postinor obat pencegah kehamilan

Postinor-2, Obat Kontrasepsi Darurat untuk Mencegah Kehamilan

Setiap pasangan tentu memiliki harapan untuk merencanakan kehamilan dengan baik sesuai kesiapan mereka. Namun, tentu, terkadang terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

Salah satu pilihan kontrasepsi darurat yang dikenal adalah Postinor-2. Untuk memahaminya lebih baik, penting bagi Anda mengetahui postinor 2 obat apa, bagaimana cara kerjanya, aturan pakai, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya.

Deskripsi Produk Postinor 2

Postinor-2 adalah kontrasepsi darurat berbentuk tablet yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Dengan catatan, jika obat ini dikonsumsi dalam 72 jam setelah hubungan seksual dilakukan. 

Setiap tablet Postinor-2 mengandung Levonorgestrel 0,75 mg. Adapun, Levonorgestrel merupakan hormon sintetis dengan efek kontraseptif. 

Hormon ini bekerja dengan cara mencegah atau menunda pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Selain itu, obat ini juga dapat mengganggu proses pembuahan serta mencegah implantasi sel telur yang sudah dibuahi ke dalam rahim. 

Produk ini termasuk dalam golongan Obat Keras (merah). Oleh karena itu, penggunaannya harus berdasarkan resep dan arahan dokter. 

Indikasi Penggunaan

Postinor-2 digunakan dalam beberapa indikasi penggunaan. Berikut adalah indikasi penggunaan obat ini: 

  • Hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
  • Kegagalan metode kontrasepsi, seperti kondom robek atau terselip.
  • Kesalahan penggunaan diafragma atau tutup serviks yang terlepas, rusak, atau dipindahkan lebih awal.
  • Kegagalan metode senggama terputus.
  • Salah perhitungan pada metode kalender.
  • Lepasnya IUD secara tidak sengaja.
  • Lupa minum pil kontrasepsi lebih dari tiga hari dalam satu siklus.
  • Kondisi darurat seperti kasus perkosaan.

Postinor-2 merupakan obat yang digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Dengan indikasi ini, Postinor-2 hanya boleh digunakan pada keadaan mendesak dan tidak disarankan untuk dijadikan metode kontrasepsi harian. 

Dosis dan Aturan Pakai

Penggunaan Postinor-2 harus sesuai dengan resep dokter. Aturan pakai yang dianjurkan adalah: 

  • Konsumsi dua tablet sekaligus sesegera mungkin setelah hubungan seksual tanpa kondom.
  • Waktu terbaik adalah dalam 12 jam pertama, namun tidak boleh melebihi 72 jam.
  • Obat dapat diminum dengan atau tanpa makanan.
  • Jika Anda muntah dalam waktu tiga jam setelah meminum obat, dosis harus diulang dengan mengonsumsi dua tablet lagi.
  • Obat ini dapat digunakan kapan saja selama siklus menstruasi, kecuali bila menstruasi terlambat.

Kontraindikasi

Postinor-2 tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Sedang hamil.
  • Penyakit kuning.
  • Riwayat kanker payudara, ovarium, atau rahim.
  • Riwayat gagal jantung, stroke, hipertensi, atau infark miokard.
  • Riwayat migrain, epilepsi, atau asma.
  • Diabetes mellitus yang tidak terkontrol.

Efek Samping

Sebagaimana obat lain, Postinor-2 dapat menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, atau diare.
  • Sakit perut.
  • Pusing atau migrain.
  • Rasa lelah.
  • Nyeri pada payudara.
  • Dismenore atau nyeri saat menstruasi.

Efek samping biasanya bersifat sementara, namun jika gejala dirasa berat atau berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter

Karena termasuk obat keras, penggunaan Postinor-2 memerlukan perhatian khusus. Utamanya, terhadap kondisi-kondisi berikut:

  • Tidak boleh digunakan oleh wanita hamil dan menyusui. Hal ii karena Postinor-2 dikategorikan dalam Kehamilan Kategori X.
  • Hati-hati pada penderita diabetes, penyakit liver, riwayat serangan jantung, stroke, depresi, atau kanker payudara.
  • Efektivitas obat dapat menurun pada wanita dengan obesitas.

Karena Postinor-2 adalah kontrasepsi darurat, penggunaannya harus melalui konsultasi medis. Sebab, dokter akan mempertimbangkan kondisi pasien berdasarkan usia, siklus menstruasi terakhir, waktu hubungan seksual terakhir, serta keadaan kesehatan secara menyeluruh.

Sekian pembahasan tentang Postinor-2. Sebagai kontrasepsi darurat, Postinor-2 hanya boleh digunakan pada kondisi mendesak dan tidak disarankan sebagai metode kontrasepsi rutin. Dengan memahami cara kerja, aturan pakai, serta risiko efek sampingnya, Anda dapat lebih bijak dalam menggunakannya. 

Ingatlah bahwa keputusan menggunakan Postinor-2 sebaiknya selalu melalui konsultasi dokter agar aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Lebih dari itu, konsultasi medis membantu memastikan bahwa obat digunakan dengan aman, tepat, dan sesuai kebutuhan darurat. Hal ini juga penting untuk mencegah kesalahan penggunaan dan meminimalkan risiko efek samping.

Untuk mempermudah akses layanan kesehatan, Anda dapat memanfaatkan aplikasi Halodoc. Halodoc hadir sebagai solusi mudah, aman, dan nyaman yang memudahkan akses kesehatan mulai dari konsultasi secara online hingga layanan homecare.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini