga : Rp. 60.000 (Pulau Jawa)
ISBN : 978-979-21-6690-3
Novel Lukisan Langit sendiri bisa dibilang tidak terlalu tebal, hanya berjumlah 160 halaman, namun bukan berarti isinya biasa saja, selama membaca Agnes Davonar membebaskan imajinasi para pembaca untuk menebak ending kisah ini, namun apakah imajinasi tersebut sesuai dengan akhir kisahnya?
Di awal aku merasa ini adalah sebuah novel tentang cinta, ya enggak salah salah juga sih, tetapi tahap demi tahap aku mulai terbuka kalo sebenernya cinta dalam novel ini bisa dibilang sebagai bumbu dari apa yang hendak disampaikan Agnes Davonar pada para pembacanya.
Cerita Tentang Mimpi Seorang Dokter
Cerita ini mengisahkan tentang Rama, seorang dokter muda yang ditugaskan ke kota Palu bersama keempat rekannya, di satu sisi, kepergiannya bisa dibilang merupakan exit point dari hubungannya dengan kekasihnya yang super posesif bernama Agnes, di sisi lain, menjadi dokter bukanlah panggilan hatinya. Melainkan keinginan orang tuanya yang dipaksakan kepadanya.
Namun siapa sangka di awal kehadirannya di Palu, secara tidak sengaja ia telah menyelamatkan tour guide dan wisatawan yang mengalami kecelakaan di laut, tour guide tersebut yang bernama Hendra kemudian menjadi sahabat barunya di kota yang asing.
Suatu ketika, Rama mengunjungi Rumah Lukisan, dan dirinya jatuh hati pada sebuah lukisan disana, disanalah ia bertemu seorang gadis misterius bernama Angel.
Mereka mulai bertukar surat yang diselipkan di bawah pintu Rumah Lukisan, pelan tapi pasti, Rama merasakan Angel adalah satu-satunya orang yang memahaminya, coretan-coretan kecil Rama untuk Angel dan sebaliknya mengingatkanku di masa masa muda dulu, saat jatuh cinta pada cinta pertamaku.
Semakin lama, keduanya semakin dekat, bersama Angel, Rama memiliki keberanian untuk mengikuti mimpinya sebagai pelukis, sampai pada suatu hari, Angel menghilang setelah menyadari Rama telah memiliki kekasih di Jakarta.
Terputus sepenuhnya dari Angel, Rama tidak memiliki pilihan selain menuruti ajakan teman-temannya kembali ke Jakarta selepas penugasan mereka. Meski Rama berharap ia masih bisa menjumpai Angel untuk mengutarakan kata hatinya.
Setelah kembali ke Jakarta, bayangan Angel semakin melekat di pikirannya, dan ia memilih untuk kembali ke Palu, ditemani Hendra sahabatnya, Rama berusaha mencari pujaan hatinya, menyusuri jalanan dan tempat2 yang menjadi kenangan mereka berdua, hingga akhirnya saat tiba di pantai, gempa bumi dan tsunami datang, Rama melihat sosok Angel namun kemudian sesaat berikutnya tubuhnya sudah terhempas dalam gelombang tsunami.
Akankah Rama dan Angel sama-sama selamat? ataukah Angel harus dikorbankan penulis dalam babak gempa dan tsunami yang menghantam kota Palu?
Di sinilah kejutan demi kejutan mulai dibuka oleh Agnes Davonar kepada para pembacanya, hingga menuntun plot twist pamungkas yang tidak disangka-sangka. Seperti halnya kita mengimajinasi tentang lukisan langit sesuai gambaran kita, pada akhirnya hanya ada satu versi lukisan langit yang benar-benar terpampang di dinding.