Aku sedang menghadapi dua orang dosen S1 ku yang hari itu bertindak sebagai pewawancaraku. Ya hari itu aku mengikuti rangkaian Seleksi Kompetensi Bidang CPNS Kemenristek Dikti di lingkungan kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Proses wawancara kami pecah seketika, saat ada peserta wawancara lain yang diminta membacakan bunyi lima sila Pancasila keras-keras, dan salah.
Dewasa ini, tidak hapal Pancasila itu sudah biasa, bahkan beberapa tahun yang lalu saja, seorang pejabat negara enggan waktu diminta untuk menyebutkan Pancasila dan memilih ngeles sama MC nya. Miris, tapi begitulah keadaannya.