Di wilayah Bantul bagian barat laut, terdapat tiga obyek wisata alam berupa air terjun. Yang terkenal adalah Curug Pulosari, sisanya adalah Curug Banyunibo dan Kedung Pengilon. Lokasi terakhir inilah yang aku sambangi pada saat libur lebaran dan akhir tahun ajaran kemarin. Kebetulan sekali karena lokasi ini ternyata tidak terlalu jauh dari rumah orang tuaku yang berada di wilayah Balecatur Gamping. Jika menurut kebanyakan orang lokasinya cukup jauh dari kota Jogja. Dari rumahku aku hanya perlu naik motor ke selatan sejauh sekitar 3 kilometer.
Penyuka wisata alam jogja bisa bergerak dari pusat kota Jogja, dapat menyusuri Jalan Bantul dan masuk dari gerbang Sentra Industri Kasongan. Lurus terus ke arah barat sampai mentok di pertigaan Tugu Gentong. Dari Tugu Gentong, ambil kiri ke arah Pajangan, lalu ada jalan beraspal di sebelah kiri jalan. Masuk jalan aspal tersebut. Nanti ada papan petunjuk kecil Kedung Pengilon.
Kedung Pengilon terletak di Dusun Petung, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan. Untuk mencapai Kedung ini kita harus menuruni anak tangga menuju lembah di bawah bukit. Di bagian atas disediakan ruang parkir untuk motor pengunjung. Sementara untuk mobil, aku sarankan parkir di depan masjid yang berada di utara Kedung agar lebih mudah untuk memutar balik saat pulang.
Infrastruktur disini sudah cukup baik, karena sudah disediakan anak tangga dan pegangan untuk turun ke Kedung. Tangga itu nantinya akan memutar lewat atas air terjun Kedung Pengilon. Di bagian bawah terdapat 3 buah Gazebo di sisi selatan dengan pohon-pohon milik warga. Sementara melintang ditengah sungai terdapat jembatan tepat di depan Kedung. Air terjun Kedung Pengilon tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 3 meter saja, tetapi pengunjung tidak disarankan mandi di Kedung, karena memiliki kedalaman 5 hingga 8 meter. Untungnya ada kolam kecil di sisi kanan Kedung yang bisa dipakai untuk mencuci kaki.
Kesan kami disini adalah, hijau! Air kolam yang dalam memunculkan warna hijau dari lumut yang terletak di dasarnya. Sisi tangga ditanami tanaman perdu sementara pepohonan lain juga memberi kesan teduh. Lokasi ini banyak dikunjungi anak-anak muda yang ingin berpacaran di hari minggu, sementara di hari biasa hanya ada satu dua pengunjung yang mampir disini. Tidak ada tarif yang dikenakan untuk mengunjungi lokasi wisata ini, hanya tarif parkir motor sebesar Rp. 3000 saja.