15 november dalam kenangan
Ingatkah bu, ketika aku berlari2 menangis ke pangkuanmu? dan merasakan betapa aku terlindungi oleh keanggunanmu?
Aku masih berharap ibu ada disisiku, memelukku meskipun itu akan membuatku malu di depan teman2ku, maafkan klo kini aku telah menjadi sosok yang tak lagi sering mengingatmu, menuruti nasehat bijakmu, dan memenuhi mimpi2mu.
Aku tak menyesali ketika ibupun tak kuasa lagi memelukku, menceritakan kisah2 yang indah, tentang kesabaran, perjuangan dan kasih sayang. Biarlah sang waktu bekerja sebagaimana mestinya, sebagaimana aku harus menyelesaikan perjalananku. Cukuplah bagiku apa yang telah ada dan tiada untuk menjadikan bekalku menapaki hari. Tiada sesuatu yang lebih indah atas segala kenangan yang dihadirkan Tuhan diantara kita, sebuah cinta abadi yang tak pernah ibu lepaskan untukku.
Terimakasih karena telah mencintaiku sampai akhir usiamu