Sewaktu kecil dulu di desa, aku cuma ngebagi rumah jadi dua jenis, rumah gedong dan rumah gedek. Rumah gedong (Gedung) berarti rumah yang dibuat dari tembok dari batu bata dan bercat putih. Atapnya umumnya genteng kayu dan lantainya minimal diplester, bergetel atau malah sudah menggunakan keramik.
Sementara rumah gedek adalah rumah yang menggunakan bilik bambu sebagai dindingnya. Rumah berwarna natural cokelat ini disokong oleh tiang yang berupa kayu atau bambu besar, beratap rumbia dan genteng lama yang sudah bocor. Umumnya beralaskan tanah, halamannya cebrik kalau sudah musim hujan dan penghuninya bermata pencaharian sebagai petani.
Sejak tinggal di Jogja, aku jarang melihat rumah gedek, kalaupun ada, hanya satu dua dalam tiap kampung. Rata-rata rumah sekarang sudah ditembok menggunakan batu bata / batako, warna dindingnya pun sudah bermacam-macam, tidak lagi didominasi warna putih.
Pasangan muda umumnya menyukai warna-warna yang romantis seperti pink, cyan, hijau cerah, orange dan kuning. Sementara orang yang lebih sepuh menggunakan warna standar putih, coklat susu, hijau pupus dan biru. Tapi banyak juga yang menggunakan konsep tabrak warna untuk menghias temboknya.
Ada yang cukup memainkan dua warna cat kontras, hitam dan putih di dinding, ada pula yang warnanya rame, satu warna untuk setiap dinding, mirip kek rumah lollipop 😀 Tapi yang lebih kreatif biasanya menambahkan unsur diluar cat untuk mempercantik dindingnya.
Tambahan unsur tersebut misalnya rak melayang maupun wall sticker. Ya wall sticker. Eh emang apa sih bedanya sama wallpaper? Bedanya jika wallpaper umumnya berupa sticker yang semua bagiannya direkatkan pada dinding, maka dalam satu wall sticker, berisi berbagai macam sticker yang dapat digabungkan menjadi satu tema tertentu. Misalnya tema kebun bunga, kebun buah, kupu-kupu, karakter jagoan kartun, negeri dongeng dan lain-lain.
Dalam satu tema terdapat banyak gambar yang bisa dipasang sesuai dengan kreatifitas kita sendiri, tidak ada panduan untuk menyusunnya, jadi terserah keinginan kita mereka ulang wall stickernya. Jadi, selain bisa digunakan untuk menghias dinding rumah, juga bisa digunakan untuk melatih daya imajinasi dan kreasi anak-anak di rumah.
Klo dari harga sih terbilang murah, sesuai dengan kualitas dan ukuran wall stickernya, ada yang berharga Rp 8.000 an sampai Rp. 50.000 bahkan lebih, ada yang gambar biasa, ada yang emboss dan hologram.
Yuk liat macem-macem gambar wall sticker nya
Jadi, kapan ngajak anak-anak mendekorasi rumah dengan wall sticker?