Waktu kemaren denger nama Susi diangkat jadi salah satu menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK ini aku agak mikir2 jangan2 itu adalah pemilik “Susi Air” sekaligus juragan lobster Pangandaran. Ternyata memang betul dugaanku, Susi inilah yang dimaksud dalam berita2 heboh mengenai tamatan SMP yang bisa jadi menteri.
Sebelumnya, kenapa aku bisa mikir menteri Kelautan dan Perikanan itu adalah Susi Pudjiastuti, karena aku memang pernah mendengar namanya cukup kondang, bukan hanya sebagai pebisnis sukses di seputar daerah asalku Cilacap, tetapi karena aku ngelihat dia bukan hanya seorang pebisnis tulen, tetapi juga seorang yang punya rasa kemanusiaan tinggi pada saat terjadinya Tsunami Aceh dan Pangandaran.
Jika JK di masa jabatan pertamanya sebagai Wapres berani terbang di atas Aceh sehari setelah Tsunami, maka Susi adalah warga biasa yang berani mendaratkan pesawatnya di Aceh hari kedua pasca tsunami untuk memberikan bantuan pada masyarakat disana. Kedermawanan yang kemudian membuatnya mampu merintis jasa penerbangan Susi Air berawal dari menggratiskan biaya pesawatnya untuk keperluan pengiriman logistik di wilayah terdampak tsunami Aceh dan kemudian diteruskan dengan mensupport LSM lokal dan NGO asing yang turun ke Aceh untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Pun, pada saat terjadi Tsunami Pangandaran 2006, Susi menampung korban tsunami di rumahnya dan memberikan mereka makanan gratis, dia bahkan menawarkan diri untuk membeli dengan harga bagus ikan2 nelayan Pangandaran selama masa tanggap darurat.
Susi Air mungkin bukanlah perusahaan penerbangan bonafid, perusahaan ini memang bergerak di daerah2 yang non mainstream, Papua, Balikpapan, Sumatera. Tetapi dengan demikian justru menjadikannya penerbangan perintis untuk memberikan alternatif transportasi bagi sodara2 kita di daerah2 tersebut.
Bicara soal Kelautan dan Perikanan, rasanya tidak salah jika Susi adalah salah satu yang terbaik, pengalamannya menjajakan ikan sejak 30 tahun yang lampau tentu tidak kalah dengan pengabdian para professor yang melakukan kajian ilmiah di bidang yang sama. Nama Susi dikenal sebagai brand bermutu untuk ekspor lobster, udang dan ikan di beberapa negara tetangga.
Kemudian kita bicara soal tamatan SMP, merokok, dan bertatto.
Baiklah, bukankah kita kemaren yang rame2 repot berharap agar menteri di kabinet kali ini bukan berasal dari kalangan partai, tetapi dari kalangan profesional. Dari track record Susi bisa dibilang dia sangat capable untuk disebut profesional dalam bidang yang digelutinya, dan tidak jauh dari jabatan menteri yang dibebankan padanya.
Tetapi dia cuma tamatan SMP!
Betul, cuma lulusan SMP, yang jelas kalah beken dibanding kalian2 yang menghabiskan waktu sampai bertahun2 menjadi mahasiswa veteran di kampus2 negeri, menjadikan beban subsidi pendidikan negara menjadi lebih berat. Sementara, apa yang sudah kalian lakukan untuk masyarakat sekitar? Sudah memberdayakan berapa RT di lingkungan sekitarmu mas? mbak?
Tapi dia merokok!
Dalam UU tidak disebutkan larangan menteri harus dari non perokok. Yang penting setia pada negara kok!
Tapi dia bertatto!
Apa mentang2 dia bertatto dia preman dan hobi memeras tetangganya? sebaliknya lho ya, nelayan2 di wilayah seputar Pengandaran, Ciamis, Cilacap dan sekitarnya merasa terbantu dengan adanya si Susi ini, dengan lahan bisnisnya dia menggerakan ekonomi masyarakat sekitar pesisir selatan jawa barat, dia juga lebih memiliki kepedulian sosial, humanis, dia tidak berjilbab, mungkin tidak hafal ayat2 suci, tetapi dia lebih baik dari mereka yang bergamis, tampak sholeh, solehah tetapi justru kerjaannya menebarkan kebencian di antara sesama.
Di mata haters dan orang yang belum mengenalnya bisa jadi dia akan menjadi bad minister selamanya, tapi di hati orang2 yang mengenal sepak terjang dan kepedulian dibalik penampilannya, dia akan tetap menjadi penyejuk hati dan penginspirasi.
Selamat bekerja Ibu Susi.
Selamat bekerja bu Susi…. Semoga ibu menjadi lebih baik dan begitu pun dengan negeri ini.
Tenang, orang yang selalu memandang sesuatu dari sisi negatif, sebenarnya sedang menampakkan kepada publik apa isi otaknya.
Dan mereka adalah kumpulan orang – orang yang menyedihkan
hehe emang gitu sih mas, piye meneh