Mainan Remote Control

Anak cowok biasanya suka dengan mainan remote control, entah gara-gara sering nonton mainan remote controlnya Suneo dalam serial kartun Doraemon atau emang udah kebawa suka dari lahir dulu.

Jenis mainan remote control ini ada banyak jenisnya, mulai dari yang paling familiar yaitu mobil-mobilan RC, helikopter RC, kapal laut RC maupun quadcopter RC. Semua mainan tersebut dikendalikan menggunakan remote control. Ada yang bisa diajak ngebut, ngedrift, melayang, bahkan menyelam di dasar kolam. Tergantung jenis mainan RC nya.

Pada prinsipnya permainan remote control memerlukan dua buah komponen yang saling berkomunikasi, yaitu controller yang berfungsi sebagai transmitter dan device controlled yang menjadi receivernya. Controller bertindak sebagai master of communication, dimana device controlled akan menjadi slave dan mematuhi setiap perintah yang diberikan oleh controller.

Jika ada yang bertanya sejarah wireless remote control, maka penemuan ini pertama kali ditampilkan oleh Nikola Tesla dengan memamerkan sebuah miniatur kapal remote control  di New York pada tahun 1898. Sejak saat itu, penggunaan gelombang radio untuk keperluan tele-automation mulai dikembangkan secara luas dan mencapai puncaknya pada masa perang dunia ke 2.

Remote control dapat dipilah menjadi beberapa jenis bergantung dengan media yang digunakan, antara lain berbasis infrared, maupun gelombang radio. Dengan kemajuan teknologi saat ini, maka kita mengenal teknologi komunikasi wireless semacam bluetooth, wifi, 3G dan wimax yang dapat digunakan sebagai media controlling.

Untuk saat ini, permainan remote control lebih banyak menggunakan gelombang radio berkekuatan antara 300-400 MHz yang aman dari gangguan berbagai pita frekuensi peralatan elektronik lainnya. Pemancar radio (FM) biasanya bekerja pada pita frekuensi 88-107MHz, televisi di kisaran 600 MHz, frekuensi seluler GSM/CDMA ada di 800-900 MHz dan 1800-1900 MHz, sedangkan wifi bekerja di frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz.

Pilihan pita frekuensi ini untuk permainan remote control cukup rasional mengingat keterbatasan dua metode wireless lainnya yaitu infra merah yang mengharuskan komunikasi kedua alat harus berhadap-hadapan seperti remote dengan televisi sementara bluetooth hanya efektif bekerja di jarak kurang dari 10 meter.

Nah bicara soal kemampuan mainan remote control kapal saat ini, tentunya telah jauh berkembang dibanding kapal RC yang didemonstrasikan Nikola Tesla pada akhir abad 19, bukan hanya soal bentuknya yang stylish, lha wong kapal RC nya Tesla gak bisa diajak melakukan manuver-manuver di air apalagi sampe acara nyelem di kedalaman 0,5 meter di bawah permukaan air.