Hari minggu kemaren, aku bersama rekan-rekan blogger dan vlogger Jogja diundang untuk mengikuti acara Safety Riding Education yang diselenggarakan oleh Yamaha Riding Academy di kompleks Stadion Maguwoharjo. Acara Safety Riding Education ini dimaksudkan untuk menularkan virus kepada para pengguna jalan mengenai keselamatan dalam berkendara.
Tidak dipungkiri, kenaikan jumlah kendaraan selalu diikuti dengan bertambahnya angka kecelakaan. Pada tahun 2012 saja ada lebih dari 29000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan. Artinya, rata-rata ada 3 orang meninggal akibat kecelakaan setiap jamnya.
Dari data tersebut di atas, 84 % penyebab kecelakaan adalah faktor manusia. Sehingga saat ini setiap vendor produk kendaraan mengkampanyekan gerakan safety riding untuk menekan jumlah korban akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Dalam acara minggu kemaren, acara dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi teori dan sesi praktik. Di sesi teori kami mendapatkan pemaparan mengenai safety riding dari rekan-rekan instruktur Yamaha Riding Academy. Menurut mas Danang dari YRA, faktor yang mempengaruhi kecelakaan di jalan ada tiga. Manusia, kendaraan dan kondisi jalan/lingkungan.
Tiga Faktor Safety Riding
Tiga faktor dalam safety riding merupakan faktor yang tidak bisa dihilangkan salah satunya. Ada manusia, kendaraan dan jalan. Ada manusia, ada jalan gak ada kendaraan ya gak bisa berkendara. Ada manusia ada kendaraan, ga ada jalan, masak mau motoran di empang? Nah dari ketiga faktor itu kita akan kupas satu persatu
Faktor bernama manusia, safety mind
Manusia adalah aktor utama dalam safety riding. Manusia merupakan pengambil keputusan dan penanggung jawab utama terhadap keselamatan berkendara. Manusia yang memutuskan apakah akan tetap melaju melihat kondisi jalan / lingkungan yang berbahaya, manusia juga yang memutuskan tetap berangkat atau tidak setelah melihat kondisi kendaraan tidak terlalu prima.
Dalam berkendara, manusia bergantung pada beberapa faktor lagi, yakni; kondisi pengendara, skill dan safety gear. Klo gak sehat mending jangan memaksa berkendara, capek, ngantukm emosi, klo lagi berkendara ya udah gak usah mikirin mantan, ntar yang ada galaw melow n gak bisa liat ada orang nyebrang.Skill merupakan faktor kedua mengenai kemampuan pengendara dalam mengendalikan kendaraannya. Seberapa cepat sih batas aman kecepatan berkendara?? Semua itu tergantung skill tiap pengendara. Jadi beda-beda ya. Faktor ketiga adalah safety gear, udah tau naik motor tapi gak mau pake helm, gak pake kaos tangan, giliran jatuh kena aspal mbengok.
Faktor kendaraan, kondisi laik jalan
Kendaraan merupakan alat utama dalam safety riding. Nah selain manusia, kita juga perlu mengenal karakter kendaraan kita. Bayangin kita dalam kondisi darurat trus pinjem motor temen, jelas karakter motor temen itu berbeda banget dengan motor kita, pancalane, rem, gas, setang dll pastinya beda. Nah kita harus kenal dulu sama kendaraan sebelum bisa menggunakannya sesuai skill kita.
Gak cuma hubunganmu ma mantan aja yang perlu dirawat, kendaraanmu juga. Kapan harus service, ganti oli, ganti sparepart. Klo perlu di tunning ulang biar akselerasinya tetap terjaga juga boleh.
Faktor jalan/lingkungan
Faktor berikutnya adalah kondisi jalan/lingkungan. Nah klo faktor ini berhubung biasanya eksternal dan diluar kemampuan kita. Pilihannya ketika kita dihadapkan dengan kondisi alam adalah mau melanjutkan, berhenti sejenak atau membatalkan rencana.
Pada kondisi hujan lebat misalnya, ban motor cengkeramannya tidak terlalu kuat di jalan karena terhalang air, di kondisi ini kita harus ekstra berhati-hati. Di kawasan banjir kita juga harus mengusahakan agar air tidak masuk ke dalam pengapian yang membuat motor kita mati.
Safety Mind, Practical Session
Setelah mendapat pemaparan materi, kami diajak untuk melakukan sesi praktik. Ada 3 tema praktik safety riding, yakni Chidori (zigzag dengan kecepatan rendah), Slalom (zigzag kecepatan sedang) dan Breaking (pengereman). Setelah ketiga sesi kami juga ditantang untuk mengikuti games safety riding menggunakan Xabre dan Nmax.
Sebelum sesi praktik kami diajak senam pemanasan dulu, biar otot-otot tidak tegang waktu narik motor nantinya. Nah setiap pengendara diharuskan memakai safety gear yakni pelindung lutut, pelindung tangan, kaos tangan dan helm.
Berikut ini beberapa tips berkendara yang kami lakukan saat praktik:
- Pada saat akselerasi, badan condong ke depan, agar keseimbangan motor terjaga
- Pada saat breaking, beban motor ada di ban depan, maka posisi badan harus mundur ke belakang
- Pandangan fokus ke depan, sebaiknya arah pandang kita memiliki inputan yang luas
- Hindari blind spot saat berada di belakang mobil/ truk besar. Pastikan kita terlihat oleh supir dari kaca spion mereka
- Pengereman dilakukan sesaat sebelum menikung, pengereman saat menikung bisa menyebabkan tergelincir
- Saat berhenti/ di lampu merah, kaki kiri turun terlebih dahulu
Blind spot, wajib barhati hati
iya mbak via bisa bikin kecelakaan
On frame my umberella
eh wingi g moto cewe kece pake baju pink nganggo payung ya
Haha. Siapa itu keren amat. Yuk kita tularkan safety riding ke masyarakat di sekitar kita
weh ya jelas mastah kokoh lah sik paling keren hahaha, siap koh