Skala linier adalah jenis skala pengukuran dalam penelitian sosial yang digunakan untuk mengukur variabel dengan tingkat intensitas atau kuantitas yang dapat diukur secara numerik. Skala ini memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih fleksibel dan terukur dibandingkan dengan pilihan ganda tradisional.
Pengertian Skala Linier Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa definisi skala linier dari para ahli yang dirujuk dalam artikel sebelumnya:
1. Sugiyono (2009)
Sugiyono membagi skala linier menjadi dua jenis, yaitu:
- Skala interval: Memiliki jarak antara titik skala yang sama, tetapi tidak memiliki titik nol absolut. Contoh: Skala Likert 5 poin.
- Skala rasio: Memiliki titik nol absolut yang berarti tidak ada nilai yang mewakili “tidak ada” variabel. Contoh: Usia, berat badan.
2. Babbie (2016)
Babbie menjelaskan skala linier sebagai skala pengukuran yang memberikan nilai numerik pada variabel yang diukur berdasarkan jarak antara dua titik pada skala tersebut.
3. Kerlinger & Lee (2000)
Kerlinger & Lee mendefinisikan skala linier sebagai skala pengukuran yang memiliki jarak yang sama antara setiap titik pada skala tersebut.
4. Suharsimi Arikunto (2010 & 2017)
Arikunto memberikan dua definisi mengenai skala linier:
- 2010: Skala linier adalah skala pengukuran yang di kelompokkan ke dalam skala interval dan skala rasio, di mana setiap titik pada skala tersebut memiliki arti dan jarak yang dapat di ukur secara numerik.
- 2017: Skala linier adalah jenis skala pengukuran yang mengukur variabel dengan menggunakan nilai numerik yang berurutan pada setiap titik pada skala tersebut.
6. Jonathan J. Sullivan (2011)
Sullivan mendefinisikan skala linier sebagai jenis skala pengukuran yang menggunakan nilai numerik untuk merepresentasikan variabel yang diukur, di mana jarak yang sama antara setiap poin pada skala memiliki arti yang sama.
7. Peter H. Rossi, et al. (2007)
Rossi et al. menjelaskan skala linier sebagai skala pengukuran yang memungkinkan responden untuk memberikan jawaban yang lebih fleksibel dan terukur dibandingkan dengan pilihan ganda tradisional. Skala ini memungkinkan responden untuk menunjukkan tingkat intensitas atau kuantitas variabel yang diukur dengan lebih presisi.
8. Rensis Likert (1932)
Rensis Likert, yang terkenal dengan pengembangan skala Likert, mendefinisikan skala linier sebagai skala pengukuran yang menggunakan serangkaian pernyataan untuk mengukur sikap atau opini responden terhadap suatu topik. Setiap pernyataan diberi nilai numerik yang mewakili tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden.
Baca juga Pilih Skala Likert 4 atau 5
9. Donald R. Peterson (1996)
Peterson menjelaskan skala linier sebagai alat yang ampuh untuk mengukur variabel yang bersifat subjektif, seperti sikap, opini, dan kepercayaan. Skala ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data yang lebih kaya dan bermakna dibandingkan dengan skala kategorikal.
10. Carl M. Stevens (1946)
Stevens, dalam karyanya tentang skala pengukuran, mengklasifikasikan skala linier sebagai bagian dari “skala interval”. Skala interval memiliki karakteristik jarak yang sama antara setiap poin, tetapi tidak memiliki titik nol absolut.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa skala linier adalah jenis skala pengukuran dalam penelitian yang menggunakan nilai numerik untuk mengukur variabel dengan tingkat intensitas atau kuantitas yang dapat diukur secara numerik. Skala ini memiliki karakteristik jarak yang sama antara setiap poin dan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu skala interval dan skala rasio.
Baca juga Pengertian Skala Bipolar dan Unipolar
Karakteristik Skala Linier
- Nilai numerik: Skala linier menggunakan nilai numerik untuk merepresentasikan tingkat intensitas atau kuantitas variabel.
- Jarak yang sama: Jarak antara setiap poin pada skala linier memiliki arti dan sama besar.
- Tipe: Skala linier dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama:
- Skala interval: Memiliki titik nol arbitrer, tetapi jarak antara poin tetap sama. Contoh: Skala Likert 5 poin.
- Skala rasio: Memiliki titik nol absolut yang berarti tidak ada nilai yang mewakili “tidak ada” variabel. Contoh: Usia, berat badan.
Manfaat Skala Linier
- Pengukuran yang lebih presisi: Skala linier memungkinkan pengukuran variabel yang lebih presisi dibandingkan dengan skala kategorikal.
- Analisis statistik: Data yang dikumpulkan melalui skala linier dapat dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, seperti korelasi, regresi, dan ANOVA.
- Fleksibilitas: Skala linier dapat digunakan untuk mengukur berbagai jenis variabel, termasuk sikap, opini, pengetahuan, dan perilaku.
Contoh Penggunaan Skala Linier
- Skala Likert: Digunakan untuk mengukur sikap atau opini responden terhadap suatu pernyataan.
- Skala Thurstone: Digunakan untuk mengukur intensitas suatu stimulus atau objek.
- Skala diferensial semantik: Digunakan untuk mengukur perbedaan persepsi responden terhadap dua konsep atau objek.
- Penilaian kinerja: Digunakan untuk menilai kinerja karyawan atau siswa pada berbagai kriteria.
- Termometer: Suhu diukur dalam skala Celsius atau Fahrenheit, di mana setiap derajat mewakili perubahan suhu yang sama.
- Penggaris: Panjang diukur dalam sentimeter atau inci, di mana setiap unit panjang memiliki jarak yang sama.
- Waktu: Jam dan menit diukur dalam skala linier, di mana setiap detik, menit, atau jam memiliki durasi yang sama.
Cara Membuat Skala Linier di Google Form
Meskipun Google Form tidak memiliki fitur khusus untuk membuat skala linier, Anda dapat membuatnya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Buat pertanyaan baru: Buka Google Form dan buat pertanyaan baru dengan tipe “Pilihan”.
- Tambahkan pilihan: Klik “Tambah pilihan” dan masukkan label untuk setiap poin pada skala linier Anda. Pastikan jarak antara poin mewakili nilai yang ingin Anda ukur.
- Sesuaikan skala: Anda dapat mengubah skala default (1-5) dengan mengklik ikon pensil di sebelah pilihan.
- Edit label: Ubah label pilihan menjadi nilai numerik yang sesuai dengan skala linier Anda.
- Simpan: Simpan perubahan dan pertanyaan Anda dengan skala linier siap digunakan.
Baca juga Cara Membuat Skala Likert Google Form
Tips Tambahan
- Gunakan label yang jelas dan deskriptif: Pastikan label untuk setiap poin pada skala linier Anda jelas dan mudah dipahami oleh responden.
- Pertimbangkan rentang skala yang sesuai: Pilih rentang skala yang sesuai dengan variabel yang Anda ukur.
- Pilot test: Lakukan uji coba skala linier Anda dengan sekelompok kecil orang untuk memastikan kejelasan dan validitasnya.
Skala linier adalah alat yang ampuh untuk mengukur variabel secara kuantitatif dalam penelitian sosial. Dengan menggunakan Google Form, Anda dapat dengan mudah membuat skala linier dan mengumpulkan data yang dapat diandalkan untuk analisis statistik.
Skala linier memungkinkan penggunaan berbagai teknik analisis statistik yang memerlukan data interval, seperti regresi linier dan analisis varian (ANOVA).