Di dunia ini ada orang yang ditakdirkan selalu berhasil, dan ada pula yang ditakdirkan selalu gagal. Akan tetapi, konon katanya, tidak ada orang yang beneran gagal, orang yang gagal sesungguhnya adalah orang yang tidak mau berusaha, mereka yang selalu berusaha, tetapi belum berhasil, dapat dikatakan sedang berproses, untuk berhasil, katanya.
Dari seluruh tokoh yang ada di dunia, aku mengenal sosok yang terkenal sangat rajin dan ambisius, sekaligus selalu gagal memperoleh keinginannya. Kupikir hampir semua orang mengenalnya.
Perjuangan Abadi Mencuri Resep Rahasia
Jika kalian mengenalnya, selamat, kalian adalah orang-orang dewasa yang menjadi korban kartun. Dan jika kalian tidak mengenalnya, kupikir ada baiknya kalian lebih sering menonton film kartun. Bah, sungguh saran yang sangat konyol.
Namanya adalah Plankton, satu-satunya villain dalam serial televisi Spongebob Squarepants
Bentuknya yang kecil dan mudah diinjak tokoh lain tidak menyurutkannya untuk menggapai mimpinya yang terbesar. Mencuri resep Krabby Patty milik Tuan Crab. Pada mulanya Plankton bersahabat erat dengan Mr Krab, hingga akhirnya mereka berantem memperebutkan resep rahasia yang mereka buat berdua. Sial bagi plankton karena dia hanya memperoleh sobekan kecil dari resep rahasia yang mereka buat. Dari sobekan resep rahasia itu, Mr Krab berhasil membuat Krabby Patty yang legendaris dan disukai warga Bikini Bottom, sementara Plankton hanya menghasilkan menu gagal yang selalu membuat restorannya tidak laku. Meskipun Plankton digambarkan sosok yang jenius, tetap saja dia tidak mampu mengingat resep rahasia tersebut. Alih-alih fokus untuk bereksperimen dan menciptakan menu baru, Plankton justru terobsesi dengan masa lalu dan membangun lab kejahatan super canggih untuk membantunya mencuri resep Krabby Patty
Dan begitulah hidupnya di serial kartun ini hanya untuk mencuri resep rahasia milik Mr Krab, sayangnya, entah pembuat cerita Spongebob ini beneran brengsek atau emang sengaja menciptakan Plankton sebagai contoh kegagalan absolut. Plankton tidak pernah berhasil menghancurkan bisnis resto tuan Krab maupun mengambil resep rahasia Krabby Patty. Tidak seperti legenda Sun Go Kong yang berusaha mengambil kita suci ke barat dan berhasil meski dengan perjuangan berdarah-darah, Plankton adalah kisah gagal segagal-gagalnya seorang makhluk dalam mencapai tujuannya. Padahal dia jenius, licik, licin dan juga kejam.
Sayangnya, di luar sana, banyak sekali orang yang menghabiskan hidupnya hanya untuk menjadi a Plankton wanna be, terobsesi dengan kesuksesan orang lain dan ingin menghancurkan kesuksesan mereka. Ya banyak orang yang gagal dalam menghasilkan karya, kemudian melampiaskannya dengan mengganggu kesuksesan orang lain.
Sejak kecil, sadar atau tidak, kita pun sering melakukannya. Masih ingat betapa bahagianya kita, jika dalam satu kelas semua anak mendapat nilai 0. Dan betapa bencinya kita jika 99% populasi kelas mendapat nilai 0 dan 1% sisanya mendapat nilai 100. Mungkin sistem pendidikan kita memberikan kemampuan toleransi yang tinggi kepada teman yang sama-sama susah, tapi tidak jika salah satu dari kita menjadi orang sukses.
Tidak jarang, karena hal-hal semacam ini, banyak orang yang akhirnya menjadi tertutup untuk membagikan ilmu mereka pada orang lain. Terkadang, aku menemukan juga dalam dunia blogging, misal ketika ada seorang nubie memberikan pertanyaan ” hu, gimana caranya bisa dapet duit rutin dari internet ” maka jawabnya adalah ” gampang hu, rajin-rajinlah menulis di blog ” Sebuah jawaban yang diplomatis lagi menyebalkan bagi si newbie. Seriusan ini gak mau bagi-bagi tipsnya?
Seorang teman mengatakan kepadaku, semakin sedikit orang yang mengetahui sebuah teknik SEO, semakin aman teknik itu digunakan, semakin sedikit kompetitornya, semakin besar peluang kita mendulang uang juga. Jadi teknik ini serupa dengan resep rahasia milik Mr Krab. Sia-sia saja bagi seorang nubie untuk bertanya pada mastah dalam hal beginian. Hanya sedikit dari mastah yang mau berbagi ilmunya pada nubie, sometimes, terkadang ada juga ucapan, aku kasih ilmu gratis juga kadang malah disepelekan, mending biar belajar sendiri hu, biar ilmunya nanti juga sesuai dengan kebutuhan dia sendiri. Sungguh jawaban yang nasehatif sekaligus menyayat hati. Jadi yah, berat sekali rasanya jadi nubie, ya sudahlah memang dunia mastah dan nubie itu berbeda.
Dalam dunia yang lain, kita mengenal adanya resep rahasia keluarga di restoran-restoran legendaris, Gudeg Yu Djum dan Soto Kadipiro bisa dibilang adalah dua dari sekian kuliner legendaris tradisional di Jogja, keduanya mengaku punya resep rahasia yang diwariskan secara turun temurun di keluarganya. Di bagian lain belahan nusantara, dan mungkin juga di rumah-rumah kita, juga selalu ada resep rahasia keluarga yang membuat makanan rumah mereka lebih enak dibanding makanan rumah tetangga.
Tidak jarang, ketika seseorang terlihat terlalu sukses dalam usahanya, selalu ada selentingan dari tetangga atau kompetitor. Wah tokonya laris, pasti pake pesugihan, ah dia paling miara tuyul, dia klo malem kerjaanya ngepet. Are you kidding me ah, jangan hanya karena kita gak bisa mengikuti kerja keras mereka untuk sukses lalu kita menyalahkan setan yang gak berdosa gitu dong ya. You may know their name, but not their story, cerita yang berdarah-darah untuk bisa berdiri dengan apa yang mereka capai sekarang.
Nah, alih-alih kita terobsesi dengan resep-resep legendaris tersebut, berusaha kepo dan mencuri resep-resep itu, berusaha mencari tahu trik legendarisnya si mastah. Akan lebih baik jika kita fokus pada kemampuan kita sendiri, mencari tahu kebutuhan kita sendiri, kemudian berusaha menyelesaikan kebutuhan itu dengan cara kita sendiri. Sometimes, kita akan menemukan resep baru yang lebih sesuai dan paling mudah kita terapkan sendiri. Atau bisa saja, seperti Gulungan Rahasia yang sangat diinginkan Tai Lung di film Kungfu Panda. Tidak pernah ada jurus rahasia menjadi seorang Ksatria Naga, tetapi kemauan dan kerja keras kita sendirilah yang menjadi jurus rahasia kesuksesan kita. Semoga