Passion adalah sesuatu yang bisa menggugah kita agar bisa bekerja lebih keras dan optimal, setidaknya itulah yang aku amati dari beberapa rekan pelaku bisnis berbasis hobby ini. Hobby bukan lagi sebuah kegiatan pengembangan diri semata, tetapi juga bisa dimonetize jika kita bisa memanfaatkan peluang yang ada.
Sebut saja seorang mahasiswa yang pernah aku asistensi saat ini sibuk berkutat dengan bisnis desain grafis di internet. Dia sengaja tidak memilih market Indonesia, mengingat orang Indonesia kebanyakan selain sensitif terhadap harga juga kurang bisa menghargai mereka yang bergerak di bidang kreatif seperti ini, bahkan tidak jarang yang meminta jasa desain gratis pada desainer grafis.
Untuk bisnis marketnya, dia menyasar platform freelancer yang menghubungkan para freelancer dari berbagai negara dengan para klien. Disana umumnya freelancer akan melakukan bid agar dipekerjakan oleh klien, reputasi yang telah dibangun lewat platform tersebut membuatnya mulai dipercaya klien yang memesan desainnya dari platform tersebut. Sedikit demi sedikit saat ini dia sudah bisa mandiri dengan bisnis desain freelance nya tersebut.
Teman SMA ku memilih jalur yang berbeda, dia rajin mengulik barang-barang antik di pasar tradisional untuk dipasarkan lewat internet. Meski barang antik terbilang mahal, tetapi selalu saja ada orang yang mau membayar untuk mendapatkan barang kenangan tersebut. Tidak hanya menjual beli barang jadul, dia juga sesekali menjual makanan jadul yang sudah langka didapatkan di pasaran.
Related Posts:
Rekan yang lain, para penggila action figure, banyak yang merilis toko online action figure mereka, dengan menggunakan kamar mereka sebagai gudang dan beberapa marketplace sebagai showroomnya. Selain menggunakan platform ecommerce seperti marketplace, mereka juga aktif bergabung dalam komunitas dan grup penyuka action figure di dunia maya.
Dari kesemua bisnis tersebut di atas, selalu ada tantangannya, desainer grafis yang pekerjaannya direvisi berkali2, dimintai harga teman, barang antik yang sulit didapat atau action figure yang menjadi cacat oleh jasa ekspedisi. Semua memiliki titik-titik yang bisa membuat kerugian. Disinilah peran passion itu penting, untuk menjaga semangat pada saat kita mengalami kerugian.
Bagaimana memonetize hobi?
Langkah pertama dalam memonetize hobby adalah menentukan hobby apa yang ingin kita eksplorasi, katakanlah kita hobby bersepeda. Tidak seperti orang awam, penggemar sepeda sangat perhatian terhadap kualitas sparepart yang mereka gunakan. Mereka juga mengetahui kualitas dari merk-merk sparepart yang ada di pasaran. Oleh karena itu, bergabung dengan komunitas pesepeda akan membantu kita untuk memahami kebutuhan dalam market mereka. Ketahui apa yang mereka suka, mereka inginkan dan mereka hindari, akan lebih baik jika kalian nantinya bisa tahu produk apa yang sangat mereka harapkan.
Berikutnya adalah menemukan dimana kalian bisa menemukan produk tersebut dengan harga yang murah. Mencari supplier ini adalah pekerjaan yang cukup melelahkan, karena rata-rata supplier tidak terlihat dari mata yang awam. Mereka mungkin ada di sekitar kita, hanya saja kita tidak pernah mengetahuinya. Beberapa rekan, melakukan pembelian produk langsung dari produsennya di luar negeri, baik melalui jasa titiper, atau melakukan negosiasi sendiri dengan bantuan internet.
Hal terakhir yang perlu diingat adalah terus mengikuti perkembangan terkini hobi kalian. Rata-rata pembeli di dunia maya adalah orang yang cerdas dan kritis, mereka memerlukan penjual yang juga cerdas dan bisa memberikan saran sesuai kebutuhan dan budget mereka. Ini bukan hanya masalah uang tapi juga masalah kepuasan pelanggan. Pemilik toko online terbaik tentunya bisa menangkap issue ini. Jika kalian memiliki hobby yang sama, itu akan menjadi keuntungan karena bisa membangun chemistry dan reputasi yang lebih baik dimata pelanggan.