Catatan Akhir Ramadan

Ramadan segera berpulang, tahun ini menjalani Ramadan yang benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada keriuhan, keriangan, dan hanya kesunyian. Apa yang terjadi beberapa waktu ke belakang memang sudah selayaknya diikhlaskan, menjalani hidup dengan menanggalkan apa yang seharusnya ditinggalkan dan hanya membawa mimpi dan harapan saja.

Di tengah kesendirian, banyak hal yang aku syukuri, kenyataan bahwa aku mampu menjalani kehidupan ini seperti biasanya, tanpa harus menggantungkan diri pada orang lain. Merajut mimpi-mimpi sendiri hingga larut malam. Dan tentunya, bertemu orang-orang baru yang tak kalah baiknya.

Rejeki tak melulu soal uang, berada di tengah orang-orang yang tepat, menemukan peluang baru, kehangatan yang berbeda, dan tentunya masih diberi kesempatan menikmati hidup seperti biasa. Yang terpenting, membekali diri dengan rasa syukur, agar semua yang kamu miliki dan tidak kamu miliki tidak menjadi beban dalam perjalananmu.

Apa yang aku syukuri dari semua yang terjadi?

Kenyataan bahwa bisa tetap menjalani hari dengan baik-baik saja, benar kata orang, satu langkah pertama adalah yang paling berat, tetapi selebihnya biasa saja. Harus berani mengambil pilihan, dan mulai langkahmu. Ketakutan tidak pernah menjadi batasan. Jadi, jangan menjadikan ketakutan sebagai alasanmu berhenti meraih mimpimu. Kamu bebas, sebebas udara di langit pagi.

Tuhan akan selalu menempatkan orang-orang baik di jalan manapun yang kamu lalui. Disini, dengan semua hal baru yang aku pelajari, semoga bisa membantuku lebih cepat menggapai satu persatu mimpi yang masih aku langitkan. Aku bisa, dan kalian pun bisa. Lepaskan semua beban, karena seperti orang Jawa bilang..

 

C’est La Vie

 

Tinggalkan komentar

(Note, links and most HTML attributes are not allowed in comments)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Ingin produk/website Anda kami ulas? Silahkan klik tombol dibawah ini