Hari Rabu 8 Juni 2022, siswa Yogyakarta Independent School beranjangsana ke Institut Francais Indonesia (Lembaga Indonesia Perancis) Yogyakarta di bilangan Sagan. Acara yang bertema Field Trip to IFI Exhibition “The Great History of the Infinite Drawing” ini bertujuan untuk memberikan real world experience kepada para siswa khususnya siswa Early Years dan juga siswa Primary Years Programme.
Sebagai sekolah internasional di Yogyakarta yang juga merupakan sekolah IB di Yogyakarta, Yogyakarta Independent School berupaya memberikan pengalaman terbaik untuk mendukung academic growth, promoting cultural growth serta enhancing critical thinking untuk para siswa. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menggandeng mitra pada kesempatan ini YIS bermitra dengan IFI-LIP
Sejak pagi hari, panitia yang terdiri dari guru dan staff Yogyakarta Independent School bersama kakak-kakak dari IFI LIP telah siap menyambut para siswa yang datang. Setiap anak yang datang segera diarahkan untuk mencuci tangan dan diberikan name tag oleh panitia.
Senyuman hangat dan keakraban nampak menghiasi wajah siswa dengan para guru dan kakak panitia. Hari ini akan seru deh belajarnya.
Setelah seluruh siswa berkumpul, acarapun segera dimulai. Adapun dalam acara yang diselenggarakan ini siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai kebutuhan mereka, serta untuk menerapkan protokol kesehatan.
Siswa Early Years pada sesi pertama berkunjung ke IFI Gallery. Di dalam IFI Gallery ini terdapat sebuah lukisan besar yang berjudul The Great History of The Infinite Drawing Elly Oldman. Lukisan ini, dibuat dalam canvas yang sambung menyambung sehingga menghasilkan sebuah cerita lengkap dari awal sampai akhir. Sementara siswa PYP (setara dengan sekolah dasar) menuju ke ruang theater.
Cerita Singkat Dibalik The Great History of The Infinite Drawing – Elly Oldman
Karya yang dalam bahasa Prancis disebut La Grande Histoire du Dessin Sans Fin ini mengisahkan seorang gadis kecil dan teman robotnya yang sedang bermain di taman, kemudian tiba-tiba jatuhlah seekor kambing kecil dalam sebuah botol.
Kambing tersebut berasal dari sebuah dunia bernama Great Wetland yang terletak di atas bumi, di negerinya, kekacauan terjadi karena Putra Pangeran yang jahat dan egois bereksperimen tanpa memperhatikan lingkungan, sehingga munculah monster bernama Plastique yang membuat sampah dan plastik berserakan dimana-mana.
Kambing kecil yang memprotes tindakan sang Pangeran pun dikurung dalam botol sebelum akhirnya ia terbebas karena terjatuh ke bumi. Mendengar cerita si kambing, gadis kecil dan robot setuju untuk berangkat ke Great Wetland bersama-sama guna membersihkan sampah dan menyelamatkan penduduk dari bahaya sampah.
Namun sebelum itu, mereka menyempatkan diri makan snack dan tidur siang sebelum berangkat ke Great Wetland.
YIS Early Years Activities
Siswa Early Years diajak untuk mendengarkan kisah The Great History of The Infinite Drawing yang disajikan oleh kakak-kakak dari IFI LIP Yogyakarta. Menariknya dari lukisan super besar ini juga dilengkapi dengan fitur Augmented Reality.
Para siswa (diwakili guru dan kakak IFI) mendownload dan menunjukkan aplikasi Augmented Reality yang terhubung dengan jaringan internet Gallery IFI dan menampilkan video AR dari lukisan karya Elly Oldman.
Para siswa nampak terpukau saat melihat kemunculan benda lain dari tampilan AR di dalam tablet, siswa diminta untuk mengumpulkan sampah yang ada dalam tampilan AR agar tidak berserakan dan mulai terlibat diskusi seru dengan kakak pemandu.
Critical Thinking untuk Siswa PYP YIS
Siswa grade 1-6 PYP Yogyakarta Independent School menuju teater room yang terletak di samping ruang gallery. Ruangan yang biasanya digunakan untuk menonton film-film berbahasa Perancis ini digunakan sebagai tempat aktivitas siswa bersama tim pemandu.
Apa sih yang para siswa YIS lakukan di dalam ruang teater?
Siswa dibagi menjadi empat kelompok, mereka diminta untuk berkumpul bersama kelompoknya dan mendengarkan pemaparan dari tim IFI-LIP. Yaitu mengenai pentingnya untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya.
Ada empat jenis sampah yang perlu diperhatikan, yaitu Metals, Papiers (paper), Verre (botol kaca) dan Plastique. Pemisahan setiap sampah anorganik ini penting agar memudahkan pemilahan dan sampah tersebut nantinya dapat digunakan kembali sebagai produk daur ulang.
Siswa kemudian diminta untuk memasukkan sampah berdasarkan jenisnya ke dalam papan tulis kecil. Uniknya, tidak semua kelompok mendapatkan papan yang sama, ada yang mendapatkan tiga papan dan empat papan.
Dengan kata lain, setiap kelompok harus mencari tempat di kelompok lain yang menerima sampah jenis tertentu yang tidak mereka miliki. Siswa juga harus bersedia jika tempat sampah kelompoknya digunakan oleh kelompok lain, karena memang merekalah yang memiliki fasilitas tersebut.
Aktivitas ini menekankan pentingnya anak untuk berpikir kritis, mengapa kita harus memilah sampah, dan bagaimana bekerja secara internal dengan tim, maupun dengan pihak eksternal agar dunia menjadi lebih baik tanpa sampah. Disini mereka dihadapkan pada dunia bahwa tidak semua orang memiliki fasilitas sama, namun dengan bekerja sama dengan seluruh pihak, kita bisa menyelesaikan masalah bersama-sama.
Hmmm, sound related dengan lukisan karya Elly Oldman bukan?
Second Session Activity
Saat jam menunjukkan pukul 10.00 siswa kembali ke bagian lobby IFI-LIP yang juga berfungsi sebagai kantin, disini siswa beristirahat sejenak untuk menikmati hidangan yang disiapkan oleh panitia.
Sesi kedua, giliran siswa grade 1 – grade 6 yang memasuki ruang gallery. Sementara siswa Early Years diajak untuk masuk ke dalam library IFI-LIP.
And yet, library IFI-LIP ini cozy banget, di bagian depan library terdapat meja admin library jadi pengunjung yang datang bisa mendaftarkan diri atau melakukan peminjaman, kemudian meja baca untuk para pengunjung. Di bagian belakang terdapat sebuah gazebo lengkap dengan bantal-bantal lucu untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana membaca dengan lebih santai.
Untuk pengunjung yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti menulis skripsi dan thesis, ruang khusus di sediakan di sisi kanan bagian belakang, sementara di sisi kiri belakang terdapat ruang audio visual. Di ruangan ini pengunjung bisa menikmati audiobook atau melihat tayangan tanpa mengganggu pengunjung lain. Oh ya beberapa bean bag sepertinya sangat cocok untuk mendukung minat baca para pengunjung library di IFI-LIP.
Di ruang library ini, siswa Early Years diajak untuk mewarnai dan menggambar, mereka diminta mewarnai karakter si gadis kecil dan robot, serta belajar bagaimana cara menggambar yang mudah. Setiap siswa bebas mengkreasikan warna sesuai keinginan mereka.
Rangkaian field gathering Yogyakarta Independent School ini diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari Ibu Swanti selaku koordinator program, serta Colby dan Mr Chad selaku perwakilan siswa dan guru YIS kepada direktur IFI-LIP, Mr. Francois Dabin.
Yogyakarta Independent School merupakan satu-satunya sekolah di Yogyakarta yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) secara full dari PYP, MYP hingga DP
Informasi lebih lanjut mengenai YIS dapat menghubungi
Yogyakarta Independent School
Jl. Tegal Mlati No.1 Jombor Lor, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta
Nomor telepon: 0274530517
Hotline/WA: 08112632442