Sudah hampir tiga minggu berlalu sejak pemerintah mencanangkan belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Para siswa sekolah di Indonesia, sudah diliburkan terhitung sejak satu minggu terakhir bulan Maret. Sistem belajar pun diganti menjadi bersifat online.
Anak-anak belajar di rumah dengan didampingi orang tua. Para guru umumnya memanfaatkan fasilitas e-learning maupun menggunakan instant messaging whatsapp untuk berkoordinasi dengan para wali murid guna mengisi aktifitas belajar para siswa selama masa karantina akibat virus corona ini.
Selain membangun kedekatan hubungan anak dan orang tua dengan belajar bersama di rumah, ibu juga bisa mulai memperhatikan kebutuhan gizi para putranya yang mungkin selama ini kurang mendapat perhatian karena kesibukan masing-masing.
Menurut laporan kementrian kesehatan di tahun 2012, permasalahan kebutuhan gizi anak di Indonesia selain stunting pada umumnya adalah 3 masalah pokok yakni ketercukupan vitamin A, kebutuhan Yodium serta zat besi. Stunting adalah kondisi hambatan pertumbuhan anak yang ditandai dengan anak tumbuh tidak optimal dan kurang tinggi dibanding anak seusianya. Stunting ini bisa terjadi akibat kekurangan gizi anak selama masa balita.
Mencukupi kebutuhan gizi vitamin A pada anak
Masyarakat Indonesia mengenal manfaat Vitamin A untuk memperkuat penglihatan, namun ternyata bukan hanya itu manfaatnya, vitamin A juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, kesehatan tulang dan juga kulit. Selain itu vitamin A mampu membantu proses penyembuhan penyakit ISPA, penyakit yang juga ditimbulkan oleh virus COVID19
Untuk pemenuhan kebutuhan vitamin A pada anak, di Indonesia sendiri dikenal pemberian vitamin A pada saat posyandu yakni pemberian vitamin A dosis tinggi 100.000IU berwarna biru untuk anak usia 6-11 bulan serta vitamin A 200.000IU untuk anak usia 1-5 tahun.
Kebutuhan Vitamin A pada Kelompok Masyarakat | |
---|---|
Kelompok Usia | Kebutuhan Harian (mcg) |
new born – 12 bulan | 0,27 |
1-3 tahun | 300 |
4-8 tahun | 400 |
9-13 tahun | 600 |
Pria Dewasa | 900 |
Wanita Dewasa | 700 |
Wanita Hamil | 770 |
Ibu Menyusui | 1300 |
Sementara itu untuk anak usia sekolah, kebutuhan vitamin A anak usia 9-13 tahun adalah 600 mcg per hari. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin A bisa didapatkan dari hati, ikan salmon, telur, susu serta keju. Namun jika ibu ingin memberikan vitamin A lewat produk nabati, bisa juga lewat sayur mayur seperti wortel, blewah, paprika merah, brokoli serta bayam.
Zat Besi untuk Imunitas di Masa Wabah Corona
Sama seperti vitamin A, Zat besi juga memiliki kemampuan meningkatkan sistem daya tahan pada tubuh, manfaat lain dari zat besi adalah mencegah anemia, meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga sistem organ, otot dan otak. Anak yang kekurangan zat besi akan cenderung lemas, mudah lelah, kulit pucat, mudah terkena infeksi, serta nafsu makan berkurang.
Sumber zat besi yang bisa kita jumpai sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan gizi anak adalah bayam, daging, ayam, brokoli, tahu, ikan, kacang-kacangan. Untuk membantu penyerapan zat besi dari zat nabati, kita bisa menambahkan menu yang kaya vitamin C seperti pisang, dan jeruk. Untuk mengetahui berapa kebutuhan zat besi harian kita, bisa disimak di tabel berikut
Kebutuhan Zat Besi Berdasar Umur | |
---|---|
Kelompok Usia | Kebutuhan Harian (mcg) |
new born – 6 bulan | 0,27 |
7-12 bulan | 11 |
1-3 tahun | 7 |
4-8 tahun | 10 |
9-13 tahun | 8 |
Dewasa | 18 |
Wanita Hamil | 27 |
Yodium, membantu perkembangan kecerdasan Anak
Yodium atau Iodium merupakan salah satu unsur kimia yang berfungsi membantu meningkatkan kecerdasan anak, di Indonesia, garam beryodium menjadi salah satu sumber yodium untuk masyarakat. Selain mampu meningkatkan kecerdasan anak, yodium juga memiliki manfaat lain.
Yodium dapat membantu kelenjar tiroid dalam proses metabolisme tubuh, kekurangan yodium biasanya memicu timbulnya penyakit gondok akibat pembengkakan kelenjar tiroid akibat tidak efektifnya pembakaran energi oleh tubuh. Asupan harian yodium untuk anak usia 1-8 tahun adalah 90mcg sementara usia 9-14 tahun memerlukan 120 mcg yodium perhari.
Kebutuhan Yodium Harian | ||
---|---|---|
Usia | Asupan Harian
(mcg)/hari |
Tidak Boleh Melebihi (mcg)/hari |
Laki-laki di atas 19 tahun | 150 | 1100 |
Wanita di atas 19 tahun | 150 | 1100 |
Wanita hamil dan di atas 19 tahun | 220 | 1100 |
Ibu Menyusui dan di atas 19 tahun | 290 | 1100 |
Bayi 0-6 bulan | 110 | 1100 |
Bayi 7-12 bulan | 130 | 1100 |
Anak 1-8 tahun | 90 | 1100 |
Anak 9-13 tahun | 120 | 1100 |
Remaja 14-18 tahun | 150 | 1100 |
Selain berasal dari garam, yodium juga dapat ditemukan dari makanan yang berasal dari laut seperti rumput laut, ikan kod, udang, ikan tuna maupun dari produk hewani lain seperti telur, susu dan yoghurt.